Bupati Gusmal Bersama Tokoh Solok Pancangkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Sulit Air

  • Bagikan

Arosuka, Solok, Sumbar, HarianIndonesia.id – Bupati Solok Gusmal bersama ketua DPP SAS Syamsudin Mukhtar, mantan anggota DPD-RI Nofi Candra, Anggota DPRD Kabupaten Solok Ahmad Purnama, Walinagari Sulit Air Hj. Alex Suryani, BPN dan ninik mamak jajaran KAN Sulit Air melakukan peletakan batu pertama bersama pembangunan Masjid Raya Sulit Air dan Masjid Darul Muttaqin, Selasa (17/3).

Saat peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut Bupati Solok Gusmal, mengatakan bahwa masjid sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat, karena di Minangkabau fungsi masjid tidak hanya sekedar tempat ibadah, melainkan juga untuk hal-hal yang berkaitan dengan sosial seperti pusat pengembangan pengetahuan agama Islam.

Kemudian ia juga menyebut pemerintah kabupaten Solok telah melaksanakan sekolah mubaligh, yang mana dilaksanakan sebulan sekali di setiap masjid, diharapkan kepada masyarakat dan generasi muda untuk meramaikan masjid, serta membaca Al Qur’an setiap hari. “Maka dari itu, program Subuh berjamaah dan Maghrib mengaji harus ditingkatkan lagi, selain untuk mengajak masyarakat meramaikan masjid, juga untuk saling jaga silaturrahmi antar masyarakat,” ujarnya.

Gusmal juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Sulit Air yang memperlihatkan kesepakatanya, sesuai dengan nama Sulit Air Sepakat (SAS). Dirinya bangga karena warga yang tinggal di kampung halaman dengan warga yang hidup di perantaun selalu bersinergi dalam membangun kampung halaman.

”Pembangunan masjid ini merupakan kesepakatan para perantau bersama pemimpin nagari. Kita berharap sinergisitas yang terbangun pada hari ini,perlu dipelihara, dan jangan sampai terpecah belah oleh pihak ketiga,” sebut Gusmal.

Lalu Ia mengatakan, sepuluh tahun yang lalu dirinya melihat masjid Raya Sulit Air merupakan bangunan termegah di Solok bahkan di Sumbar. Rupanya hari berlalu, zaman berganti, ada pula yang lebih megah. Karena itu hari ini di buat lagi masjid yang lebih megah oleh masyarakat.

SIMAK JUGA :  Program Taskin Kota Solok  Dapat Apresiasi  Khusus dari Kementrian

”Perlu kita pikirkan, bahwa masjid tidak hanya untuk sholat, tidak hanya untuk berzikir, tidak hanya untuk mengaji tapi juga digunakan untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Dari masjid kita bentuk lembaga yang bisa mengumpulkan uang yang digunakan untuk membantu masyarakat miskin yang ada di Sulit Air,” paparnya.

Gusmal serta-merta menginformasikan data orang miskin di Solok tercatat sebanyak 29 ribu jiwa lebih, atau setara dengan 7,9 persen. Pihaknya lalu mengajak memulai dari mesjid dibangun ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Ketua DPP SAS Ketua DPP SAS H. Syamsudin Mukhtar menyampaikan terima kasih kepada keluarga almarhum Marjohan Yamin yang memprakarsai pembangunan Masjid Raya Sulit Air.

”Beliau menyampaikan rasa cinta keluarga dan tetap mengakui Sulit Air adalah tumpah darah orang tua mereka yang mengalir ke anak-anaknya dan tidak akan dilupakan,” sebut Syamsudin.

Dikatakan, bagi warga Sulit Air, kampung yang dicintai melebihi dari kampung rantau. Itulah hebatnya orang Sulit Air. Sehebat-hebat kita, setinggi apa pangkat kita, kita tetap mencintai kampung Sulit Air.

Walinagari Sulit Air Alex Suryani menjelaskan, masjid Raya Sulit Air pertama di bangun oleh yayasan Yahya Sandora tahun 1974. Pada 2016 dilakukan renovasi. Kemudian tahun 2019, perantau SAS ingin meningkatkan kualitas bangunan menjadi lebih karena sudah berusia hampir mencapai 50 tahun.

”Atas alasan itu, zemua elemen masyarakat bersepakat dan memutuskan untuk menerima tawaran perantau membangun kembali masjid yang mebjadi kebanggaan nagari Sulit Air,” papar Alex Suryani. (*)

Roni Natase

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *