Piaman Laweh Harus Satukan Suara untuk Satu Sumbar, Iqbal Allan : Jaga Kekosongan Kepemimpinan

  • Bagikan

IQBAL ALLAN ABDULLAH (depan)

JAKARTA – Tokoh pengusaha nasional asal Piaman Laweh atau gabungan dari kota Pariaman dan kabupaten Pariaman, mengingatkan semua kalangan agar mempertahankan keutuhan dan kesatuan emosional Piaman Laweh untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di Sumbar.

Iqbal Allan Abdullah Datuak Rajo Ameh yang juga dikenal sebagai politisi mengingatkan, kebesaran dan keluwesan masyarakat Pariaman dalam perjuangan politik kepemimpinan di tingkat daerah dan nasional, tidak boleh terpecah oleh pisahan demografi pemerintahan.

“Meski pemerintahan di kota Pariaman dan Padang Pariaman sudah terbagi menjadi dua, tetapi semangat dan emosional Piaman Laweh dalam berbagai hal termasuk dalam politik pemerintahan di tingkat Sumbar tidak boleh terpecah. Semangat Piaman Laweh itu harus tetap dijaga dan dirawat sampai kapanpun,” ujar Iqbal dalam satu kesempatan di kantornya PT Royalindo Ekpoduta di kawasan Tanah Abang Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Menurut mantan Anggota DPRRI dari Partai Hanura ini, pengalaman menunjukan bahwa semangat ber-Piaman Laweh telah berhasil memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Sumbar, terutama dari aspek pemerintahan.

Iqbal menyebutkan sejumlah gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar sempat berasal dari daerah Piaman yakni Harun Zein, Zainal Bakar dan almarhum Muslim Kasim.

Tetapi, lanjutnya, pada Pilgub 2017 lalu, dua calon wagub dari dari Piaman yakni Ali Mukhni dan Genius Umar tumbang karena pecah kongsinya Piaman Laweh secara politis.

“Kesatuan politik Piaman Laweh masih sempat dipertahankan pada saat almarhum Muslim Kasim berpasangan dengan Irwan Prayitno, dimana suara kota Pariaman dan Padang Pariaman masih bulat untuk Muslim Kasim,” kata Iqbal.

Cucu mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan elit pemerintahan di kota Pariaman dan kabupaten Padang Pariaman jangan egois memikirkan kepentingan pribadi dan lingkungan politiknya dalam kontribusi kepemimpinan di tingkat Sumbar.

SIMAK JUGA :  Aidit Cuma Anak Bawang, Ini PKI Sebenarnya, Dipercaya Moskow

“Jika memang ada potensi, semua elemen harus siap bersama sama mengusung dan memenangkannya. Jangan sampai terjadi lagi, masyarakat Piaman Laweh terpecah suaranya oleh ego pribadi dan ekosistim politik,” tegas Iqbal.

Dia mengakui, daerah Piaman Laweh saat ini mulai kehilangan sosok dan figur andal untuk dimajukan sebagai gubernur dan wakil gubernur. Itu bisa dibuktikan pada saat Pilgub lalu, suara masyarakat Piaman Laweh malah lari ke calon lain.

“Saya setuju, harus ada figur pemersatu. Tapi saat ini saya masih belum melihatnya. Mudah mudahan menjelang Pilgub 2024 akan muncul figur itu,” ujar putra asal Pakandangan, Padang Pariaman ini.

Pengusaha promo pariwisata internasional ini berharap, apa yang dia sampaikan harus dilihat dari aspek positif dan kepentingan yang lebih luas untuk memperkuat kembali kesatuan wilayah emosional Piaman Laweh.

“Mohon jangan ditafsirkan dalam bentuk pandangan skeptis, karena malah akan membuat persatuan Piaman Laweh menjadi tidak kokoh lagi. Saya hanya berniat baik dan demi kepentingan kampung halaman saja,” pungkas lelaki bertubur subur ini. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *