KM Anugerah Bahari 05 Terbakar di Maluku, Satu ABK Tewas

  • Bagikan

TERBAKAR – Api membakar tubuh KM Anugerah Bahari 05 di Perairan Tanjung Lelar, Aru Selatan. Penyebab diduga karena arus pendek listrik di kapal tersebut ( foto : CNNIndonesiacom)

Ambon, HARIAN Indonesia.ID  ‐‐  Musibah kebakaran menimpa Kapal motor (KM) Anugerah Bahari 05 di sekitar perairan Tanjung Lelar, Aru Selatan, Kepulauan Aru, Maluku, pada Selasa 9 Juni lalu.

Dalam insiden tersebut, satu orang anak buah kapal (ABK), Deni (31) tewas. Selain itu, seorang ABK, Rio Pangestu (23) masih hilang, dan 28 orang lainnya selamat.

“Peristiwa itu terjadi pada Selasa (9 Juni) di perairan laut Aru atau tepatnya 6.49.500 Lintang Selatan (LS), dan 133.217.700 Bujur Timur (BT),” kata Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Eko Budiarto seperti dikutip CNN Indonesia,com, Kamis (11/6).

28 ABK yang selamat antara lain Suherman, Jaka, Safrisal, Suriadi, Aris Candra, Ahmad Hidayat, Handa Wijaya, Roni, Dedy Sundawa, Abdul Moin, Jamaludin, Bagus Cahya Prasetyo, Nur Oholis, Ardi Almaohodir.

Kemudian Rezky Hidayat, Mohammad Fikri, Muhamad Nor Hadillah, Hendrik Kosjawa, Nagus Ha, Rezky Aditia Wahyudi, Lutfi Setiawan, Ali Saban, Endang Pranata, Ahmad Tohir, Mohammad Mahmud, Benyamin, Syarifuddin, dan Try Sotrisno. 

Eko mengatakan pihaknya saat ini fokus mencari satu ABK yang masih hilang. Selain itu, 28 ABK yang selamat sedang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan, makanan, dan pakaian.

“Sehingga secara kemanusiaan kami utamakan dulu untuk korban, mencari pakaian, pengobatan dan logistik sebab mereka kesulitan pascakebakaran melanda kapal mereka,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Eko menyebut kebakaran KM Anugerah Bahari 05 itu diduga karena arus pendek dari kamar mesin. Saat ini, bangkai kapal naas itu masih terapung di perairan Aru Selatan.

“Mudah-mudahan cuaca di sana membaik supaya bangkai kapal bisa ditarik ke pelabuhan Dobo, Aru maluku,” katanya.

SIMAK JUGA :  Kemenkes Pastikan Sertifikat Vaksin Bukan Syarat Administrasi Apapun

Sementara, Kepala kantor Basarnas Ambon Muslimin mengatakan pihak perusahaan KM Anugerah Bahari 05 baru memberi informasi terkait peristiwa kebakaran kapal tersebut. Muslimin mengaku tak mengirim personel Basarnas ke lokasi kejadian.

“Dikarenakan informasi terlambat dan peristiwa sudah beberapa hari, jadi kami hanya diminta bantuan pemantauan dan pemapelan,” kata Muslimin dikonfirmasi terpisah.

Muslimin mengaku menerima laporan pihak perusahaan tengah melakukan pencarian terhadap korban hilang, namun hasilnya nihil lantaran ombak besar mengusai perairan Tanjung Lelar, Aru Selatan, Maluku. 

Nahkoda KM Anugerah Bahari 05, Suherman (50) mengungkapkan kapal tersebut terbakar sekitar pukul 10.30 WIT Selasa 9 Juni. Saat itu, para ABK sedang tidur. 

Suherman mengaku langsung membangunkan para ABK saat melihat gumpalan asap tebal dari kamar mesin. Para ABK tersebut kemudian menyelamatkan diri dengan melompat ke laut. 

Menurutnya, kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung mengevakuasi para ABK yang melompat untuk menyelamatkan diri.

“Setelah dievakuasi dan didata, ternyata satu meninggal dan satu hilang,” kata Suherman.

(AWE)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *