Dukungan Agar Siti Atikoh Ganjar Pranowo Jadi Ibu Negara Semakin Membesar

  • Bagikan

Diam diam Istri Capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti mendapat simpati dari kalangan bapak dan ibu-ibu. Terakhir dalam kunjungannya ke Pondok Al Badru Alaina, Atikoh didoakan jadi Ibu Negara Republik Indonesia. (Foto : kredit media center TPNGM)

Tulungagung – HARIANINDONESIA.ID –

Istri Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh mendapat restu dan doa dari Kiai Pengasuh Pondok Al Badru Alaina, Tulungagung, Jawa Timur menjadi Ibu Negara Republik Indonesia.

Siti Atikoh berkunjung ke Pondok Al Badru Alaina, sebagai rangkaian Safari Politiknya ke Jawa Timur, Selasa (19/12/2023).

Dalam kesempatan itu, pengasuh pondok yang terkenal unik dan nyentrik itu, KH Amu Sidiq Amanah memberikan dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.

Awalnya dia mengucapkan salam tiga kali untuk menyambut kehadiran Siti Atikoh, bersama rombongan.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, biar tiga, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Merdeka, merdeka, merdeka,” tutur KH Amu yang kemudian dibalas salam ribuan jamaah yang hadir.

Dalam kesempatan itu, KH Amu pun mendoakan Siti Atikoh untuk bisa menjadi ibu negara selanjutnya. Yang artinya, Ganjar Pranowo harus menjadi Presiden 2024.

“Semoga tetap jadi (ibu negara), jangan ada kata tidak jadi enggeh? Calon ibu negara setuju?,” tutur KH Amu yang kemudian disambut kata setuju.

Usai mendengar hal tersebut, KH Amu mengajak semua untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai presiden.

“Kabeh (semua) memilih Pak Ganjar,” kata KH Amu yang kemudian disambut meriah.

Disambut Ribuan Jemaah Wanita

Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Albadru Alaina, Siti Atikoh disambut oleh ribuan jemaah wanita Ponpes Albadru Alaina.

Siti Atikoh diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan. Atikoh tidak langsung memberikan paparan, melainkan mengajak jemaah untuk bersalawat.

“Ayo, salawat tiga kali dulu,” kata Atikoh lalu meminta hadrah untuk mengiringi salawat.

Atikoh yang awalnya berada di atas panggung kemudian turun ke bawah. Dia menyapa jemaah sembari membawa salawat.

Selain bersalawat, Atikoh juga menyalami setiap jemaah yang ada di dekatnya. Bahkan, ada juga ibu-ibu yang mencium pipi istri Ganjar itu.

Atikoh seakan hanyut di antara jemaah itu. Tak ada jarak antara mereka. Atikoh dengan luwes menyalami satu per satu sembari melempar senyum sampai ke barisan belakang jemaah.

SIMAK JUGA :  Hasil Sidang Isbat Arab Saudi: Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H Jatuh Pada Senin 2 Mei 2022

Setelah bersalawat, Atikoh mendoakan semoga doa yang dipanjatkan tadi bisa meringankan beban jemaah.

“Semoga yang sakit atau keluarga yang sakit bisa disembuhkan,” kata Atikoh dijawab amin oleh jemaah.

Tak hanya itu, Atikoh juga mendoakan semoga rezeki para ibu-ibu dan jemaah dilimpahkan oleh Allah SWT.

Atikoh lalu kembali menuju panggung utama. Dia kemudian berbicara mengenai isu perempuan dan ekonomi.

Petakan Masalah Warga

Siti Atikoh Supriyanti menyebutkan dia menyerap aspirasi warga dalam safari politiknya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, pada Minggu hingga (17/12) hingga Selasa (19/12) hari ini.

Atikoh menyambangi sejumlah lokasi, mulai dari blusukan ke sejumlah pasar tradisional hingga pondok pesantren demi mendengar langsung keluhan-keluhan warga. Ia terjun langsung dalam rangka memetakan masalah yang terjadi di tengah masyarakat.

Menurut Atikoh, ada sejumlah permasalahan yang ditemukan dalam blusukan tersebut. Pertama soal kenaikan harga kebutuhan pokok, seperti beras, bawang, dan cabai.

“Banyak keluhan terutama emak-emak tentang harga kebutuhan pokok yang mereka merasa masyarakat ini berat sekali gitu karena kalau beras naik otomatis kebutuhan lain naik. Kemudian bawang merah, bawang putih, itu juga menjadi bagian di bahan pokok di rumah. Cabai dan sebagainya. Itu keluhan yang pertama,” kata Atikoh di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa.

Masalah kedua yang ditemukan istri capres yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo, itu adalah soal sulitnya masyarakat mendapatkan pekerjaan.

“Terhadap aksesibilitas lapangan kerja itu kan memang programnya (Ganjar-Mahfud) membuka lapangan kerja 17 juta, termasuk kemarin difabel akses pendidikan mereka juga,” jelas dia.

Selain itu, Atikoh mengungkapkan banyak warga yang mengadukan masalah seperti kekerasan baik dalam rumah tangga maupun dunia pendidikan.

“Kalau dalam tempat-tempat rertentu ada terkait tentang bullying, KDRT, kemudian pelecehan seksual itu agar ada wadah tersendiri,” ujarnya.

Masalah-masalah ini nantinya akan diinvetarisir Ganjar-Mahfud untuk kemudian dicarikan solusinya. Hal ini sejalan dengan visi-misi keduanya yang ingin mewujudkan kesejahteraan rakyat.

“Sehingga kita tahu permasalahan seperti apa, apa yang harus dilakukan,” pungkasnya. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *