Capres Ganjar Pranowo Sampaikan Sikapnya Soal Penganiayaan Relawan, Sekali Lagi Terjadi Saya Lawan

  • Bagikan

Calon Presiden RI Ganjar Pranowo bertemu TPD,TPC dan Relawan Ganjar Mahfud di Semarang, Senin (1/1/2025). Pada kesempatan itu Ganjar menyampaikan sikap pribadinya jika masih ada tindakan fisik yang dilakukan oknum aparat dia akan melawan (Foto : TPNGM/Awe/HI)

SEMARANG, Harianidonesia.id :

Calon Presiden RI Ganjar Pranowo menyampaikan sikap pribadinya terhadap kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud oleh oknum TNI di Boyolali sebagai kasus terakhir. Jika masih terulang Ganjar menegaskan dirinya akan melawan.

Berbicara di depan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Jawa Tengah dan Tim Pemenangan Cabang (TPC) dan Relawan se Keresidenan Semarang, Ganjar menyampaikan bahwa dirinya sudah berkordinasi dengan Pangdam soal kasus penganiayaan tersebut.

Ganjar mengaku meminta penanganan yang profesional dan proporsional atas kasus tersebut.

Dan, sebaliknya Ganjar juga sudah meminta kawan kawan PDIP di Komisi II DPRRI untuk melakukan hearing dengan Panglima TNI atas kasus penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud tersebut.

“Saya juga sudah berkoordinasi dengan teman teman PDIP di Komisi II DPRRI yang membawahi TNI Polri untuk segera melakukan hearing dengan Panglima TNI secepatnya,” papar Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku masih bisa menahan diri atas perlakuan terhadap diri dan tim Ganjar-Mahfud oleh oknum aparat.

Kemarin, sebut Ganjar, tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap dirinya dan pak Mahfud adalah bersifat non fisik, seperti dugaan pencabutan baliho dan pencurian spanduk dan lain sebagainya. Termasuk tindakan non fisik lainnya.

Kini, lanjut Ganjar, intimidasi yang dilakukan sudah mulai bersifat fisik, seperti yang dialami oleh relawan di Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Terkait ini, Ganjar di depan para pendukung Partai di Semarang menegaskan dirinya akan melawan jika masih terjadi kasus yang sama di Boyolali.

“Tetapi saya minta kawan kawan tidak berbuat memancing emosi aparat. Jika sudah demikian, masih juga dilakukan hal yang sama, maka saya akan melawan.” tegas Ganjar yang disambut kata ‘lawan’ dari para pendukung Ganjar-Mahfud yang hadir.

Pada kesempatan itu, Ganjar yang didampingi Deputi 0.5 TPN Andi Widjajanto dan Ketua TPD Jateng Agustina mengaku terus dibayang bayangi setiap kali turun ke lapangan bertemu dengan masyarakat.

SIMAK JUGA :  Capres-Cawapres Diarak Keliling Monas, Tim Prabowo Sepi Pendukung

Seolah olah, sebut Ganjar, ada orang yang dengan sengaja mengintip intip kunjungannya bertemu dengan rakyat seperti yang terjadi di Jawa Tengah.

“Saya tidak paham dengan maunya tukang intip intip langkah saya itu. Maunya apa? Wong saya bertemu dengan rakyat kok dicurigai,” papar Ganjar sambil tertawa.

“Hari ini saya ke Jawa Tengah, ehh pada saat bersamaan ada tukang intip langkah saya juga datang ke sini. Maunya apa?” tukas Ganjar sambil tertawa lagi.

Kepada para pengurus partai pengusung dan pendukung serta para relawan di acara itu, Ganjar mengemukakan bahwa apapun yang dilakukan terhadap Ganjar dan Mahfud tidak akan mampu menghalangi niat rakyat untuk mendukung dirinya dan pak Mahfud di Pilpres 2024.

Untuk itu, Ganjar menitip 3 hal penting kepada TPC dan Relawan di Semarang.

“Ada tiga hal yang saya sampaikan kepada mereka,” kata Ganjar saat bertemu dengan TPC dan relawan di Hotel Santika Semarang, Jawa Tengah itu.

Pertama, harus bertemu langsung dengan masyarakat. Ia bilang komunikasi intens tersebut merupakan hasil suara sesungguhnya ketimbang survei.

“Satu bertemu dengan akar rumput untuk bisa berkomunikasi dengan intens. Karena bertemu dengan rakyat itulah real count sebenarnya yang bisa kami ketahui secara sosiologis,” jelas Ganjar.

Kedua, kata Ganjar, alangkah baiknya TPC Semarang dan relawan menyampaikan program-program andalan dari Ganjar-Mahfud, baik secara langsung ataupun melalui media sosial.

“Kedua, menyampaikan program karena biasanya setelah bertemu masyarakat, mereka bertanya terkait program bagaimana soal kejelasan program itu,” ungkap Ganjar.

Selain itu, Ganjar mengajak kepada TPC Semarang dan pendukungnya untuk bergerak secara ‘Sat-Set’ guna meraih suara masyarakat. Semisalnya membuat simulasi pencoblosan kepada masyarakat terutama anak muda yang baru pertama kali mencoblos.

“Karena waktunya sudah pendek saya meminta untuk membuat simulasi pencoblosan. Ini penting karena inilah visual atau optik yang paling gampang untuk bisa diterima dengan rakyat,” tandas Ganjar. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *