Diskusi SATUPENA Kamis Malam Ini Akan Hadirkan KH Mukti Ali Qusyairi, Membahas Duduk Perkara Hisab dan Rukyat

  • Bagikan

HARIANINDONESIA.ID – Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, Kamis 28 Maret 2024 malam ini akan menghadirkan KH Mukti Ali Qusyairi, lulusan Universitas Al-Azhar Mesir untuk mendiskusikan duduk perkara hisab dan rukyat dalam menentukan hari-hari besar Islam.

Obrolan Hati Pena #128 tentang duduk perkara hisab dan rukyat itu akan berlangsung di Jakarta, Kamis pukul 20.30-22.00 WIB.

Sebagai pembicara dalam diskusi tentang duduk perkara hisab dan rukyat ini, KH Mukti Ali Qusyairi dikenal juga sebagai dosen pasca sarjana pendidikan kader ulama Masjid Istiqlal.

Panitia diskusi menyatakan, pada 2016 Badan Urusan Agama Republik Turki telah menyelenggarakan seminar internasional, yang secara khusus membahas tentang Penyatuan Kalender Hijriyah.

Ide ini muncul karena di berbagai belahan dunia sering terjadi perbedaan penentuan awal Ramadan atau hari Idul Fitri.

Kali ini untuk ke sekian kalinya mengalami hal yang sama. Awal Ramadan tahun ini berbeda hari antara NU dan Muhammadiyah.

Ini karena mereka menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan tanggal 1 Ramadan, yakni antara hisab dan rukyat.

Lalu, seberapa mungkin menyatukan kalender Hijriyah? Seberapa mungkin mengawinkan antara hisab dan rukyat?

Dalam sistem penanggalan Masehi telah dikenal Kalender Gregorian, yang kemudian menyatukan standar kalender secara global. Mungkinkah pada kalender Hijriyah juga dilakukan standardisasi yang sama?

Ilmu pengetahuan sudah sampai tahap, di mana kita bisa mendeteksi posisi bulan 20 tahun dari sekarang, bahkan kapan akan terjadi gerhana matahari di 50 tahun mendatang. Ilmu pengetahuan bisa menghitungnya dengan presisi yang tinggi.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan sedahsyat itu, tak mungkinkah kita menentukan tanggal 1 Ramadan yang sama? Tanggal Idul Fitri yang sama?

Acara diskusi ini bisa diikuti di link zoom: https:// s.id/hatipena128. Juga bisa melalui livestreaming: Youtube Channel, Hati Pena TV.

SIMAK JUGA :  Mediasi Gagal, Ribuan Perempuan di Bandung Barat Memilih Jadi Janda

Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan. (K) ***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *