Minim Fasilitas, Pasar Modren Kepulauan Meranti Sepi

  • Bagikan

Kondisi pasar ditumbuhi rumput. Ist

MERANTI, Harianidonesia.id – Pasar adalah tempat bertemunya antara pedagang dengan pembeli , suasana nyaman dan pasilitas yang memadai sangat diperlukan.

Pasar mondren Kep Meranti, Riau dibangun Tahun 2013 – 2015 dengan dana yang besar tapi tidak membuat pedagang dan pembeli merasa nyaman.

Hal ini disampaikan oleh Herman wahyudi salah seorang pedagang pasar modren, pada awal kami banga akan dibangun pasar modren, waktu itu kami masih berdagang pasar ikan lama jalan tanjung harapan Selatpanjang , waktu itu kami sudah mendapat isu bahwa pasar lama akan dibongkar krna letaknya tidak strategis dan menganggu lalu lintas jalan umum,kenang herman

Setelah proses pembangunan sudah siap , kami pun siruh pindah kepasar baru ( pasar modren red) saat itu kondisi pasar nya masih belum rapi dan jalan masuk kepasar juga belum diaspal / semenisasi, karena kita butuh tempat berjualan terpaksa ditempati, juga jelasnya.

Sejak kita menempati pasar itu Tahun 2014 sampai saat ini kondisi pasar masih sembrawot ,bangunan sudah banyak yang rusak dan jalan masuk kepasar becek jika sedikit diguyur hujan, tentu hal ini membuat pasar sepi pengunjung terang Herman.

yang lebih tidak nyaman lagi bau busuk dari limbah pasar ikan benar-benar membuat tidak nyaman, jangan kan pengunjung kita aja pedagang sudah tidak tahan dengan bau busuk yang menyengat. Terang herman.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kepulauan Meranti Muhamad Azza Fatoni Saat dikonfirmasi melalui Phone Seluler oleh wartawan harianindonesia.id (24/07/2019 membenarkan bahwa pasilitas pasar belum memadai terang Azza.

Tahun 2012 Kabupaten Kep Meranti melalui dana APBN mendapat angaran 15 Milyar , untuk membangun Gedung utama, selanjutnya TA 2013 Kembali mendapat anggaran APBN sebesar 15 milyar untuk membangun Sayap kiri dan kanan gedung pasar Pada Tahun 2015 kita ( dinas perdagangan red ) kembali mendapat Dana DAK Sebesar 10 milyar untuk membangun gedung tambahan, jelas Azza.

SIMAK JUGA :  Laporan dari China, Wabah Flu Burung H5N1 Terjadi di Hunan

Pada waktu itu kita mengusulkan 15 milyar tapi terealisasi 10 milyar alasan Pusat ada rasionalisasi pemotongan anggaran.

Anggaran yang tersedia hanya untuk bangun pasar maka jalan masuk kepasar tidak dapat kami bangun, terang azza.

Menyangkut bau busuk berasal dari limbah pasar ikan, kami sudah melakukan upaya pembersihan namun pedagang membandel membuang sembarang Sisa dagangan mereka tidak pada tempat nya jelas Azza dengan nada kesal.

Kedepan akan kita cari solusi untuk melengkapi pasilitas, menertipkan para pedagang yang membandel membuang limbah sembarangan. tutup Azza. (Rama/Nanda)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *