Kabul Jatuh ke Tangan Pemberontak Taliban, Presiden Afganistan Kabur

  • Bagikan

Presiden Jokowi berbincang dengan Presiden Afganistan Muhammad Ashraf Gani di Istana Merdeka, Rabu 5/4-1917 (Ist)

KABUL – Taliban bukan sekadar pamer kemenangan di media sosial, tapi juga mampu mengusir pemerintahan di Afghanistan.

Seorang pejabat pemerintah melaporkan, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sudah melaporkan diri setelah pasukan Taliban memasuki Kabul.

Sementara tentara pemerintah sudah banyak yang menyerahkan diri dan melepaskan senjata.

Sebelumnya pejabat Amerika Serikat memperkirakan akan memakan waktu 30 hari bagi Taliban untuk mencapai Kabul.

Namun Taliban lebih cepat dari yang diperkirakan. Mereka telah menyapu semua penghalang dengan kemajuan yang menakutkan.

Ghani telah meninggalkan Kabul menuju Tajikistan, kata seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Minggu.

Seorang perwakilan Taliban, yang memasuki ibu kota Kabul pada Minggu pagi, mengatakan kelompok itu sedang memeriksa keberadaan Ghani.

Dua puluh tahun setelah mereka diusir oleh AS dan sekutunya setelah 9/11, mereka berdiri di ambang untuk kembali berkuasa.

Dalam adegan yang menggemakan jatuhnya Saigon pada akhir Perang Vietnam, helikopter terlihat mengangkut staf kedutaan AS ke tempat yang aman di daerah yang aman di dekat bandara.

Bandara Kabul akan tetap terbuka bagi orang asing untuk pergi, kata Taliban, dan penerbangan terus beroperasi.

Paras dari Brigade Serangan Udara ke-16 telah mulai dikerahkan untuk mengevakuasi orang Inggris dari kota serta sekitar 2.000 warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan Inggris.

Penduduk yang ketakutan sudah mulai melarikan diri dengan mobil mereka yang menyebabkan kemacetan lalu lintas, dengan sejumlah besar orang sekarang berkumpul di perbatasan negara.

Taliban telah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak berencana untuk mengambil Kabul “dengan paksa” ketika tembakan sporadis bergema di ibu kota Afghanistan.

Presiden negara itu Ashraf Ghani dilaporkan bersiap untuk melepaskan kekuasaannya menjelang pembentukan pemerintahan sementara.

Pemimpin kelompok garis keras itu mengatakan ratusan pejuang bersenjata beratnya telah diperintahkan untuk berdiri di titik masuk di Kabul.

“Tidak ada nyawa, harta benda dan martabat yang akan dirugikan dan nyawa warga Kabul tidak akan terancam,” kata Taliban yang dikutip The Sun.

Mereka juga tampaknya menawarkan amnesti bagi pasukan pemerintah dan mengatakan mereka menginginkan “pengalihan kekuasaan secara damai”. (BBC)

SIMAK JUGA :  Amien Rais Anggap Rezim Kelola Negara Agak Amatiran
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *