Irman Gusman Sebut Kemitraan di The New Natrabu Cilegon Sebagai Kebangkitan Nasionalisme Ekonomi Baru

  • Bagikan

MOUTubagus Iman disaksikan Bally Saputra dan Irman Gusman sedang menukar naskah kerjasama pengoperasian helicity dari dan ke hotel Grand Mangku Putra Cilegon, pada soft opening restoran terbesar di dunia The New Natrabu, Sabtu (16/4). (Foto : Awe)

CILEGON – Mantan Ketua DPD RI Irman Gusman menilai kemitraan antara Pengusaha Bally Saputra dan Clan Tubagus Iman di Banten dalam membangun Restoran terbesar di dunia, The New Natrabu sebagai bentuk munculnya nasionalisme ekonomi baru di Indonesia.

“Saya melihat soft opening Restoran terbesar di dunia, The New Natrabu di Cilegon bukan peristiwa biasa. Ini adalah era kebangkitan nasionalisme ekonomi baru yang dipicu oleh pengusaha pejuang Minang dengan kekuatan ekonomi di Banten,” ujar Isman Gusman saat didaulat menyampaikan sambutan kehormatan pada soft opening Restoran Minang The New Natrabu di Hotel Grand Mangkuta Putra Cilegon, Sabtu (16/4).

Menurut Irman, sejarah nasionalisme Indonesia antara daerah Sumbar dan Banten sudah terbentuk sejak masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin Mr Syafruddin Prawiranegara.

Mr Syafruddin, jelas Irman, adalah seorang tokoh nasional yang memiliki daerah campuran Minang dan Banten. Ayahnya adalah kelahiran Banten dan ibunya berasal dari daerah Minangkabau.

“Dalam persfekstif patriatchat dan matriachat yang dianut oleh Indonesia, maka Mr Syafruddin adalah orang Minang dan Banten. Makanya saya katakan kemitraan Pengusaha Pejuang asal Sumbar Bally Saputra dengan Clan Tubagus Iman (putra mantan Walikota Cilegon Tubagus Saad) adalah kebangkitan nasionalisme ekonomi baru. Sebab melibatkan dua daerah yang memiliki sejarah dalam perpolitikan di Indonesia,” ujar Irman.

Irman mengemukakan bahwa konsep pembangunan nasional yang diterapkan saat ini adalah membangun di Indonesia. Tetapi apa yang dilakukan Bally dan Tubagus Iman adalah konsep membangun Indonesia.

“Konsep pembangunan di Indonesia dan membangun Indonesia adalah dua hal berbeda. Membangun di Indonesia hanya dinikmati dan kepentingan pihak tertentu saja. Sedangkan membangun Indonesia adalah berarti membangun manusia Indonesianya,” ujar Irman.

Menurut Irman perjuangan yang dilakukan Mr Syafruddin Prawiranegara setelah pusat pemerintahan Indonesia di Jogjakarta dikuasai Belanda dan kemudian mendirikan PDRI adalah bentuk dari penyelamatan dan mempertahankan perjuangan rakyat Indonesia untuk memerdekakan bangsanya.

Sama halnya yang dilakukan oleh Bally Saputra dan Tubagus Iman, menurut Irman juga sebagai bentuk membangun kembali kekuatan ekonomi yang berbasis pembangunan manusianya.

“Seperti yang disebutkan pak Tubagus Iman tadi bahwa sebagian besar tenaga kerja di restoran minang terbesar ini adalah berasal dari orang Banten sendiri, ini sudah menunjukan konsep pembangunan Indonesia, bukan membangun di Indonesia,” ujar Irman diplomatis.

Presiden Direktur Hotel Mangku Putra Cilegon, Tugabus Iman Hariyadi sebelumnya menyampaikan bahwa dalam kerjasama restorasi hotel bintang lima itu, pihaknya dan Bally Saputra juga mendirikan restoran The New Natrabu dengan investasi Rp40 miliar lebih itu akan memperkerjakan sebagian besar tenaga lokal.

SIMAK JUGA :  Ganjar - Mahfud Menang Mutlak di Pemilu Luar Negeri, TPN: Terus Kawal Proses Pemilu Jurdil

“Komitmen kami, sebagian besar kebutuhan tenaga kerja untuk restorasi hotel dan restoran ini akan kami ambil dari tenaga kerja lokal dari Banten, kecuali tenaga profesional yang kami ambil dari luar,” papar Iman.

Restorasi hotel Grand Mangku Putra Cilegon, menurut Iman, juga mengubah peruntukan kamar menjadi kondominium hotel (kondotel) sebanyak 150 kamar. Dengan konsep ini, semua yang berminat dapat membeli kamar dan kemudian menyerahkan pengelolaan kamarnya kepada manajemen, dan mendapatkan fee 8 persen per tahun.

Konsorsium dengan PT Bally Internasional Hotel & Convention Centre juga merencanakan pembangunan mall life style tahun depan dengan manggandeng icon internasional.

Selain itu, sebut Tubagus Iman, konsorsoum juga akan mengelola satu hall concert di Jombang Cilegon dengan kapasitas 5000 penonton, yang nantinya akan menampilkan penyanyi kelas dunia dan kelompok band ternama tanah air.

“Dalam waktu dekat kami juga akan melounching kuliner sop kaki Gregot di kawasan hotel,” papar Iman.

Terakhir Iman menyatakan pihaknya juga akan mengoperasikan taxi heli dengan kapasitas 3 – 6 penumpang yang akan melayani transportasi udara dari dan Bandara Soetta – hotel GMP.

Juli Grand Opening

Bally Saputra menambahkan bahwa program restorasi Hotel Grand Mangku Putra akan selesai pertengahan tahun ini dan akan melakukan grand opening pada bulan Juli 2022 mendatang.

Program restorasi GMP, sebut Bally melibatkan vendor lokal dan mempekerjakan sekitar 250 tenaga kerja asal Banten dan Jakarta.

Sebagian besar dari tenaga kerja lokal yang diserap itu adalah sarjana dari berbagai disiplin ilmu, yang selama masa Covid berhenti bekerja.

Jadi, tambah Bally, program restorasi GMP tidak hanya sebagai bentuk kegiatan bisnis saja, tetapi sekaligus menjadi pemulihan ekonomi secara lokal. Sebab dapat memperkerjakan tenaga lokal dalam masa pandemi Covid -19.

“Pada saat perusahaan lain mem-PHK karyawannya tetapi kami sebaliknya berhasil memperkerjakan 250 orang,” kata Bally.

Pada bagian lain, Bally menyebutkan bahwa pada lebaran mendatang jumlah pemudik mencapai 85 juta orang. Data itu diperolehnya dari Kementrian Perhubungan. Dan, diperkirakan akan terjadi macet luar biasa.

Berkaitan dengan kondisi itu, sebut Bally, hotelnya bisa berpartisipasi menyediakan lahan parkir untuk 1.000 mobil.

“Jadi masyarakat yang akan mudik ke Sumatera tetapi terkendala oleh kemacetan dapat memanfaatkan lahan hotel untuk parkir,” tutup Bally. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *