Debat Capres 2024, Ganjar Pranowo Ungkap Pentingnya Pembangunan Indonesia yang Beradab

  • Bagikan

Momen Capres Ganjar Pranowo menyampaikan visi misinya pada Debat Capres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Foto : TPN-GM)

Jakarta, HARIANINDONESIA.ID –

Pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD tampil memukau saat memasuki arena Debat Capres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Pada pidato pembukanya, Ganjar menyampaikan bahwa pembangunan Indonesia yang beradab terbagi atas tiga bagian.

“Pertama, kepribadian berbudaya yang mesti masuk di dalam jiwa setiap insan bangsa Indonesia. Kedua, kesehatan adalah yang pertama. Tindakan preventif akan membuat politik kesehatan menjadi lebih baik. Ketiga, akses kesehatan yang diperlukan di setiap desa yang terbaik,” kata Ganjar saat menyampaikan Visi Misi pada Debat Capres 2024.

Pada sesi penyampaian Visi Misi, Ganjar juga menyatakan, bahwa ibu, anak, lansia, kelompok disabilitas, dan masyarakat akan mendapatkan peran sama dalam mengakses layanan kesehatan hingga ke daerah-daerah terisolasi.

Demikian juga, pendidikan dan kebudayaan harus dibangun secara bersama-sama oleh seluruh elemen bangsa.

“Kurikulum pendidikan, fasilitas, dan inklusi dalam memberikan akses terbaik. Kita harus bisa memberikan akses terbaik kepada anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen,” kata Ganjar.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga memaparkan tentang pentingnya memperhatikan masyarakat yang terpinggirkan. Ia juga menyebutkan pentingnya memberdayakan para penyandang disabilitas mendapatkan sekolah yang inklusif dan tanpa diskriminasi.

“Keterampilan lewat pendidikan yang baik bisa mendorong lapangan pekerjaan yang lebih baik,” kata dia.

Ganjar mengatakan, apabila terpilih sebagai Presiden ke-8 RI, periode 2024-2029, akan mengkaji ulang UUD Cipta Kerja dalam rangka menciptakan keseimbangan dan lebih berorientasi pada manusia.

“Bisa berjalan cepat kalau digitalisasinya baik agar dapat bisa mendapatkan media yang bagus untuk mengembangkan diri,” kata Ganjar

Selain itu, jelas Ganjar, demokrasi sebagai penerus suara rakyat juga harus dijaga keberadaannya agar berjalan baik.

“Tuanku adalah rakyatku,” Ini adalah mandat.

Secara terpisah, Dewan Pakar Politik TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad AS Hikam mengatakan, kehadiran Ganjar Pranowo di atas panggung selain memberikan kesan yang kuat secara visual, juga membawa pesan, bahwa mereka memiliki visi dan komitmen kuat untuk memajukan negeri ini.

“Dengan memberikan salam kepada hadirin dengan bahasa isyarat, mereka juga menunjukkan inklusivitas dan kepedulian terhadap semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas,” ujar Hikam.

Politik Beradab itu Penting

Ganjar Pranowo juga mengingatkan bahwa nilai adab dalam berpolitik itu penting untuk menjaga kehidupan demokrasi. Selain itu, perilaku politik juga bisa menjadi contoh teladan pemimpin agar kehidupan masyarakat menjunjung nilai etika.

Ganjar Pranowo mengungkapkan pembangunan bangsa memiliki tiga faktor kunci. Hal itu, tegasnya, meliputi kepribadian kebudayaan, kesehatan, dan pendidikan.

Ganjar memaparkan visi-misi pembangunan tersebut. Dia menegaskan pembangunan pun harus mengedepankan prinsip inklusif, meliputi penguatan pengembangan kelompok rentan, seperti ibu, Lansia, dan kelompok disabilitas.

Akses kesehatan dan pendidikan harus diperluas dan merata. “Karena itu kami menekankan pembangunan 1 Desa 1 Faskes 1 Nakes,” ungkapnya.

Dia menjelaskan tidak mungkin membangun Indonesia tetapi meninggalkan daerah dalam keterisoliran. Akses pendidikan dan akses kesehatan harus menjangkau daerah tersebut.

