Kabupaten Gunungkidul Kolaborasi Pertanian Dan Pariwisata

  • Bagikan

GUNUNGKIDUL, harianindonesia.id –
Berkurangnya lahan pertanian karena alih fungsi di beberapa kabupaten di provinsi DIY, menyebabkan Kabupaten Gunungkidul mulai melakukan pembenahan dan pengembangan di sektor pertanian.

Saat ini Kabupaten Gunungkidul mengkolaborasikan dunia pertanian dan dunia teknologi, sehingga dapat terciptanya Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah yang memiliki ketahanan pangan. maka di perlukan generasi milenial untuk menunjang keterwujudan cita-cita besar Kabupaten Gunungkidul dalam menghapus stigma daerah tandus dan gersang.

Komando strategi pertanian atau Kostra Tani menjadi andalan program Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, dalam mencetak generasi milenial menjadi petani modern, hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ir. Bambang Wisnu Broto menyampaikan hal tersebut kepada media di kantornya, Senin (3/2/2020).

Bambang mengatakan pada tahun 2020-2024 Dinas Pertanian dan Pangan mewujudkan program pertanian yang maju mandiri dan modern adapun target hasil pertanian Gunungkidul di tingkatkan menjadi 7%, dirinya yakin Gunungkidul mampu menjadi daerah penyanggah lumbung pangan bagi masyarakat DIY.

“Dengan komando strategi pertanian atau Kostra Tani ini kami mencetak petani-petani milenial, ya memang sudah jamannya kita merubah mindset bahwa bertani itu tidak menguntungkan, untuk menggarap tanah yang berhektar-hektar saat ini ada alatnya begitu pula dengan memanennya,” ungkap Bambang.

Dalam mewujudkan target 7% pertanian di kabupaten Gunungkidul Dinas Pertanian juga bekerja sama dengan perbankan dalam menyalurkan pinjaman permodalan kepada petani, selain itu dinas pertanian akan terus melakukan pendampingan kepada para petani bersama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), selain itu dinas pertanian dan pangan kabupaten Gunungkidul telah menyalurkan bantuan pemerintah pusat berupa alat-alat pertanian pada akhir bulan Januari kepada kelompok tani yang tersebar di kabupaten Gunungkidul, sehingga produktivitas pertanian benar-benar dapat di tingkatkan dengan signifikan.

SIMAK JUGA :  Wakil Ketua I DPRD Bartim Mengutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri

“Untuk mewujudkan peningkatan produktivitas pertanian menuju 7% itu maka petani kami usahakan pinjaman permodalan kepada perbankan, selain itu petani juga kami berikan alat produksi seperti traktor, kultivator dan banyak lagi. Ini semua agar petani itu maju hasilnya meningkat,” jelas Bambang.

Menanggapi mulai menyempitnya lahan pertanian dan beralih fungsinya lahan pertanian menjadi hunian penunjang pariwisata di DIY seperti Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, Bambang optimis Gunungkidul mampu menjaga keseimbangan dan mempertahankan lahan pertanian yang sudah ada.

“Kenapa harus hilang, kita kan mampu mengkombinasikan antara pertanian dan pariwisata, coba liat di provinsi lain bagaimana pertanian menjadi obyek wisata yang menyenangkan bahkan menjadi obyek wisata edukasi bagi para wisatawan, kalo mereka bisa masa kita ngak bisa,” kata Bambang.

Untuk menciptakan petani milenial dinas pertanian terus melakukan pendekatan kepada sekolah-sekolah sehingga harapannya Kabupaten Gunungkidul memiliki SMK pertanian sendiri.

(WAP)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *