Marthen : Tol Sicipa tak Berhenti, Tapi kalau tak Ada Lahan, Apa Mau Dikerjakan?

  • Bagikan

MARTHEN ROBERT SINGAL

PADANG – Project director PT Hutama Karya Divisi Pembangunan Jalan Tol Seksi Sicincin – Padang (Sicipa), Marthen Robert Singal, mengaku bahwa sampai saat ini tidak ada instruksi penghentian pekerjaan pembangunan Jalan Tol Seksi Padang – Sicincin.

“Tapi jika lahan tidak ada, ya otomatis pekerjaan akan terhenti dengan sendirinya,” papar Marthen saat menerima kunjungan wartawan di ruangan kerjanya, Senin (6/9) di kawasan Jl Sudirman Padang.

Menurut Marthen, saat ini sejumlah vendor jalan tol Sicincin Padang kini sudah banyak ‘out’ dari Padang. Mereka tarpaksa memboyong peralatannya ke luar tol Sicipa.

“Sebab di Tol Sicipa sudah tidak ada lagi pekerjaan lahan. Sebab lahannya masih belum bebas juga,” kata lelaki asal Minahasa ini.

Menurut Marthen, sampai saat ini total lahan yang sudah dibebaskan baru mencapai 36 persen atau ekuivalen dengan 13,18 Km sejak tiga tahun lalu, dari total panjang tol keseluruhan 36,6 Km.

Dari total lahan yang sudah dibebaskan itu, menurut Marthen, yang benar benar bisa dikerjakan hanya sepanjang 9 km.

“Sisanya sepanjang 4,18 Km lagi terdiri dari spot spot lahan yang secara teknis tidak bisa dikerjakan, sebab tidak sesuai dengan mobilisasi peralatan dan material,” katanya.

“Jika keseluruhan lahan yang dibebaskan itu terdiri dari satu hamparan, maka progres pekerjaan bisa dipacu jadi 60 persen,” tuturnya.

Kondisi progres jalan tol Sicipa saat ini, menurut dia, baru sebesar 44 persen, terdiri dari pekerjaan fisik jalan dan pengadaan material jalan tol.

Dengan perkembangan pekerjaan saat ini, aku Marthen, realisasi penyelesian jalan tol Sicipa keseluruhan bisa molor sampai 2025.

” Tetapi jika pembebasan lahan tol bisa selesai pada Desember 2021 mendatang, maka penyelesaian jalan tol Sicipa bisa selesai 2024,” katanya.

SIMAK JUGA :  HKI Targetkan Pembangunan Seksi Tol Binjai-Stabat Selesai Tahun ini

Sebelumnya, PT HK mematok, jika urusan lahan bisa tuntas Juli 2021, maka diperkirakan jalan tol bisa selesai akhir 2022.

Meski demikian PT HK mampu mendapatkan efesiensi nilai pekerjaan di tol Sicipa ini dari semula Rp5 triliun untuk biaya fisik, kini turun menjadi hanya Rp4,6 triliun.

Cara Konpensasi

Sebelumnya, untuk mengejar target produksi pembangunan jalan tol Sicipa, PT HK melakukan peminjaman lahan dengan cara membayar kompensasi.

Maksudnya, tanah yang sudah masuk jalur jalan tol, tapi belum dibebaskan dibangun dengan badan jalan oleh PT HKi dengan membayar konpensasi dana dengan jumlah kesepakatan dengan rentang waktu maksimal enam bulan.

Tetapi karena sampai batas waktu yang ditetapkan ganti rugi lahan belum juga dibayarkan, maka pemilik lahan menyetop semua pekerjaan kontraktor.

Itulah sebabnya, sebagian besar vendor tol terpaksa memindahkan peralatannya ke lokasi tol yang lebih membutuhkan peralatan.

Sebab, jika tetap dipertahankan disini, maka para vendor tidak kuat membayar biaya sewa alat dan biaya tempat peralatan. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *