Lembah Panjshir jadi Kuburan Ratusan Pasukan Taliban

  • Bagikan

Lembah Panjshi

KABUL – Ratusan Taliban Tewas Dibantai di Lembah Panjshir, Dibiarkan Masuk lalu Dihabisi Pasukan Perlawanan. Komandan perlawanan NRF menunjukkan peluncur roket yang mereka miliki saat menghadapi pasukan Taliban yang menyerang Lembah Panjshir.

TRIBUN-MEDAN.COM – Baru saja meluapkan kegembiraan setelah Amerika angkat kaki dari Afghanistan, kini pasukan Taliban sasaran empuk peluru pasukan National Resistance Front ( NRF ) atau Front Perlawanan Nasional dalam perang di Lembah Pansjir, satu-satunya dari 34 provinsi Afghanistan yang belum dikuasai Taliban.

Sejak Amerika angkat kaki, Senin 31 Agustus 2021, pasukan Taliban yang sebelumnya sudah mengepung Lembah Pansjir langsung melakukan serangan yang dikuasai Aliansi Utara ( Northern Alliance ) pimpinan Ahmad Massoud dan eks Wapres Amrullah Saleh.

Perang meletus di beberapa bagian Provinsi Panjshir, di Distrik Jabal Saraj Provinsi Parwan, Khaawak Panjshir dan Distrik Andarb Provinsi Baghlan, kata sumber kepada media lokal.

Belum ada keterangan resmi soal jumlah korban jiwa dari pihak Taliban.

Namun, Aliansi Utara mengklaim 350 pasukan Taliban jadi korban dan lebih dari 40 ditangkap dan dipenjara.

Pasukan perlawanan anti-Taliban di Panjshir dilaporkan menyerang pasukan Taliban ketika mencoba memasuki lembah melalui Gulbahar, kata presenter berita TOLO Muslim Shirzad dalam sebuah tweet.

Sebelumnya Taliban telah memblokir jalan utama dengan kontainer menuju Lembah Pansjir

“Beberapa jam yang lalu, teroris Taliban ingin melalui serangan Kotal-khawak di Panjshir tetapi masuk ke penyergapan NRF. Akibatnya, 41 Taliban tewas, 20 ditangkap dan dipenjara. Sebagai komandan, Hasib berkata:” Kami akan membiarkan Anda memasuki lembah, tetapi tak akan dibiarkan keluar,” ujar twet akun Aliansi Utara.

Aliansi Utara mengklaim “NRF mendapatkan banyak kendaraan, senjata, dan amunisi Amerika baru sebagai piala. Komandan Pertahanan Khaawak, Komandan Munib Amiri bertepuk tangan.”

Seorang juru bicara Taliban mengatakan Panjshir berada di bawah pengepungan penuh.

SIMAK JUGA :  Mabes Polri Cermati Kasus Persekusi Ustad Abdul Somad

Saat Taliban melakukan serangan Senin malam (saat pasukan Amerika meninggalkan Bandara Kabul), Fahim Dashty, juru bicara Ahmad Massoud mengatakan tujuh-delapan pejuang Taliban tewas dalam pertempuran tersebut.

Taliban telah memutus internet dan menutup pasokan penting ke lembah Panjshir.

Sementara lembah itu memiliki persediaan yang cukup untuk bertahan selama musim dingin, dengan semakin banyak orang Afghanistan pergi ke Panjshir untuk mencari perlindungan dari Taliban.

Mantan Wapres Amrullah Saleh menegaskan Afghanistan tidak akan berakhir dan dimasukkan dalam tas yang dibawa ke Amerika aaat negara adi daya ini angkat kaki.

“Afghanistan tidak dikemas dan dimasukkan ke dalam tas tentara AS terakhir. Negara ada di sini. Sungai-sungai mengalir dan pegunungannya megah. Talib adalah kekuatan proksi yang tidak populer dan dibenci. Itulah sebabnya seluruh negara ingin melarikan diri dari mereka (Taliban).”

Saat ditanya dalam sebuah wawancara sebelum AS akan meninggalkan negara itu, Amrullah Saleh berkata, “Jika AS memutuskan untuk pergi besok, kami tidak bisa mencegahnya. Yang bisa kami lakukan hanyalah menceritakan kisah kami kepada mereka, ingatkan mereka tentang tujuan kita bersama, tujuan kita bersama, dan musuh kita bersama. Tetapi jika mereka memutuskan untuk pergi, itu akan menjadi keputusan mereka.”

Amrullah Saleh menyatakan dirinya sebagai penjabat Presiden negara itu setelah pengambilalihan Taliban dan telah bergandengan tangan dengan pasukan perlawanan Panjshir.

Dalam wawancara sebelumnya dengan India Today TV, dia mengatakan jika negosiasi gagal, pasukan perlawanan siap untuk segala kemungkinan.

“Tidak ingin Afghanistan menjadi Talibanistan, itu tidak akan terjadi, itu yang diinginkan Taliban. Kami lebih suka negosiasi, tetapi harus bermakna,” katanya.

“Kami menolak Emirat Taliban, kami menolak kediktatoran, dan kami menolak perebutan kekuasaan dengan paksa,” kata Saleh kepada India Today TV. (india today)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *