Ustadz Evie Diperiksa Polisi, UAS Luruskan Makna “Sesat”

  • Bagikan

BANDUNG,- Ustaz Evie Efendi atau yang lebih dikenal Ustadz EE menjalani pemeriksaan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, terkait video ceramahnya yang menjadi viral.

Pemeriksaan sendiri, dilakukan secara tertutup. Polisi membenarkan, telah lakukan pemeriksaan terhadap Ustadz EE.

“Kita interview saja terkait laporan yang kita terima,” ‎kata Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (16/8/2018).

Ustadz EE melalui kuasa hukumnya, Isvan belum dapat di konfirmasi terkait pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap kliennya tersebut.

Kasusnya sendiri, dilaporkan oleh IPNU ke Polda Jabar per tanggal 11 Agustus 2018. Dia dilaporkan melalui salah satu pengurus IPNU Jabar Hasan Malawi dengan nomor laporan UU ITE dengan nomor laporan: LPB/769/VIII/2018/JABAR.

Ceramah Ustadz EE yang menimbulkan kontroversi tersebut diluruskan oleh Ustaz Abdul Somad. Penjelasan UAS tersebut diunggah sejumlah akun di Youtube.

UAS menjelaskan, arti ‘sesat’ dalam ayat tersebut bukan berarti menyembah berhala seperti latta dan uzza. Menurut UAS, jika diartikan sesat seperti itu, maka akan jadi blunder buat umat Islam.

“Nanti anak kita diejek orang, berarti nabi kalian itu sesat ya,” kata UAS dalam video tersebut.

Menurut UAS, makna pertama dari ‘sesat’ tersebut adalah ketika nabi tersesat di Kota Makkah saat membawa dagangan dari Syam. “Saat di gurun pasir enggak tahu arah, kemudian ditunjukkan jalannya,” kata UAS.

Sedangkan makna kedua, kata UAS, ‘sesat’ di ayat tersebut berarti “sebelumnya engkau (Muhammad) tak tahu hakikat Allah, maka setelah turun Jibril membawa wahyu engkau pun tahu”.

“Jadi makna dhaalan (sesat) bukan menyembah berhala, nabi tidak pernah menyembah latta, uzza, karena agama di Makkah ada agama hanafiah, samhah, agama yang dibawa nabi ibrahim, murni,” jelas UAS.

SIMAK JUGA :  KPU Sepi, Belum ada Capres-Cawapres yang Daftar

“Kalau kata sesat mesti ditakwilkan, bukan artinya menyembah berhala dan lain-lain, maknanya belum tahu hakikat kebenaran sampai akhirnya Jibril datang, barulah tahu hakikat kebenaran. Tapi sebelum jadi nabi waktu 40 tahun Allah sudah menjaga dia,” kata UAS menjelaskan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *