Dinas Distankep Bartim Melalui BPP Kecamatan Berikan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

  • Bagikan

Tamiang Layang, harianindonesia.id – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankep) Kabupaten Barito Timur (Bartim) melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Paju Epat memberikan penyuluhan terkait pelatihan pembuatan pupuk organik dari bahan olahan kompos kaya unsur nabati (Bokhasi) kepada para petani yang berada di Kecamatan Paju Epat, Jumat (09/07/2021).

Turut serta dalam acara kegiatan tersebut yaitu, jajaran penyuluh pertanian BPP kecamatan Paju Epat, Nelson, SP, Dudi Prahma, S.Pt, Elisa, kelompok tani (Poktan) wilayah binaan Desa Telang kecamatan Paju Epat, kelompok wanita tani (KWT), jajaran pemerintah desa dan pemerintah kecamatan Paju Epat.

“Disampaikan oleh Ketua BPP kecamatan Paju Epat, Lukmanul Chakim kepada awak media saat diwawanca bahwa peluang dan potensi nilai ekonomis pupuk organik sangat bermanfaat untuk menjaga ekosistem lingkungan dan keberlangsungan dalam keanekaragaman “hayati”,” ucapnya.

Serta menurutnya dalam kegiatan perdampingan ini merupakan implementasi BPP kostra tani Paju Epat sebagai pusat pembangunan pertanian dan pusat kemitraan jejaring agribisnis di kecamatan.

Dalam hal ini Ia juga memohon bimbingan dan masukan kepada jajaran penyuluh pertanian BPP Paju Epat, baik dari Kepala Dinas maupun dari pihak swasta tetkait.

“Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada Camat Paju Epat yang sebagai komandan kostra tani tingkat kecamatan Paju Epat yang telah mendukung penuh dengan secara langsung acara kegiatan penyuluhan terkait pelatihan ini”, ungkapnya.

Sementara Kepala Distankep Bartim, Trikorianto ditempat terpisah mengharapkan kepada BPP kecamatan agar selalu memberikan bimbingan bagi para petani, tetkhusus dibidang pertanian maupun masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sualnya kebanyakan Karhutlah ini adalah ulah manusia.

“Dengan adanya itu, BPP harus lebih aktif tentunya dengan bersinergi bersama semua jajaran stakeholder unsur pemerintah desa dan muspika kecamatan, libatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, dalam pencegahan Karhutla, apalagi saat ini musim kemarau harus semua pihak terkait lebih fokus lagi”, lanjutnya

SIMAK JUGA :  Musrenbang Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Lambar Tahun 2022

Edukasi tentang pencegahan Karhutla juga terus dilakukan, baik kepada masyarakat maupun perusahaan atau korporasi, terutama mereka yang berada di wilayah rawan Karhutla. Ajak tokoh agama, tokoh masyarakat untuk ikut menjelaskan kepada warga masyarakat akan bahayanya Karhutla terutama bagi kesehatan dan juga dampak ekonomi msyarakat yang cukup besar, tegas Trikorianto. (Snn).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *