Ganjar-Mahfud Masih Unggul Dibanding Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming

  • Bagikan

SANDIAGA UNO

JAKARTA, Harianindonesia.id – Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno yakin pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD masih unggul dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dari segi elektabilitas.

“Data kami di internal yang tidak pernah kami publish menunjukkan bahwa persaingan ketat dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul,” katanya usai Pembekalan Caleg PPP se-Indonesia di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (11/11) seperti dikutip CNNIndonesia.

Sandi mengakui pasangan Ganjar-Mahfud perlu kerja keras untuk menang di Pilpres 2024.

Namun, ia tidak bisa memastikan Pilpres 2024 nanti akan berlangsung dalam berapa putaran.

“Per hari ini kita enggak tahu berapa (putaran), tapi angka survei ini boleh kita proyeksikan persaingan akan sangat ketat,” kata dia.

Sandi juga menyentil lembaga survei di luaran, yang dianggap cuma mengintimidasi.

Ia meminta para kader untuk percaya survei internal, bukan yang berseliweran di luar sana.

“Saya akan pakai survei internal kita yang tidak kita publikasikan. Karena survei-survei kita sekarang berseliweran dan ternyata tidak hanya digunakan untuk strategi akurasi, tapi lebih untuk intimidasi dan promosi dari kandidat masing-masing. Betul atau betul?” jelasnya dalam Pembekalan Caleg PPP se-Indonesia di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (11/11).

“Bingung enggak kalau lihat survei sekarang? Iya survei itu alat ukur demokrasi kita harus berikan penghormatan, tapi itu ada gunanya masing-masing untuk memberikan semangat, disinformasi, dan sebagainya,” imbuh Sandi.

Jika mengacu survei internal PPP, Sandiaga menyebut partai berlambang Kakbah ditu akan meraup 11 juta hingga 12 juta suara di Pemilu 2024. Dengan catatan, seluruh kadernya kompak mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Ia menyebut pemilih Ganjar-Mahfud sekarang sudah di atas 30 persen, bahkan merangkak menuju 35 persen lebih. Sandi menegaskan ini adalah potensi besar yang harus dimanfaatkan PPP.

SIMAK JUGA :  Ini 10 Nama Calon Pimpinan MPR RI 2019 - 2024

“Terutama di 13 provinsi, yang saya sangat kenal luar dalam. Saya di 2019 (wapres mendampingi Prabowo Subianto) turun di 1.500 titik,” klaim Sandi soal potensi lumbung suara PPP.

“Belum pernah terjadi sebelumnya ada politikus nasional datang ke 13 provinsi dengan 1.500 titik. Dari kunjungan ini sudah terpotret sekitar 12 juta suara yang bisa kita raup, belum lagi ditambah provinsi-provinsi lain,” sambungnya.

Soal hasil survei juga pernah disinggung Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Ia blak-blakan sempat diajak kerja sama oleh salah satu lembaga survei. Ia bahkan sampai berdebat hebat dengan salah satu direktur lembaga survei tersebut.

Pada akhirnya Mardiono memutuskan PPP tidak bekerja sama dengan lembaga survei luar. Ia berkelakar harganya terlalu mahal.

“Banyak sebenarnya lembaga survei yang mengajak kolaborasi dengan PPP, tapi bill-nya terlalu mahal. Kalau sudah hadapi bill mahal itu belenger, terlalu mahal dan itu di luar kemampuan kita. Oleh karena itu, kami tidak menggunakan itu. Mungkin, mungkin sekali lagi kemungkinan partai-partai besar partai lain menggunakan itu,” jelas Mardiono.

“Coba buka di Google, semua lembaga survei menyatakan dari 2009 PPP tidak akan lolos di parlemen. Buktinya kita masih lolos di parlemen. Banyak mukjizat yang menyertai kita,” tandasnya. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *