Beredar Pesan Whatsapp Ajakan Untuk Lengserkan Presiden Jokowi

  • Bagikan

JAKARTA – Banyaknya aksi penolakan dari semua kalangan terhadap UU Cipta Kerja yang baru disahkan oleh DPR RI membuat stigma stigma negatif bermunculan.

Seperti yang sudah kita saksikan dilayar televisi atau di media media online beberapa hari kemarin, demo penolakan aksi tentang UU Cipta Kerja terjadi hampir di seluruh indonesia.

Hari ini, dalam pantauan tim Harianindonesia.id beredar pesan singkat melalui whatsapp berupa ajakan untuk melakukan demo besar besaran pada hari selasa, 13 Oktober 2020.

Dalam isi pesan tersebut mengajak kepada seluruh aliansi masyarakat mulai dari mahasiswa sampai buruh di seluruh indonesia untuk melakukan demo penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR RI.

Breaking News Pernyataan Sikap Bersama FPI, GNPF Ulama, PA 212 dam HRS Center Tentang Penolakan Terhadap UU Cipta kerja

PERHATIAN PENTING DAN MENDESAK DIHARAP SEGENAP SELURUH RAKYAT, MAHASISWA, BURUH, PELAJAR STM, SMK, KARYAWAN, PETANI, NELAYAN, OJOL, PKL, INTELEKTUAL, ITE, PROFESIONAL, ORMAS , MAJELIS TAKLIM, PESANTREN, PADEPOKAN, SUPRANATURALBANTEN, JABAR, MADURA, JATENG, JATIM, BALI, MADURA, KALIMATAN, SULAWESI, SUMATERA, MALUKU, PAPUA*

UNTUK BERGABUNG DALAM ACARA DEMO OMNIBUS LAW

DEMO OMNIBUS LAW DI ISTANA PRESIDEN RI

Hari : Selasa
Tgl : 13 Oktober 2020
Jam : 13.00 Sampai Jokowi Lengser
Titik Kumpul : Istana Presiden RI
Kontak : 087773121961_
Ustadz Damai Hari Lubis

Sangat disayangkan dalam situasi seperti ini di tengah pandemi covid-19 akan ada demo kembali, dikhawatirkan akan menjadi klaster klaster baru nantinya.

Gelar aksi Demo PA 212

Meskipun Presiden Joko Widodo sudah memberi penjelasan soal UU Cipta Kerja, tapi aksi demo menolak undang-undang itu masih akan terjadi.

Gabungan aliansi berbasis agama memastikan akan turun ke jalan untuk memprotes Undang-undang Cipta Kerja pada Selasa 13 Oktober 2020.

SIMAK JUGA :  BEM Seluruh Indonesia Geruduk Istana Negara Besok, “Hati Rakyat Tersakiti, Buruh Jadi Korban”

Aksi unjuk rasa itu dimotori Front Pembela Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan PA 212. Gabungan aliansi menamakan diri sebagai Aliansi Nasional Anti Komunis (Anak NKRI).

Poster-poster akan diadakan aksi unjuk rasa sudah mulai bermunculan.

Dalam poster resmi yang dibagikan di akun HRS Center, secara jelas disebutkan aksi akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia pada 13 oktober mendatang. Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana Negara mulai pukul 13.00.
Sebelumnya, FPI, GNPF Ulama, PA 212 dan HRS Center menggelar jumpa pers bersama tentang penolakan terhadap UU Cipta Kerja.

“Mengamati perkembangan politik, hukum, yang semakin menjauh dari cita-cita nasional sebagaimana yang tercantum dalam mukadimah UUD 1945,” ujar Slamet Maarif mewakili aliansi.

“Kebijakan penyelengaraan negara telah mendegradasi prinsip kedaulatan rakyat dan paham negara kesejahteraan dengan mengutamakan kepentingan oligarki kapitalis,” kata dia.

Dalam siaran persnya, aliansi menyatakan mendukung aksi buruh, mahasiswa dan pelajar dalam memperjuangkan penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) maupun aksi-aksi dalam segala bentuknya baik berupa mogok maupun hak untuk menyatakan pendapat, berserikat dan berkumpul menyuarakan kepentingan rakyat.
Kemudian, aliansi menasehati dan meminta pemerintah beserta seluruh lembaga dan aparat negara untuk menghentikan kezdaliman terhadap rakyat sendiri.

Mereka juga menyerukan untuk segera membebaskan tanpa syarat seluruh demonstran yang ditangkap dan menghentikan penyiksaan terhadap para demonstran yang masih dalam tahanan.

Aliansi juga mengajak semua elemen bangsa untuk bangkit berjuang dan menghentikan kezdaliman dengan segala daya upaya yang dimiliki. (Red/Wartakota)

Foto: Istimewa

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *