Diskusi SATUPENA, Eka Budianta: Menulis Biografi Adalah Berbagi Sekaligus Merayakan Kehidupan

  • Bagikan
Eka Budianta

JAKARTA – Menulis biografi adalah berbagi dan sekaligus merayakan kehidupan. Pemangku kepentingannya termasuk para pencinta sejarah, masyarakat luas dan generasi mendatang.

Demikian penulis dan sastrawan Eka Budianta dalam webinar Menulis Biografi Sebagai Profesi di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023 malam.

Webinar itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA. Diskusi yang menghadirkan Eka Budianta itu dipandu.

Eka Budianta menjelaskan, ada kiat-kiat dalam menyusun biografi. “Berbagi biografi itu seperti bernyanyi. Ada tujuh nada yang perlu dikenali: do-re-mi-fa-sol-la-si!” ujarnya.

“Berbagi biografi itu seperti bercerita. Ada urutan waktu yang perlu dijelaskan: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu,” tambahnya.

“Berbagi biografi itu seperti melukis pelangi. Ada urutan warnanya: Mejiku Hibiniu – merah – jingga – kuning hijau-biru- nila-ungu,” tutur Eka, memberi ilustrasi.

Eka Budianta, yang belum lama ini memperoleh penghargaan Penulis Berdedikasi dari SATUPENA, menceritakan pengalamannya dalam menulis biografi tokoh-tokoh di Indonesia.

Eka sudah menulis biografi tokoh seperti: Roosseno, Emil Salim, Oei Hiong Nio, Otto Soemarwoto, Wiratman Wangsadinata, Iskandar Alisjahbana, Anna Alisjabana, dan lain-lain.

Eka mengakui, tidak semua program dan proyek penulisan berhasil dengan cemerlang. “Beberapa kali saya menemui kegagalan, seperti ketika menulis Biografi Resmi Presiden Soeharto, yang dibiayai Bank Dunia,” ujarnya.

Ditambahkannya, biografi Ir. Arief Siregar: Orgoskan Tanganmu dan biografi Sinuhun Pakubuwono XII, buku-bukunya belum terbit hingga sekarang.

Eka menyatakan, semua penulisan biografi itu memerlukan biaya untuk riset, perjalanan dan memberikan suka-cita yang luar biasa.

Tiga contoh yang paling menyenangkan bagi Eka adalah buku Untuk Bung Karno dan Taman Siswa, biografi sejarawan Irna HN Hadisoewito; dan dua buku biografi Andi Wijaya.

SIMAK JUGA :  Brimob Polda Banten Biasakan Baca Asmaul Husna

Yakni, Andi Wijaya: Ilmuwan dan Pengusaha (ketika Andi berumur 70 tahun), serta Mimpi Besar Pengangon Bebek (untuk merayakan ulang tahun ke-80).***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *