Diskusi SATUPENA, Mohammad Agung Ridlo: Perlu Masukkan Penanggulangan Bencana ke Dalam Penataan Ruang

  • Bagikan
Mohammad Agung Ridlo. (internet)

HARIANINDONESIA.ID – Kesadaran akan risiko bencana itu tinggi, sehingga perlu memasukkan penanggulangan bencana ke dalam penataan ruang, sebagai upaya pengurangan risiko bencana di masa depan.

Hal itu diungkapkan Mohammad Agung Ridlo, Sekretaris Umum SATUPENA Jawa Tengah dalam diskusi tentang buku Bencana Dari Berbagai Perspektif. Diskusi itu berlangsung di Jakarta, Kamis, 4 April 2024 malam.

Diskusi yang menghadirkan Mohammad Agung Ridlo itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA.

Mohammad Agung Ridlo menyatakan, diperlukan kebijakan penataan ruang provinsi, kabupaten, dan kota yang tanggap bencana. Bencana itu terjadi karena manusia tidak memperhatikan alam.

“Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang adalah aspek geodesi, geologi, klimatologi, dan legal formal kepemilikan lahan,” jelas ahli planologi tersebut.

Buku berjudul Bencana Dari Berbagai Perspektif: Antologi Esai Lingkungan Hidup itu diterbitkan oleh Satupena Jawa Tengah, akhir tahun 2023. Bencana bisa dilihat dari perspektif hukum, agama, sosial ekonomi, pendidikan dan informasi.

Buku setebal hampir 500 halaman ini memuat esai 66 penulis, yang resah melihat kondisi bangsa akibat bencana. Tim editor buku ini adalah Mohammad Agung Ridlo, Esthi Susanti Hudiono, dan Nugroho SBM.

Sebagai salah satu editor, dalam diskusi itu Esthi berkomentar, buku ini merupakan cerminan masyarakat sipil yang ahli. Banyak dari mereka yang terlibat sebagai konsultan, peneliti, dan sebagainya.

“Mereka dengan bersimfoni bisa menerbitkan buku ini. Saya kira, ini bisa menjadi agenda Satupena nasional, sebagai prototipe bagaimana daerah-daerah bicara tentang bencana,” tutur Esthi.

Mohammad Agung Ridlo mengungkapkan, antologi esai lingkungan hidup ini melihat dari berbagai perspektif, ditulis oleh para penulis dari berbagai disiplin ilmu dan kalangan, dari berbagai kota di seluruh Indonesia dan perguruan tinggi.

SIMAK JUGA :  Ramal Saleh 'Seret Arsyad Rasyid' dalam Konflik Internal Kadin Sumatera Barat

“Esai tersaji dengan jelas dan gamblang, menggambarkan suatu bencana, analisisnya tajam, dan memberikan solusi dalam penanganannya,” tulis Ridlo dalam buku itu.

Ia menambahkan, berbagai sudut pandang menyiratkan perlunya kolaborasi sinergis pentaheliks dalam penanganan bencana yang sedang dihadapi negeri ini.

Buku ini adalah hasil kerja sama Satupena Jawa Tengah dengan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung; Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah; Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah; dan Pemerintah Kota Semarang. (K) ***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *