Denny JA: Manusia Memerlukan Sains dan Filsafat dalam Hidupnya

  • Bagikan
Denny JA, selaku Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia, Satupena.

JAKARTA – Sains memberi manusia pengetahuan (knowledge), sedangkan filsafat memberi kearifan (wisdom). Manusia membutuhkan sains maupun filsafat dalam hidupnya.

Demikian Denny JA, selaku Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia, Satupena pada website seminar Obrolan Hati Pena #15, Minggu 28 November 2021 di Jakarta.

Seminar membahas polemik sains versus filsafat, yang ramai di media belakangan ini menghadirkan Dr. Budhy Munawar Rachman, dosen STF Driyarkara, selaku narasumbernya.

Pemandu seminar ini adalah Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani.

Denny mengakui, metode kerja sains sekarang ini tidak lagi memerlukan filsafat, karena sains sudah mandiri.

Sedangkan filsafat juga tidak memerlukan sains.

“Keduanya saling tidak memerlukan, tetapi manusia memerlukan kedua-duanya,” ujar Denny.

Polemik ini dipicu pada 2010, ketika fisikawan Stephen Hawking menyatakan, filsafat sudah mati.

Para filsuf dianggap tidak update dengan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir.

Metode sains dianggap mampu memberi jawaban yang lebih terukur dan bisa diobservasi dibanding spekulasi filsafat.

“Tapi tak semua sepakat dengan Hawking, termasuk dari kalangan ilmuwan itu sendiri,” ujar Denny.

Mereka, kata Denny, banyak ilmuwan yang pintar, tetapi mereka tidak memahami tentang filsafat, batas, dan metode kerjanya, yang memang berbeda dengan sains.

Denny menambahkan, pertanyaan-pertanyaan terpenting dalam hidup ini, the ultimate questions, hanya bisa dijawab oleh nonsains. *

SIMAK JUGA :  Update BMKG, BPBD - Damkar Bartim Sampaikan Prakiraan Cuaca
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *