Nasrul Abit Meninggal Saat Berjuang Keras Melawan Ganasnya Covid -19

  • Bagikan

PADANG – Innalillahi Wainnailaihi rojiuun…Telah Berpulang Keramahtullah Bp.H.Nasrul Abit Bin H.Abit dini hari tgl 28 agustus Jam 01.39 dirumah sakit M Jamil dan akan dikebumikan Ba’da Zuhur hari ini Sabtu tgl 28 di Desa Labuhan Tanjak.. Kecamatan Linggo SariBaganti,Kab Pesisir Selatan…Kami atas nama Keluarga Memohonkan maaf atas Kesalahan dan Kehilapan Almarhum selama hidupnya dan Kalau ada hutang Piutang almarhum mohon hubungi kami selaku keluarganya…🙏🙏🙏🙏…Muchlis Yusuf Abit…wass

Kabar yang ditulis adik almarhum di satu grup WhatsApp terbesar dan paling berpengaruh di Sumbar, pada Sabtu (28/8) dengan cepat menyebar ke sejumlah jariangan media sosial lainnya.

Mantan Gubernur Sumbar dan mantan calon Gubernur Sumbar Nasrul Abit berpulang setelah berjuang sangat keras melawan kekejaman Covid -19 di Ruangan ICCU Rumah Sakit M Jamil Padang.

Nasrul Abit diketahui terkena serangan Covid -19 awal pekan lalu. Kemudian almarhum dibawa keluarga ke Rumah Sakit M Jamil Padang guns mendapatkan perawatan full intensif.

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, rekam medis berbagai indikator kesehatan pasien Covid Nasrul Abit sempat mengalami perkembangan membaik, lalu kemudian menurun lagi.

Tetapi pada saat menjelang Jumat dinihari. Serangan virus Covid -19 ditubuh mantan Bupati Pesisir Selatan ini, benar benar tidak bisa dilawan lagi.

MUSFI YENDRA DAN ALM NASRUL ABIT

Nasrul Abit menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal dalam keadaan sahid melawan Virus Covid -19.

Semua kalangan di Sumbar dan di rantau terkejut dengan kabar meninggalnya mantan pejabat, tokoh politik dan pejuangan kemanusiaan ini ini.

Dr Faarhan, seorang pensiun tenaga kesehatan TNI AD berpangkat Kolonel dan seorang mantan pasien Covid -19, kini memimpin sebuah rumah sakit swasta di kot Pariaman, Sumbar mengaku kehilangan seorang mentor dan teladan birokrasi pemerintahan.

Dimata Faarhan, almarhum Nasrul Abit adalah pejuang Covid -19. Sebab pada saat mulai mewabahnya virus mematikan asal Wuhan, China ini, Nasrul Abit tampil seorang komandan lapangan dalam mengkordinasikan penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Sumbar.

“Saya menjadi saksi dari perjuangan beliau dalam memerangi Covid -19 di Sumbar dan menjadi teladan bagi para tenaga kesehatan dalam berjihad memerangi Covid -19,” tulis Faarhan di sebuah grup media sosial.

Musfi Yendra, seorang akademisi dan pegiat sosial dan kemanusiaan di Sumbar, menyebut H. Nasrul Abit, sebagai pejabat publik yang care terhadap kesulitan warga miskin.

“Ketika ada warga miskin yang kami tangani tidak bisa diselesaikan sendiri oleh lembaga. Terutama menyangkut pembiayaan. Saya akan hubungi beliau. Setiap saya mengadu beliau pasti akan respon dan tindak lanjuti,” tulis Musfi yang memanggil almarhum dengan panggilan Ayah.

SIMAK JUGA :  Peneliti Sebut Salah Satu Senyawa yang Dikandung Ganja Mampu Mengobati Covid-19?

“Ayah, ada anak penderita jantung bocor keluarga miskin dari Lubung Alung masuk ICU, kami sudah bantu dan dampingi sejak awal, tapi statusnya pasien umum, anak ini meninggal dan tagihan rumah sakitnya Rp. 95 juta, kami tidak sanggup menyelesaikannya Ayah,” isi SMS saya sekitar tahun 2015 ke beliau.

“Besar sekali ya Fi, tentu orang tuanya tidak ada uang sebanyak itu. Nanti Ayah telpon Dirut rumah sakitnya, kita cari solusi dan selesaikan,” balas SMS beliau.

Seminggu setelah itu orang tua anak yang meninggal ini menghubungi saya, mengabarkan bahwa tunggakan berobat anaknya sudah selesai. KTP sebagai jaminan sudah dikembalikan pihak rumah sakit.

“Pak Wagub Nasrul Abit yang bantu selesaikan, Pak,” kata orang tua anak itu.

Kasus orang miskin berobat paling banyak saya minta tolong beliau. Selain itu juga biaya pendidikan anak miskin.

Kami juga pernah mengadakan malam amal bersama beliau menghimpun donasi untuk warga Minang yang menjadi korban teroris di Papua.

Sebulan lalu komunikasi terakhir saya dengan almarhum. Sebelum beliau terpapar covid 19. Saja japri beliau.

“Ayah, kondisi covid daerah kita semakin tinggi, banyak warga Sumbar yang meninggal, penanganan pihak rumah sakit sudah berjuang sangat maksimal, tapi kebijakan kepala daerah sepertinya setengah-setengah. Saya rindu kepemimpinan yang responsif, tegas dan berani seperti Ayah pernah lakukan awal covid dulu,” kata saya.

“Fi, menjadi kepala daerah ini harus siap membuat kebijakan yang tidak populer, harus berani dan cepat orientasinya menyelamatkan nyawa masyarakat kita, jangan berpikir politik apalagi takut 2024 tidak dipilih lagi. Tapi Ayah yakin, semua kepala daerah kita baik gubernur, bupati/wako sedang berjuang menyelamatkan masyarakat,” jawab beliau, tulis Musfi lebih lanjut.

“Semalam dini hari Ayah NA berpulang. Setelah berjuang melawan covid. Beliau meninggal di tengah wabah. Semoga Ayah berpulang dalam keadaan syahid.

Saya dan tentu saja banyak orang menjadi saksi Ayah NA orang yang sangat baik. Insyaa Allah husnul khotimah. Ayah teruslah ke syurga. Aamiiin.” tulis Musfi mengakhiri tulisannya.

Sampai berita ini diturunkan ucapan dukacita dari berbagai kalangan terus mengalir ke rumah duka.

Menurut rencana jasad almarhum Nasrul Abit akan dimakamkan di kampung halamannya di Pesisir Selatan.

Selamat jalan orang baik (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *