Minang Geopark Run 2025: Sport Tourism Berkelas Internasional yang Memberdayakan Masyarakat Lokal

Cuplikan peserta Minang Geopark Run (MGR) tahun 2023 saat melintasi lintasan lari di kawasan persawahan di Bukittinggi. Didukung suasana lintasan yang segar, kegiatan MGR memberikan efek kebugaran bagi para peserta. (Foto : Dokumen MGR/Awe/HI)

Bukittinggi – Minang Geopark Run (MGR) kembali hadir tahun ini, tepatnya November 2025 dengan skala yang lebih besar, lebih inklusif, dan lebih berdaya guna bagi masyarakat.

Cuplikan kegiatan lomba lari alam (Minang Geopark Run) tahun 2023. Gubernur Mahyeldi dsn Founder MGR Yv Tri Saputra saat pelepasan peserta MGR di Bukittinggi 2023 lalu, serta foto sejumlah peserta di lintasan lari yang indah dan sangat menantang (Foto : Dokumen MGR/Awe/HI)

Ajang yang akan digelar pada 30 November 2025 ini tidak sekadar perlombaan lari, melainkan sebuah pergerakan kolaboratif yang menggabungkan sport tourism, pelestarian lingkungan,
promosi budaya, serta pemberdayaan ekonomi lokal.

“Kita menargetkan Minang Geopark Run 2025 akan diikuti 2.000 peserta nasional dan internasional,” ujar Yv Tri Saputra, Inisiator dan Founder Geopark Run Series kepada wartawan, Jumat (5/9/2025).

Minang Geopark Run (MGR) adalah event lomba lari berkelas dunia yang telah membawa harum daerah penyelenggaranya.

MGR pertama kali digagas oleh alumni ITB bernama Yv Tri Saputra pada tahun 2018 sebagai ultramarathon
lintas kabupaten di Sumatera Barat.

Sejak itu, event ini telah menjelajah ke berbagai wilayah
geopark di Indonesia, termasuk Silokek, Belitung, hingga Ciletuh, menjaring ribuan pelari
dan komunitas dari dalam maupun luar negeri.

Visi utama MGR adalah menjadikan olahraga lari sebagai pintu masuk menuju
pembangunan pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan, edukatif, dan berbasis budaya lokal.

MGR 2025: Sport Tourism & Dukungan UNESCO

MGR 2025 akan digelar di Bukittinggi, dengan rute melalui Geopark Ngarai Sianok –
Maninjau, sebuah kawasan dengan keindahan alam luar biasa yang kini tengah diajukan
menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark Network.

Founder MGR, Yv Tri Saputra, menegaskan bahwa setiap langkah pelari bukan hanya
olahraga, tetapi juga bentuk kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan dukungan
terhadap geopark agar diakui dunia.

Kategori & Peserta

Tahun ini, MGR menghadirkan kategori 5K, 10K, dan Half Marathon (21K), dengan
tambahan tantangan komunitas melalui Community Team Challenge berhadiah uang tunai untuk memeriahkan ajang.

SIMAK JUGA :  Gubernur Mahyeldi Minta 571 Bidang Lahan Tol Padang - Sicincin Segera Dibebaskan

Ajang ini diharapkan diikuti lebih dari 2.000 peserta dari seluruh Indonesia dan
mancanegara, melanjutkan tren pertumbuhan signifikan sejak edisi 2022 (500 peserta) hingga 2023 jadi 1700 peserta.

Keterlibatan Komunitas & Ekonomi Kreatif

MGR bukan hanya ajang lari, melainkan juga pesta kolaborasi.
● Komunitas pelari dari berbagai daerah ikut serta, memperkuat solidaritas lintas kota
dan provinsi.
● UMKM dan ekonomi kreatif lokal mendapat ruang promosi: mulai dari kuliner khas
Minang seperti Lamang Tapai, Karupuak Sanjai, Rendang, hingga kerajinan
tangan songket dan souvenir geopark.
● Beberapa UMKM bahkan mencatat lonjakan omzet hingga 5 kali lipat selama event
berlangsung, dengan dampak berlanjut pada penjualan online pasca-event.
Dampak Pariwisata & Sosial
MGR telah terbukti menjadi penggerak pariwisata Sumatera Barat.
● Tahun 2023, event ini ikut mendorong capaian kunjungan 8,2 juta wisatawan ke
Sumbar.
● MGR menghadirkan efek ganda: peningkatan hunian homestay, transportasi lokal,
hingga jasa pemandu wisata.
● Lebih dari sekadar lomba, MGR menciptakan pengalaman wisata unik: pelari
melewati Jam Gadang, Lobang Jepang, Janjang Saribu, hingga Ngarai Sianok,
sembari berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal.

Testimoni & Cerita Nyata

Sejumlah peserta dari berbagai kalangan memberikan testimoni terhadap ajang MGR yang pernah mereke ikuti, sebagai berikut ;

● Donny Arsal (Direktur SIG): “MGR adalah race yang fun. Rute menantang, view
luar biasa, udara sejuk, dan budaya lokal yang kental.”

● Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah: “MGR menjadi strategi Visit Beautiful
West Sumatra, menggabungkan olahraga, pariwisata, dan budaya.”

● Peserta Internasional (Malaysia): memberi apresiasi atas keramahan warga dan
keindahan geopark.

● UMKM lokal seperti “Randang Niniak” sukses menembus pasar online nasional setelah ikut bazar MGR.

Kesimpulannya, sebuah Event Lari yang Mengubah Banyak Hal
MGR adalah bukti nyata bahwa olahraga bisa melampaui sekadar kompetisi. Ia adalah
ruang cerita, kolaborasi, dan pemberdayaan – mempertemukan pelari, komunitas,
pemerintah, dan masyarakat dalam satu langkah bersama menuju pariwisata
berkelanjutan, ekonomi kreatif, dan pelestarian alam.

Dengan segala dampak positifnya, MGR 2025 siap memperkuat posisinya sebagai eventsport tourism unggulan Indonesia yang berkelas internasional. (*)

Sumber : Rilis MGR
editor : Awaluddin Awe