Rakyat Tumpah dan Melimpah di Hajatan Rakyat dan Konser Salam Metal di GBK, Mega – Puan dan Ganjar Serukan Perlawanan

  • Bagikan

Momen Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan orasi politik di depan ratusan ribu massa dan relawan pada Hajatan Rakyat dan Konser Salam Metal di GBK, Selasa (3/2/2024). ( Foto : Awe/TPNGM)

JAKARTA, Harianindonesia.id – Seperti diprediksi oleh elit TPN Ganjar Mahfud sebelumnya, Hajatan Rakyat dan Konser Salam Metal Slank di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (3/2) tumpah dan melimpah sampai ke luar.

Awalnya, puncak Kampanye Paslon Ganjar Mahfud itu diperkirakan mencapai 350 ribu massa, tetapi dari pemantauan Harianindonesia.id di lokasi Hajatan Rakyat melebihi target tersebut.

Massa memenuhi semua tempat duduk di dalam stadion dan terlihat rapat serta sesak di arena lapangan sepakbola. Warna merah, sebagai warna PDI Perjuangan mendominasi di bagian dalam dan luar stadium.

Sementara di bagian luar stadion dipenuhi oleh bus antara kota dalam propinsi, angkutan umum, sepeda motor serta jenis angkutan lain yang membawa massa dari seluruh daerah di pulau Jawa dan Lampung.

Situasi di luar GBK macet total disebabkan banyaknya kendaraan yang parkir di luar arena GBK. Sementara parkir resmi di dalam GBK sendiri penuh oleh ribuan kendaraan roda dua dan roda empat.

Parkir bus yang membawa massa juga melimpah sampai ke jalan Sudirman.

Dihadiri Megawati

Kampanye Akbar Paslon Ganjar Mahfud ini dihadiri langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan ketua Partai pengusung Paslon Ganjar Mahfud dan sejumlah elit partai, termasuk Ahok yang sebelumnya sudah mundur dari Komut Pertamina untuk mendukung Ganjar Mahfud.

Megawati tiba di lokasi kampanye mengenakan pakaian berwarna dan langsung menempati panggung VIP Barat Stadion Utama Gelora Bung Karno sekira pukul 14.45 WIB.

Megawati tampak didampingi oleh Ketua DPP bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Digital PDIP yang juga putra Megawati, M. Prananda Prabowo.

Sederet tokoh PDIP dan Ketua TPN Arsjad Rasjid menyambut kehadiran Megawati diantaranya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad basarah dan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.

Megawati tampak menyapa dan menyalami petinggi partai berlambang banteng moncong putih itu.

Presiden Kelima RI ini juga tampak melempar senyumnya ke sejumlah pendukung Ganjar-Mahfud yang telah menunggu di pintu masuk VIP Barat Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Teriakan dukungan kepada Megawati terus bergema dipintu VIP Barat Stadion Utama Gelora Bung Karno.

“Maju terus Bu. Maju terus,” teriak massa memberikan dukungan kepada Megawati.

Saat berjalan menuju lokasi acara, Megawati juga menyempatkan menyalami para massa pendukung Ganjar-Mahfud itu.

Megawati juga menyempatkan menyapa salah satu anak perempuan yang hadir di lokasi itu. Dia pun mengusap rambut sambil menanyakan nama anak perempuan itu.

Momen itu juga dimanfaatkan oleh Ibu sang anak itu untuk berfoto bersama dengan Megawati. Salam tiga jari pun ditunjukan saat sesi foto bersama.

Megawati juga menyapa anak perempuan lain yang hadir di lokasi itu.

Selanjutnya, Megawati dipersilakan masuk untuk menuju ruang tunggu sebelum ikut dalam rangkaian kegiatan Kampanye Akbar konser Salam Metal Ganjar Mahfud Menang Total.

Di belakang rombongan Megawati, tampak hadir pula Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.

Menyusul kemudian, kader PDIP yang juga mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

Kehadiran Ahok juga menyedot perhatian massa yang hadir di lokasi. Dukungan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu terdengar.

Ahok membalas dukungan itu dengan mengacungkan Salam Metal.

Sebelumnya, Hasto mengatakan Megawati bersama para ketua umum secara serentak akan memukul ‘kentongan kewaspadaan’ di hadapan ratusan ribu massa yang hadir di Stadion GBK.

Dia menjelaskan, pemukulan kentongan ini sebagai simbolisasi agar masyarakat tersadar untuk ikut menjaga kewaspadaan, melawan intimidasi dan kecurangan yang mungkin yang terjadi di Pilpres 2024.

“Kentongan ini tradisi masyarakat secara kolektif dan simbol kewaspadaan serta hidup dalam tradisi bangsa. Masyarakat pun diajak untuk ikut berpartisipasi mengawal pemilu yang jurdil,” kata Hasto.

Kentongan merupakan simbol kearifan untuk menimbulkan suara keras dan untuk mengingatkan semua pihak agar waspada menjelang hari H pencoblosan.

“Semua diharapkan bersuara lantang dan keras demi menjaga demokrasi di negeri ini. Sejumlah kampus pun telah bersuara mengingatkan Pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi agar menjaga dan memulihkan demokrasi yang sedang terkoyak,” sebut Hasto.

Secara khusus, Hasto mengatakan band legenda Indonesia, Slank, akan menyanyikan sejumlah lagu yang membuat suasana di GBK akan semakin meriah termasuk lagu Salam Metal yang baru dirilis pekan lalu sebagai bentuk dukungan kepada pasangan calon nomor urut 3 tersebut.

Sejumlah band dan penyanyi top lainnya juga akan mengisi acara Konser Salam Metal ini.

Capres Ganjar Pranowo juga menyampaikan pidato politiknya di hadapan pendukungnya dalam acara tersebut.

Aparat Tidak Intimidasi Rakyat

Megawati saat menyampaikan pidato pilitiknya secara tegas meminta kepada aparat TNI-Polri untuk jangan melakukan intimidasi terhadap rakyat, termasuk simpatisan PDIP.

“Hei polisi, jangan lagi intimidasi rakyatku! Hei tentara, jangan lagi intimidasi rakyatku. PDI Perjuangan adalah partai sah di republik ini, artinya diizinkan untuk mengikuti yang namanya pemilu, pemilihan umum langsung adalah hak rakyat, bukan kepunyaan kalian, ingat!” kata Mega yang disambut riuh para kader partai Banteng.

Putri Presiden Soekarno itu lebih jauh mengatakan bahwa saat ini masyarakat Indonesia harus sadar terhadap upaya yang dilakukan segelintir pihak yang ingin melanggengkan kekuasaan.

“Bayangkan kalian ini sebagai pewaris kemerdekaan ini seharusnya harus tahu siapapun orangnya, kalau merasa sebagai warga negara Indonesia, maka sebenarnya kita tidak boleh dipecah-pecah, hanya karena berkeinginan untuk melanggengkan kekuasaan, betul apa tidak,” tanya Mega.

“Betul,” jawab peserta acara.

SIMAK JUGA :  Kapolri: Humas Polri Harus Kerjasama Baik Dengan Media

Ditegaskan Mega, siapapun di mata hukum punya derajat yang sama sekalipun itu Presiden.

“Jadi kalau ada yang berniat atau melakukan hal-hal yang merugikan rakyat Indonesia, apakah kamu takut?” tanya Mega.

“Tidak,” jawab para hadirin.

“Kenapa, kenapa, karena perundangan kita itu melindungi seluruh rakyat Indonesia, dimana pun mereka berada. Apa dia presiden, apa dia menteri, apa dia namanya TNI, Polri, dia adalah rakyat Indonesia. Ingat! Betul apa tidak?” tukas Mega.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri juga mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk melawan tindak kecurangan, hingga intimidasi yang terjadi di Pemilu 2024.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dengan ini saya mengajak seluruh rakyat Indonesia dimana pun berada untuk menunjukkan pemilihan umum 2024 yang demokratis jujur, adil, dan bermartabat,” kata Megawati.

Ia lantas menyampaikan, dalam rangka menjaga Pemilu berjalan demokratis, dirinya mengajak semua rakyat Indonesia melawan money politics hingga intimidasi.

Dalam gerakan perlawanan ini, Megawati mengajak semua untuk memukul 10 ribu kentungan sebagai tanda menjaga kewaspadaan.

“Dan sebagai tingkat kewaspadaan kita melawan money politics dan intimidasi, marilah. Jadi ibu sudah suruh bikin kentongan. Marilah kita secara simbolis memukul 10 ribu kentongan untuk meningkatkan kewaspadaan kita, untuk negara kita tetap berdaulat dan merdeka, merdeka, merdeka,” tuturnya.

Ajakan Megawati memukul kentungan ini diikuti para ketua umum partai politik pengusung seperti Plt Ketua Umum DPP PPP Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang.

Selain itu dua anak Megawati yakni M Prananda Prabowo dan Puan Maharani juga turut mengikuti pemukulan kentongan. Cawapres Mahfud MD dan jajaran TPN Ganjar-Prabowo juga mengikuti gerakan ini.

Deklarasi Satgas Ganjar-Mahfud

Sebelumnya, telah dideklarasikan Satuan Tugas (Satgas) Paslon 3 Ganjar-Mahfud. Duduk sebagai Komandan Satgas ialah Komarudin Watubun.

Di kampanye akbar yang diisi lautan massa pendukung Ganjar-Mahfud, Komarudin menyampaikan isi deklarasi Satgas tersebut.

“Pertama, kami Satgas Paslon 3 Ganjar-Mahfud siap mengawal dan memenangkan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024,” kata Komarudin.

Kedua, lanjut Ketua DPP PDIP ini, Satgas Paslon 3 Ganjar-Mahfud bergerak melawan segala bentuk intimidasi dan praktik politik uang.

“Ketiga, kami Satgas Paslon 3 Ganjar-Mahfud siap mengawal dan mengamankan Pemilu 2024 secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan bermartabat,” kata Komarudin.

Komaruddin didampingi oleh Herry Kurniawan, SH dari Brigade Hanura; lalu Arta Wijaya dari Gerakan Pemuda Ka’bah; dan Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito SE MM dari Satgas Cakra buana PDI Perjuangan, ketika membacakan deklarasi tersebut.

Batal Bacakan Maklumat

Sementara itu, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Prof.Dr.Mahfud MD batal membacakan Maklumat dihadapan massa di Hajatan Rakyat dan Konser Salam Metal di GBK

Mahfud dijadualkan akan membacakan maklumat pada kampanye akbar berikutnya di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 8 Februari 2024.

Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengatakan sedianya Prof.Mahfud MD membacakan maklumat pada Konser Salam Metal di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), pada Sabtu (3/4/2024). Di dalam rancangan acara awal, Prof.Mahfud berpidato tentang maklumat itu sebelum Ganjar Pranowo menyampaikan pidatonya.

Tetapi ternyata, hanya Ganjar Pranowo yang menyampaikan pidato di hadapan lautan ratusan ribu pendukungnya yang hadir. Pidato Ganjar dilakukan di sela penampilan oleh Band Slank. Ganjar juga sempat bernyanyi bersama Vokalis Slank, Kaka. Massa sempat heboh saat Ganjar bernyanyi.

Sekretaris TPN Hasto Kristiyanto menjelaskan, maklumat dari Prof.Mahfud itu sendiri bersifat sakral. Di dalam rapat, kata Hasto, disadari sepenuhnya bahwa kesakralan itu akan dibawa ke Jawa Timur.

“Karena maklumat ini sangat sakral maka tadi diputuskan akan dilakukan pada kampanye yang akan datang yaitu bertempat di Banyuwangi,” kata Hasto.

“Kenapa di Banyuwangi? Banyuwangi itu di Jawa Timur. Dan karena intimidasi banyak sekali terjadi di Jawa Timur, intimidasi sangat luar biasa, sehingga maklumat dari Prof Mahfud MD akan disampaikan di Banyuwangi. Itu maklumat untuk menjawab bahwa rakyat memerlukan pemimpin yang mampu memperjuangkan keadilan,” tegas Hasto.

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani juga turut berorasi dalam kampanye akbar Ganjar-Mahfud bertajuk Hajatan Rakyat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Putri Ketua Umum PDIP Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri itu bahkan ikut menyanyikan sebuah lagu untuk membakar semangat pendukung Ganjar-Mahfud.

“Angkat tangannya, masih semangat. GBK masih semangat. Ganjar-Mahfud menang?” kata Puan yang disambut menang oleh lautan massa.

Puan lalu mengajak para pendukung Ganjar-Mahfud untuk bernyanyi bersama sebelum Capres nomor urut tiga di Pilpres 2024 datang ke lokasi.

“Nyanyi bareng supaya tambah semangat menunggu Pak Ganjar datang. Setuju? Ayo, GBK masih semangat, kan?” kata Puan.

Sejumlah artis dan band lalu ikut menemani Puan di panggung utama. Dari pantauan terlihat grup band Kotak, Anang Hermansyah, dan talenta lainnya.

Mereka menyanyikan lagu Kebyar-kebyar. Puan tampak luwes mengitari panggung sembari bernyanyi.

Mengenakan kaus hitam dan topi merah, Puan melempar senyum kepada lautan massa.

Setelah lagu itu habis dinyanyikan, Puan kembali mengajak pendukung untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

“Setuju? Solid? Kita di sini karena punya keprihatinan yang sama bahwa pemilu itu harus berjalan dengan baik, jujur, adil, netral, tidak memihak kepada siapa pun. Biarlah rakyat yang menilai, rakyat yang memilih siapa hang akan dipilih pada 14 februari 2024 nanti, dan kita pilih siapa? Ganjar nomor 3,” kata Puan.

Puan juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada civitas academica dari berbagai kampus, guru besar, mahasiswa, dokter, sukarelawan, seniman, tokoh, yang bergotong royong memenangkan Ganjar-Mahfud.

“Kita ciptakan pesta demokrasi untuk rakyat dari rakyat dan kita menangkan rakyat, setuju?” kata Puan disambut riuh massa. (*)

Edtor : Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *