Ikhwan Ganjar Pranowo Deklarasikan Dukungan Alim Ulama se Jakarta Barat untuk GANJAR-Mahfud

  • Bagikan

Wakil ketua TPN Ganjar-Mahfud Komjen. Pol. (Purn) Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si.menyampaikan sambutan saat penyampaian dukungan Ulama se Jakarta Barat, Sabtu (4/11/2023) di Hotel Hotel Royal Palem Cengkareng Jakarta Barat. (Foto : MC TPNGM)

JAKARTA, HARIANINDONESIA ID – Ikhwan Ganjar Pranowo, Sabtu ini (4/11) mendeklarasikan dukungan para Alim Ulama se Jakarta Barat untuk pasangan calon Capres Cawapres Ganjar-Mahfud MD.

Ikhwal deklarasi ini tertulis dalam surat resmi organisasi para Alim ulama Jakarta Barat yang ditujukan kepada Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud Komjen. Pol. (Purn) Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si.

Di dalam surat yang mengatasnamakan Sekretaris KH. Mahpudi, S. sos. I, Ketua
H. Endang Hermansyah, M. Pd. dan Pembina KH. Muhammad Jamil, Lc., M. Hum, Ikhwan GP menyampaikan rencana Deklrasi untuk Ganjar-Mahfud Sabtu, 4/11/2023 di Hotel Hotel Royal Palem Cengkareng Jakarta Barat.

Surat itu juga meminta Komjen Gatot Eddy hadir dan sekaligus membuka Halaqoh dan Deklarasi Alim Ulama Jakarta Barat (Ikhwan Ganjar Pranowo) tersebut.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (TPN Ganjar-Mahfud), Komjen Pol (purn) Gatot Eddy Pramono mengaku bersyukur atas dukungan politik yang dilakukan oleh para alim ulama se Jakarta Barat terhadap pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk Pilpres 2024 mendatang.

“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas deklarasi dukungan alim ulama Jakarta Barat terhadap Mas Ganjar dan Prof Mahfud dalam kontestasi Pilpres 2024,” kata Komjen Pol Gatot dalam sambutannya di Halaqah dan Deklarasi Alim Ulama Jakarta Barat yang diselenggarakan oleh Ikhwan Ganjar Pranowo di Royal Palm Hotel, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (4/11/2023).

Deklarasi dukungan politik dari alim ulama ini menurut Gatot sudah sangat representatif. Sebab, dua tokoh yang menjadi pasangan Capres-Cawapres yang didukung juga memiliki latar belakang dari kalangan ulama, baik Ganjar Pranowo maupun Mahfud MD.

Ganjar Pranowo sebut Gatot, adalah suami dari cucu kyai besar Purbalingga, yakni KH Hisyam Abdul Karim yang merupakan pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.

“Saya rasa hadirin di sini sudah banyak yang tahu, bahwa Mas Ganjar adalah sosok yang sangat dekat dengan ulama,” ujarnya.

Demikian pula dengan Prof Mahfud MD. Eks Wakapolri tersebut menyampaikan jika Prof Mahfud adalah sosok cendekiawan yang juga sangat kental tentang ke-NU-annya.

“Beliau (Mahfud MD) adalah bagian dari keluarga besar NU. Prof Mahfud adalah santri dan cendekiawan NU. Beliau pernah menjadi ketua dewan pertimbangan Ikatan Santri NU (ISNU), pernah menjadi dewan penasehat Anshor, dan sebagainya,” terang Komjen Pol (purn) Gatot.

Lebih lanjut, purnawirawan jenderal bintang tiga itu menyatakan, bahwa dirinya pun memiliki alasan mengapa mau menjadi tim pemenangan Ganjar-Mahfud. Bukan soal kesepakatan politik yang dibangun, tapi lebih kepada melihat Indonesia paling membutuhkan sosok dan karakter pemimpin yang ada di diri Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

SIMAK JUGA :  KPK Ganti Istilah Koruptor Jadi Penyintas Korupsi, Pukat: Harusnya Maling

“Kami di TPN mendukung Ganjar-Mahfud bukan karena ada deal-deal politik, tetapi murni karena kami percaya pasangan ini mampu mengantar Indonesia menuju Indonesia Emas,” tandasnya.

Hal ini juga diharapkan Gatot agar bisa diejawantahkan oleh para alim ulama Indonesia khususnya di Jakarta Barat, agar memandang Ganjar Mahfud bukan dari aspek pragmatisme, melainkan ideologis dan rasionalitas.

“Kami berharap demikian pula dengan anda semua. Saya selalu ingat ucapan Mas Ganjar, pemilu nanti bukan tentang Ganjar, bukan pula tentang kekuasaan, tapi tentang keberlanjutan Indonesia,” ucap Gatot.

iptakan Pemilu Damai dan Menggembirakan

Selanjutnya, Komjen Pol (purn) Gatot Eddy Pramono juga mengajak para alim ulama se Jakarta Barat untuk ikut mendinginkan suasana sosial politik nasional. Meskipun ada perbedaan pilihan dan sikap politik, yang paling diutamakan adalah persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa.

“Di pesta demokrasi nanti, tensi politik akan panas. Tetapi mari pastikan agar kita tepat tenang dan mengupayakan pemilu yang damai dan sejuk,” tukasnya.

Bahkan Komjen Pol (purn) Gatot menyampaikan jika TPN Ganjar Mahfud sudah menyiapkan posko untuk membantu monitoring agar pemilu tetap berjalan dengan damai, sejuk dan kondusif.

“Kami di TPN sudah menyiapkan tim dan posko-posko untuk memastikan pemilu nanti berjalan jujur dan adil. Bapak dan ibu semua silakan nanti berkoordinasi dengan mereka di lapangan,” terang Gatot.

Cara yang paling ampuh adalah kesadaran semua pihak untuk tidak melakukan kampanye negatif (negative campaign) apalagi kampanye hitam (black campaign).

“Mari melakukannya dengan kampanye tanpa menjelekkan pasangan lain,” sambungnya.

Pun demikian, Komjen Pol Gatot berharap seluruh alim ulama yang hadir tetap menjaga istiqomahnya untuk memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024 nanti.

Apalagi kata Gatot, bahwa pasangan Ganjar-Mahfud sudah memiliki program yang khusus menyasar kalangan ulama dan santri sehingga kepentingan mereka bisa diakomodir oleh pemerintahan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD nanti.

“Saya sangat berharap para alim-ulama yang hadir hari ini tidak akan berpindah ke lain hati. Apakah akan ada yang pindah ke lain hati? Tidak! Alhamdulillah, mari membuat yang belum di barisan ini agar berpindah hati ke sini,” pungkas Gatot.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikhwan Ganjar Pranowo, Endang Hermansyah menyatakan bahwa para alim ulama yang tergabung di Jakarta Barat sudah memantabkan pilihan mereka untuk memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk Pilpres 2024 mendatang.

“Para kyai dan ulama hadir karena kesamaan cita-cita dan niat yang sama, yakni memenangkan Ganjar-Mahfud,” kata Endang.

Alasan utama mengapa Ganjar dan Mahfud menjadi pilihan politik mereka, karena pasangan yang diusung oleh PDIP, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo sangat representatif dengan perjuangan para alim ulama dan santri di Indonesia.

“Ganjar-Mahfud pas dan cocok dengan aspirasi para alim ulama,” pungkasnya. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *