Balai Pustaka Memiliki Potensi Kekayaan Intelektual yang Besar

  • Bagikan

JAKARTA – Penerbit Balai Pustaka yang dianggap sebagai kapal yang mau tenggelam, sebenarnya punya potensi kekayaan intelektual (intellectual property) yang berlimpah.

Hal itu diungkapkan Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM., Direktur Utama PT. Balai Pustaka (Persero), dalam acara Obrolan HATI PENA #7, di Jakarta, Minggu, 3 Oktober 2021, bertema Upaya Merawat dan Terus Menerbitkan Buku Bernilai Budaya.

Dikusi website semnar ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena.

Pemandu diskusi adalah Swary Utami Dewi dan Elza Peldi Taher.

Fachrodji menuturkan, ketika ia pertama kali masuk ke Balai Pustaka, banyak karyawan di sana yang sudah patah semangat.

Ia kemudian mengajak insan di dalam penerbitan itu untuk menikmati kekayaan intelektual yang ada di dalamnya, untuk dipasarkan ke segenap penjuru.

Menurut analisis Fachrodji, perusahaan ini sebelumnya terpuruk, karena hanya bermain di arena percetakan. Katanya, ada kekayaan intelektual yang besar di penerbitan ini. Dan, Fachrodji berusaha menghidupkan potensi itu.

“Yang pertama saya lakukan adalah membangkitkan harapan. Kepercayaan pada diri. Harus ada semangat untuk bangkit kembali,” kata Fachrodji, yang juga penulis dan penggemar pantun ini.

Balai Pustaka pada 22 September 2021 berusia 104 tahun. Lebih tua dari usia Republik Indonesia ini.

Fachrodji mengaku melakukan program inovatif di Balai Pustaka, untuk menghidupkan kembali gairah perusahaan itu.

Untuk produk digital, Balai Pustaka telah mengembangkan berbagai produknya, seperti Pustaka Digital (EduBP), Audio Book, e.Book, dan e.learning Baruga Sikola. *

SIMAK JUGA :  Bartim Hanya Masuk 4 Top Indeks Integritas Tertinggi se- Kalteng
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *