Jutaan Rakyat Kelaparan, India Tak Perpanjang Lockdown

  • Bagikan

Jakarta, Harian Indonesia ID – Kebijakan baru diumumkan Pemerintah India, mereka mengaku tidak akan memperpanjang masa lockdown yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung selama 12 hari. Alasannya, perintah lockdown yang selama ini digaungkan India rupanya malah membuat masalah baru di negeri tersebut, yakni kelaparan.

Dalam data yang dipaparkan Pemerintah India, jutaan orang miskin di India kelaparan. Puluhan ribu orang juga harus kehilangan pekerjaan gegara lockdown.

Akibatnya, perintah untuk tetap di rumah tak digubris, ratusan ribu pekerja yang hidup dengan upah harian lalu meninggalkan kota-kota besar seperti Delhi dan Mumbai dengan berjalan kaki ke rumah mereka di pedesaan.

Bersama dengan sejumlah anggota keluarga, mereka mengatakan tidak punya uang dan makanan.

Perdana Menteri Narendra Modi pun menyatakan kepasrahannya, dan memerintahkan pada 1,3 miliar orang di negara itu untuk tetap berada di dalam ruangan sampai tanggal 15 April.

Sementara itu Sekretaris Kabinet Rajiv Gauba mengatakan pihaknya kini tidak bakal memperpanjang masa lockdown melebihi tiga minggu. Demikian disitat Reuters, Senin 30 Maret 2020.

Di lain sisi, kepulangan ratusan ribu pekerja kota ke kampung halaman menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah India. Karena dianggap akan menyebarkan virus jauh ke pedalaman.

“Ini adalah situasi yang terus berkembang dengan tantangan baru setiap hari muncul, misalnya memiliki populasi migrasi yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain,” kata seorang pejabat kesehatan nasional di India, Dr S.K. Singh.

Sejauh ini India memiliki 1.071 kasus virus corona yang 29 di antaranya berujung pada kematian. Jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat, Italia dan China, tetapi para pejabat kesehatan mengatakan India diprediksi bakal mengalami lonjakan kasus dalam beberapa minggu ke depan.

SIMAK JUGA :  Menteri Yasonna H. Laoly Promosikan Kebebasan Beragama Indonesia di Hadapan Anggota Parlemen Inggris Fiona Bruce

Sementara negara tetangganya, Nepal, mengumumkan akan memperpanjang masa lockdown selama satu minggu lagi mulai Selasa. Negara yang terkurung daratan itu hanya memiliki lima kasus virus dan tidak ada kematian, tetapi dikhawatirkan virus tersebut akan menyebar ketika orang mulai bepergian.

“Jika penguncian tidak diperpanjang maka pergerakan orang meningkat yang akan meningkatkan risiko lebih banyak kasus virus,” kata Surya Thapa, staf Perdana Menteri K.P.Sharma Oli. (CNN/Reuters)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *