Atikah Ganjar Tetap Blusukan ke Pasar Jika Jadi Ibu Negara, Supaya Tahu Kondisi Riil Harga Bahan Pokok

  • Bagikan

Calon Ibu Negara Siti Atikah Supriyanti kini populer jadi istri Capres yang doyan blusukan. Nama dan wajahnya makin dikenal pedagang. Atikah saat blusukan di pasar modern Tulang Bawang Lampung, Kamis (11/1/2024) mengaku akan tetap blusukan jika suaminya Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden RI ke 9. (Foto : TPNGM)

 

Tulangbawang – HARIANINDONESIA.ID –

Calon Ibu Negara, Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengaku bakal tetap blusukan ke pasar apabila rakyat memberikan mandat bagi sang suami menjadi Presiden RI pada 2024.

Menurut dia, blusukan membuat seseorang mengetahui secara langsung kondisi riil harga bahan pokok dan daya beli masyarakat.

Atikoh berkata demikian menjawab pertanyaan awak media setelah mantan wartawan itu blusukan ke Pasar Modern Tulang Bawang, Jalan Lintas Sumatra, Banjar Agung, Lampung, Kamis (11/1).

“Oh, tentu (bakal tetap blusukan, red), karena dengan itu, pasar itu banyak sekali realita-realita yang bisa kita pahami. Yang pertama dari kebutuhan pokok, yang kedua daya beli masyarakat,” kata ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu di Pasar Modern Tulang Bawang, Lampung, Kamis.

Atikoh melanjutkan, selama di pasar, seseorang juga bisa mendengar keinginan rakyat. Sehingga wanita kelahiran Jawa Tengah itu akan tetap blusukan ketika menjadi Ibu Negara.

“Masyarakat itu bisa menyampaikan aspirasi, meski tidak terkait dengan kebutuhan yang ada di komoditas. Misalnya, mereka itu di tempat tinggalnya ada kesulitan aksebilitas terhadap pendidikan, terhadap kesehatan, itu bisa diungkapkan juga ketika bertemu seperti ini,” ujar dia.

Atikoh selama di Pasar Modern Tulang Bawang mendengar aspirasi tentang pentingnya pemerintah menjaga kestabilan harga.

“Aspirasi tentu ada dari beberapa pedagang maupun konsumen terkait dengan kestabilan harga . Jadi, meskipun di Lampung ini relatif kalau dibandingkan tempat-tempat lain seperti di Jawa maupun Banten, ini harganya relatif lebih murah, ya, seperti cabe di Jawa juga sudah mulai turun, tapi di sini harganya Rp 50 ribu per kilo, sama Rp 45 ribu,” kata dia.

“Kemudian bawang merah, bawang putih dan produk-produk sayuran itu juga lebih murah, tetapi untuk sembako ada sedikit kenaikan seperti beras Rp 13,5 ribu perkilogram. Kalau kita bandingkan di Jawa juga lebih murah. Tetapi memang keluhannya dari pedagang ini justru kasihan, kasihan kepada konsumen apabila harganya tidak stabil. Karena konsumen yang biasanya beli 20 kilo, jadi belinya 10 kilo, menyicil,” ujar Atikoh.

Berdialog dengan Pedagang

Sebelumnya, Atikah sempat berdialog dengan para pedagang soal kondisi harga terkini di Pasar Modern Tulang Bawang,.

Pasar itu terletak di Jl. Lintas Sumatra, Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.

Berdasarkan pantuan, setibanya di area Pasar, Atikoh menyempatkan diri menyapa relawan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang memang mengiringi kegiatannya dalam blusukan kali ini.

Kemudian Atikoh melanjutkan langkahnya mengunjungi setiap lapak-lapak pedagang yang menjajakan dagangan di Pasar tersebut.

Terlihat Atikoh pertama menyambangi lapak pedagang jengkol bernama Munasikah. Di sini Atikoh mengecek harga dan memborong jengkol yang dijajakan.

“Ini berapa bu sekarang (harganya) lagi murah lagi naik?,” kata Atikoh.

“Lagi naik bu,” jawab Munasikah.

“Terus gimana jualannya?,” tanya Atikoh lagi.

“Ya lumayan bu,” jawab Munasikah.

Atikoh pun membeli jengkol Munasikah sebanyak 5 kilo dengan harga Rp100 ribu. Untuk uang yang tersisa kemudian untuk diberikan jengkolnya kepada masyarakat.

Munasikah lantas menyampaikan harapan dan doanya agar Ganjar-Mahfud terpilih menjadi presiden dan wakil presiden di 2024.

“Semoga pak Ganjar jadi presiden. Harapan supaya maju pedagang di pasar Tulang Bawang. Semoga sembako juga biar murah,” katanya.

Selanjutnya Atikoh melangkah ke pedagang cabai. Atikoh melakukan blusukan didampingi oleh Ketua DPC PDIP Tulang Bawang, Winarti. Nama yang disebut belakangan juga ikut aktif berdialog dengan para pedagang.

“Udah berapa lama jualan?,” tanya Winarti.

“Sudah lama 10 tahun,” kata pedagang cabai.

“Ibu Atikoh cantik gak?,” tanya Winarti.

“Oh cantik banget,” jawab pedagang itu.

Atikoh tampak tersenyum mendengarnya. Ia lalu membeli cabai dari pedagang tersebut sebanyak satu kilogram.

Ia terus berkeliling, bersalaman, memeluk para ibu yang banyak berada di pasar. Terasa Atikoh disambut antusias oleh warga Tulang Bawang yang berada di Pasar. Mereka meminta foto dan berebut untuk bersalaman. Atikoh kemudian meladeni satu persatu permintaan warga tersebut sambil tersenyum.

SIMAK JUGA :  Aktivis Cina Bantah Kudeta Terhadap Xi Jinping, Ini Fakta-faktanya

Dalam kesempatan ini Atikoh mencoba menyerap sejumlah aspirasi dari para pedagang Pasar. Menurutnya, usai cek harga di Pasar Tulang Bawang, ia menilai harga barang kebutuhan pokok masih relatif murah.

“Jadi meskipun di Lampung ini relatif murah kalau dibandingkan tempat-tempat lain seperti di Jawa maupun Banten. Seperti cabe di Jawa juga sudah mulai turun, tapi di sini harganya 50 per kilo, sama 45. Kemudian bawang merah, bawang putih dan produk-produk sayuran itu juga lebih murah,” tuturnya.

“Tapi untuk sembako ada sedikit kenaikan seperti beras 13,5 ribu perkilo. Kalau kita bandingkan di Jawa juga di sini lebih murah. Tetapi memang keluhannya dari pedagang ini justru kasian, kasian kepada konsumen apabila harganya tidak stabil. Karena konsumen yang biasanya beli 20 kilo, jadi belinya 10 kilo, nyicil,” sambungnya.

Menginap di Ponpes Miftahul Huda

Selama melakukan Safari Politik di Lampung, Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo ini menginap di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Dua Ribu, Banjar Agung, Tulang Bawang, Lampung.

Ia menginap di sana setelah menyelesaikan semua rangkaian safari politik ke sejumlah daerah di seantero Lampung.

“Jadi ketika menginap di pesantren semakin diingatkan, merefresh, kemudian memberikan spirit yang luar biasa karena selalu ada aktivitas,” kata Atikoh usai blusukan di Pasar Modern, Tulang Bawang, Kamis (11/1).

Atikoh juga menyempatkan diri bermunajat di sepertiga malam dengan shalat tahajud bersama para santri dan pimpinan Ponpes untuk kebaikan bangsa.

“Kalau di pesantren itu banyak sekali aktivitas, berdoa, dzikir ya, seperti malam itu salat tahajud berjamaah, lanjut dengan salat subuh, malamnya itu kita juga salat bersama demi kebaikan bangsa dan negara,” ujarnya.

Cucu pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran KH Hasyim A Karim ini, memang sudah terbiasa dengan rutinitas Ponpes, karena memang dirinya dididik sejak kecil di lingkungan pesantren.

“Luar biasa sekali ya karena memang saya kan basicnya juga dibesarkan di lingkungan pesantren. Jadi itu juga mengingatkan saya secara pribadi, kita harus konsisten dalam berikhtiar, dalam kita memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk diberi kebaikan untuk bangsa dan negara,” pungkasnya.

Didoakan Jadi Ibu Negara

Dalam perjalanan menuju Palembang Atikoh sempat bertemu dengan para simpatisan dan sukarelawan pendukung Ganjar-Mahfud di Rest Area KM 234 A Toll Bakauheni – Kayu Agung, Way Serdang, Mesuji Regency, Lampung, Kamis (11/1/2024).

Pertemuan dengan sukarelawan pendukung Ganjar-Mahfud itu adalah bagian dari rangkaian safari politiknya ke Lampung sejak Selasa (9/1/2024).

Setelah Lampung, Atikoh dan rombongan berangkat ke Palembang, Sumatera Selatan. Melalui jalur darat, perjalanan dilakukan dengan bis melalui tol Sumatera.

Pantauan di lokasi, Atikoh disambut antusias para sukarelawan setibanya di Rest area KM 234. Mereka pun tampak membentangkan spanduk penyambutan untuk Atikoh.

Mengenakan kaos berwarna merah bergambar Ganjar-Mahfud, mereka berharap pasangan nomor urut 3 itu menang di Pilpres 2024.

“Selamat datang calon ibu negara. Semoga ke depan kalau ke sini lagi sudah menjadi ibu negara,” kata seorang ibu kepada Atikoh.

Atikoh terlihat terharu dengan sambutan para sukarelawan pendukung Ganjar-Mahfud.

“Saya enggak menyangka sambutan seperti ini. Saya kira hanya beberapa orang. Ternyata sampai seperti ini,” ujar Atikoh.

Istri mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini memuji kekerabatan masyarakat Lampung.

“Masyarakat Lampung itu luar biasa sekali kekerabatannya. Lampung ini selalu memperlihatkan kebhinekaan. Semoga pertemanan kita langgeng dan perjuangan kita bisa mendapat hasil maksimal pada 2024,” ucap Atikoh.

Selain itu, dia juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-51 untuk PDI Perjuangan (PDIP).

“Buat teman-teman PDIP selamat ultah ke-51. Makin solid berjuang untuk kebaikan bangsa dan negara,” ungkap Atikoh.

Setelah itu, Atikoh juga berkesempatan ngobrol santai dengan sukarelawan Ganjar-Mahfud. (*)

 

 

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *