Mantan Wartawan Bisnis Indonesia, Andi Mulya Raih Gelar Doktor

  • Bagikan

JAKARTA – Mantan Wartawan Harian Bisnis Indonesia Jakarta, Andi Mulya yang berasal dari Batusangkar Sumbar, berhasil meraih gelar Doktor Olahraga di Universitas Negeri Jakarta, Sabtu (10/4/2021).

Pengukuhan Andi Mulya sebagai Doktor Ilmu Pendidikan Jasmani UNJ dilakukan secara virtual bersama wisudawan lainnya mulai dari jenjang S1,S2 dan S3.

Andi Mulya sendiri saat diwisuda memilih dekat dengan kedua orang tuanya di Duri, Riau.

Dr Andi Mulya sejak merintis karir di jurnalistik memang sudah memperlihatkan bakat akademisnya. Seperti kalau berdiskusi selalu terlihat text book, sementara teman teman wartawannya lebih banyak bicara atas pengalaman sebagai wartawan semata.

DARI MENULIS ARTIKEL

Dotor, begitu selalu sejawatnya memanggil, memulai karir wartawan dengan menulis puisi dan artikel di Harian Semangat Padang. Saat itu, Andi masih menempuh jenjang pendidikan S1 di IKIP Padang, Universitas Negeri Padang sekarang.

Pengalaman menulis pertama Andi Mulya terbentuk di media kampus IKIP Padang bernama Ganto. Ganto ini sendiri berasal dari bahasa Minang yang berarti satu alat bunyi yang dipasang pada bagian bawah Padati atau Pedati, alat angkut tradisional di Minang dengan kerbau atau sapi besar sebagai penariknya.

Kemudian, anak pertama dari lima bersaudara ini menulis di Harian Singgalang mengisi kolom ‘pakar’ di halaman 1, yakni ‘Komentar’.

Saat masih kuliah, ia juga menulis ke media Jakarta, seperti Republika dan Kantor Berita Antara.

Tetapi karena memang berbakat menulis, akhirnya Andi Mulya terjun benar jadi wartawan di Harian Pelita (1994) jadi koresponden Pekanbaru. Satu tahun kemudian, Andi Mulya resmi pindah ke Harian Bisnis Indonesia dan menjadi reporter di Jakarta.

Dorongan untuk terus melanjutkan pendidikan ia peroleh saat terpilih menjadi Pemenang Lomba Pemilihan Peneliti Muda LIPI, Jakarta, tahun 2001.

Lulusan S1, Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP ini sebelumnya telah mempertahankan disertasi pada 3 Februari 2021.

Salah seorang penguji, Dr Thamrin Amal Tamagola dari Universitas Indonesia, mengatakan : “anda harus S2 dek.” Hal itu terkait penelitiannya berjudul: “Persepsi Masyarakat Kalimantan Tengah tentang Kebakaran Hutan.”

Lelaki kelahiran 5 Januari 1971 ini, menang dengan mengalahkan dua finalis lain, yakni dosen lulusan S2 di Universitas Indonesia dan Universitas Gajahmada.

SIMAK JUGA :  Takziah ke Rumah Duka Mardanis Sutan Tanameh, Mahyeldi : Abak Bangun Rumah Ini dari Hasil Kerja Membecak

Pada 2002 ayah empat anak ini masuk menjadi mahasiswa Universitas Indonesia, dan lulus 2004.

Di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Andi kembali memilih Pendidikan Jasmani, yang linier dengan jurusan saat lulus S1.

Ternyata saat itu, terutama di S1 UNJ telah berkembang mata kuliah jurnalistik olahraga. Pengajarnya antara lain dari lulusan komunikasi.

Akan tetapi, jelas Andi, penelitian mendalam tentang jurnalistik olahraga, baik S1, S2, apalagi S3, belum ada di Indonesia. Penelitian yang ada, seperti di S1 misalnya, motivasi mahasiswa olahraga di bidang jurnalistik.

Atas dasar hal itu, lulusan SMA 1 Duri, Riau, ini lalu mengambil penelitian disertasi berjudul : “Kebijakan Berita Utama Olahraga Majalah Tempo (Studi Evaluasi Jurnalistik Olahraga Majalah Tempo yang terbit 1971-2015).

Andi lulus dengan sangat memuaskan dibawah pembimbing Prof. Dr. Firmansyah Dlis M. Pd, dan co-promotor Prof. Dr. Achmad Sofyan Hanif M. Pd.

Adapun saat ujian diuji oleh Prof. Dr. Widiastuti M. Pd., Dr. Aan Wasan M. Si, serta penguji luar Prof. Dr. M. E Winarno M. Pd. Hadir sebagai pemimpin sidang ujian terbuka yakni Wakil Direktur 1 Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. Ivan Hanafi M. Pd.

Andi mengatakan menjelang ujian tertutup, naskah Disertasi diisyaratkan dibaca oleh Profesor dari luar UNJ. Dalam hal ini direview oleh Prof. Dr. Gusril dari FIK UNP, yang tiada lain adalah pembimbing 2 saat Andi menyelesaikan skripsi. Judulnya : “Persepsi Masyarakat Pasir Jambak Kodya Padang tentang Pariwisata.”

Hobi menulis, terbukti telah mengantarkan lelaki asal Rao-Rao Batusangkar ini untuk melanjutkan baik S2 dan S3 dengan biaya sendiri.

“Tidak mudah, karena perlu sabar dan sungguh-sungguh, juga dukungan keluarga, ” katanya.

Andi menulis berbagai tulisan dari artikel sampai buku, termasuk Ensiklopedia Olahraga Indonesia, terbitan Angkasa Bandung, 2010.

Saat ini, ia bermukim di Citayam, Kabupaten Bogor, dengan istri Etis Elvina, dan dua putra Muhammad Afiq Mulya Putra, Muhammad Aziz Mulya. Keduanya lulus SMA dan SMP di Pondok Darunnajah 8, Gunung Sindur, Bogor. Dua putri Sri Arsuci Mulya Putri kelas empat SD, dan Sri Aisyah Ayudia Mulya berusia empat tahun.

Sukses Dr. Andi Mulya (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *