JAKARTA, harianindonesia.id – Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, menilai Prabowo Subianto tidak ideal didampingi sosok berlatar belakang militer saat maju dalam Pilpres 2019.
Mantan Panglima TNI itu menyebut pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berlatar sama-sama militer akan menjadi sasaran tembak publik.
Hal tersebut disampaikan Djoko saat disinggung nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang digadang-gadang mendampingi Ketua Umum Gerindra dalam Pilpres 2019.
“Masak militer sama militer, entar kalian tembakin,” kata Djoko sambil tersenyum, saat ditemui di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin (26/3) seperti dikutip CNN Indonesia
Menurut Djoko, pasangan capres-cawapres berlatar militer tak ideal di era reformasi saat ini. “Ya sekarang kita reformasi, reformasi itu harus ini, ini, kalau militer sama militer nanti kalian tembakin.”
Anggota Dewan Pembina Gerindra itu menilai sosok ideal untuk mendampingi Prabowo adalah dari kalangan sipil.
Namun, Djoko enggan menyebut sosok sipil yang pantas menjadi pendamping Prabowo. Dia hanya menyebut telah banyak yang melamar ke Prabowo.
“Idealnya sipil lah. Belum, belum ada (diputuskan). Yang melamar sih banyak. Cuma itu kan tergantung pak Prabowo dong,” kata pensiunan jenderal bintang empat.
Sebelumnya, Gatot mengaku telah bertemu empat mata dengan Prabowo. Namun, dia membantah telah mendaftarkan diri ke Partai Gerindra sebagai bakal capres untuk Pemilu 2019.
Gatot menekankan pertemuannya dengan Prabowo beberapa waktu lalu itu hanya dilakukan empat mata. Artinya, tak ada orang lain yang tau isi percakapan keduanya.
“Sama sekali tidak benar saya sudah mendaftar. Saya dan Prabowo cuma bertemu empat mata,” kata Gatot saat berkunjung ke redaksi CNNIndonesia, Kamis (22/3). (Arief)
