Sestama BNPB Dr Rustian bersama Walikota Padang Fadly Amran saat pembukaan Apel Pasukan dan Peralatan Siaga Bencana di Padang (foto : Dok)
PADANG – Sekretaris Utama Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) Dr Rustian menyebut bahwa Propinsi Sumatera Barat memiliki semua potensi ancaman bencana alam, termasuk megathrust.
Megathrust adalah sebuah istilah yang merujuk pada zona subduksi lempeng tektonik di mana satu lempeng bumi menyusup di bawah lempeng lainnya, dan merupakan sumber potensi gempa bumi besar dan tsunami yang dahsyat.
Dr Rustian menyampaikan potensi ancaman bencana alam di Propinsi Sumbar itu, saat menyampaikan sambutan mewakili Kepala BNPB pada acara Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Kota Padang Tahun 2025, di Monumen Tugu Gempa, Rabu (7/5/2025).
Apel digelar sebagai bentuk konkret sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi potensi bencana Sumatera Barat.
Dalam pemaparannya, Rustian menyebut bahwa Sumatera Barat masuk dalam wilayah rawan bencana karena memiliki hampir seluruh jenis potensi ancaman, termasuk gempa bumi megathrust yang sangat berisiko di wilayah pesisir.
Mengulik data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa terdapat 13 lokasi mega thurs di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat.
Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:
1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9
2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4
3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7
4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7
5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7
6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5
7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2
8. Megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7
9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8
10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9
11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5
12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2
13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.
14.
Selain itu, Rustian juga menyorot potensi ancaman bencana alam terhadap kota Padang. Dia menyebut secara geografis Kota Padang yang notabene berada di wilayah cekungan, kena hujan ringan saja sudah bisa memicu banjir.
Dalam kaitan itu, Sestama BNPB mengingatkan bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan kekeringan adalah ancaman nyata.
Meski tidak selalu menimbulkan korban jiwa, tegasnya, tetapi bencana tersebut tetap menimbulkan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
Rustian menegaskan bahwa apel ini merupakan bagian penting dari upaya kolektif membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana di Sumateta Barat.
Padang Sigap
Dalam kesempatan Apel, Walikota Padang Fadly Amran sempat melaporkan kepada Sestama BNPB bahwa dalam mengatasi ancaman bencana alam Pemko Padang telah meluncurkan program unggulan bernama Padang Sigap.
Program ini juga dirancang sebagai respons strategis terhadap ancaman potensi bencana, khususnya gempa megathrust.
Menurut Fadly sistem ini akan terus dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat secara lebih intensif.
Sebab, kesiapsiagaan tidak hanya bergantung pada alat, tetapi juga pemahaman warga terhadap prosedur evakuasi.
Untuk itu, sebut Mantan Walikota Padang Panjang ini, Pemko Padang bersama Forkopimda berkomitmen mengadakan simulasi evakuasi rutin secara berkala, baik di sekolah, kelurahan, hingga ke tingkat kota.
Dengan pelatihan berulang dan sinergi antarlembaga ini masyarakat Kota Padang akan lebih siap menghadapi bencana, sebut Fadly Amran.
Fadly juga menyambut positif pemasangan sistem early warning oleh BNPB di beberapa titik rawan bencana di Kota Padang.
Apel ditutup Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton. Dia menyebut kesiapsiagaan hari ini merupakan investasi keselamatan untuk masa depan. (*)
Awaluddin Awe
dari berbagai sumber