Sementara terkait pendidikan, Ganjar memprioritaskan penyusunan kurikulum inklusif, membangun fasilitas, serta meningkatkan kesejahteraan guru dan dosen. “Pendidikan dan kebudayaan harus dibangun bersama-sama,” ungkapnya.

SIMAK JUGA :  Arsjad Rasjid Penuhi Azas Independen Organisasi Kadin, Ambil Cuti Selama jadi Ketua TPN Ganjar Pranowo

Lebih jauh, Ganjar juga menyinggung seolah kebijakan pembangunan yang ada sekarang tidak berpihak kepada masyarakat luas. Salah satu contohnya adalah UU Cipta Kerja.

“Kami sebagaimana mengakomodir suara buruh, akan mengkaji ulang UU Cipta kerja agar adanya keseimbangan. Harus berorientasi pada manusia,” tegasnya.

Dengan memperkuat sektor pendidikan, kesehatan, serta membereskan kebijakan yang tak berpihak kepada rakyat kecil, menurut Ganjar, pembangunan bangsa akan jauh lebih mudah. Namun, lanjutnya, seluruh upaya pembangunan itu harus disertai dengan kepribadian dan keteladanan pemimpin yang menjunjung tinggi etika dan sikap demokratis.

“Contoh ini telah diberikan Pak Mahfud, dia mundur agar integritas tetap baik, tidak ada konflik kepentingan,” katanya.

Di sisi lain, Ganjar juga menyinggung belakangan suara protes dari tokoh masyarakat dan kalangan kampus menyeruak, mengkhawatirkan kehidupan demokrasi yang terancam.

“Tentu keresahan yang muncul baik mulai dari Gus Mus, Muhamadiyah, Romo Franz Magnis, dan kampus-kampus mesti menjadi catatan bersama bahwa kita dalam konteks indonesia berbudaya semua harus dalam koridor yang baik, dan tentu saja kenapa ini harus kita lakukan?” ungkapnya.

Ganjar mengutarakan suara rakyat bawah sepanjang penelusurannya sejauh ini, menginginkan adanya perbaikan kualitas hidup. “Karena itu bagi kami, Tuannya adalah Rakyat, Jabatan hanyalah Mandat,” sebutnya.

Kepribadian Kebudayaan Harus Masuk Jiwa Insan Indonesia

Ganjar Pranowo menyampaikan beberapa hal untuk membangun Indonesia yang beradab dalam visi misinya di debat capres-cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta.

Kali pertama dia menyinggung tentang bagaimana kita mempunyai kepribadian kebudayaan yang harus masuk di dalam jiwa insan Indonesia.

“Barulah tentu saja kesehatan menjadi yang pertama, preventif adalah sesuatu yang paling bagus, kita olahraga, makan sehat, dan itu akan membantu dalam politik kesehatan kita, dan akan jauh lebih baik,” kata Ganjar

Dan tentu saja, akses kesehatan yang diperlukan di setiap desa. Oleh karena itu lanjut dia, Ganjar-Mahfud membuat satu desa satu faskes (fasilitas kesehatan) dan satu nakes (tenaga kesehatan). Kenapa itu perlu? Karena Ganjar-Mahfud ingin memberikan rakyat yang terbaik.

“Karena kami ingin memberikan mereka yang terbaik, dan kemudian ibu, anak, lansia dan disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan. Dimana di daerah-daerah terisolir mereka membutuhkan akses ini yang sangat bagus,” paparnya.

Ditambahkan Ganjar, pendidikan dan kebudayaan harus dibangun bersama-sama. Perlu ada akses pendidikan yang baik, lebih inklusi dan kurikulum yang mantap. Dengan fasilitas yang diberikan, maka anak-anak didik, termasuk guru dan dosen harus bisa mendapatkan akses yang terbaik.

“Dan tentu saja fasilitas yang diberikan, harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen,” jelasnya.

Secara terpisah, Dewan Pakar Politik TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad AS Hikam mengatakan kehadiran Ganjar Pranowo di atas panggung tidak hanya memberikan kesan yang kuat secara visual, tetapi juga memberikan pesan bahwa mereka memiliki visi dan komitmen yang kuat untuk memajukan negeri ini.

“Dengan memberikan salam kepada hadirin dengan bahasa isyarat, mereka juga menunjukkan inklusivitas dan kepedulian terhadap semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas,” ujar Hikam. (*)

Editor : AWALUDDIN Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *