Dolfien Karwur : Perlunya Peran Aktif Seluruh Elemen, Guna Mengatasi Kenakalan Remaja di Kota Tomohon

  • Bagikan

TOMOHON, harianindonesia.id – Masa remaja dimana seseorang tengah berada dalam pencarian jati diri, atau ingin mengenal siapa dirinya yang sebenarnya.

Kenakan remaja adalah wujud dari konflik psikologi yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak, sehingga memunculkan berbagai macam gejolak emosi entah karena faktor keluarga maupun lingkungan sosialnya.

Akibatnya segala bentuk perilaku negatif kerap dilakukan oleh para remaja bahkan anak yang masih usia sekolah, diantaranya narkoba, tawuran, pergaulan bebas sampai free sex.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tomohon Dr. Juliana Dolfien Karwur M.Si, M.Kes yang disambangi pewarta diruang kerjanya beberapa waktu lalu menyatakan keprihatinannya.

Menurutnya dalam mengatasi masalah itu, perlunya sinergitas antara orang tua, guru dan semua lapisan masyarakat di kota pelajar ini.

“Seluruh elemen harus berperan aktif guna mengatasi kenakalan remaja, terlebih yang melibatkan anak usia sekolah”. Jelas Adolfien.

“Bukan saja hanya tugas para pengajar atau guru, namun juga peranan orang tua dan kepedulian dari kita semua”. Harapnya sembari mengajak pewarta untuk turut ikut peduli.

Ditempat terpisah Kabag Ops Polres Tomohon AKP Steven JR Simbar S.Ik sewaktu dikonfirmasi, berpendapat bahwa kasus yang dimaksud memang jadi perhatian khusus pihaknya.

“Sosialisasi sering kami lakukan ke sekolah-sekolah, setiap Bhabinkamtibmas di kelurahan tidak henti-hentinya menyampaikan himbauan tentang bahaya kenakalan remaja”. Ungkap Kabag Ops.

“Dulu anak sekolah kalau lagi santai yang dipegangnya buku pelajaran, sekarang justru bangga apabila upload foto di medsos sambil memegang botol miras”. Imbuhnya sambil tersenyum.

Sementara itu menyikapi kian maraknya tindakan kriminalitas yang menghiasi kota religi ini salah satu tokoh agama Pdt Nixon Lumi S.Th ketika ditemui Minggu (1/9/2019) mengatakan selain adanya ketegasan dalam aturan atau tindakan hukum, tetapi perlunya juga kegiatan pendidikan yang bersifat pembentukan karakter.

SIMAK JUGA :  70 Ribu Wisatawan Banjiri Perayaan Cap Go Meh di Singkawang Kalbar

Ketua Jemaat Gereja Immanuel Taratara menambahkan dalam rangka mengangkat kehidupan serta masa depan yang lebih baik, selayaknya dibarengi pendidikan keagamaan bahkan kasih sayang dari orang tuanya.

“Selain pendidikan berkarakter, pendidikan agama (religius) perhatian orang tua melalui kasih sayang maupun motivasi merupakan hal terpenting”. Imbau Pendeta. (Handry/Bertje).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *