Hujan Deras, Sebagian Wilayah di Jombang Dilanda Banjir

  • Bagikan

Sejumlah Kendaraan Nekad Menerjang Banjir.

JOMBANG, harianindonesia.id – Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Jombang menyebabkan sebagian wilayah di Tiga Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur terendam banjir akibat dari luapan air sungai. Diantaranya Kecamatan Bareng, Mojowarno dan Mojoagung, Kamis (28/03/2019).

Dari hasil pantauan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, air mulai menggenangi 3 Kecamatan terjadi sekitar pukul 18:30 Wib, dengan ketinggian bervariasi.

Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, ketinggian air berkisar 20-30 cm, dan berdampak pada rumah dan jalan, diperkirakan ada sekitar 15 permukiman. Sedangkan di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, ketinggian air berkisar 30-50 cm, serta sekitar 150 permukiman terdampak.

Luapan air sungai paling banyak melanda di wilayah Kecamatan Mojowarno, terdapat sedikitnya 4 Desa yang terdampak. Diantaranya Desa Penggaron, Desa Selorejo, Desa Catak Gayam, serta Desa Wringinpitu. Rata – rata ketinggian air dari 20-50 cm, dan sekitar 270 permukiman warga yang terdampak.

Luapan air terparah yakni di jalan raya Desa Selorejo, dengan ketinggian mencapai 50 cm sehingga banyak kendaraan yang nekad menerobos akhirnya mogok dan harus dibantu warga mendorong kendaraannya.

Nur, salah satu warga Desa Selorejo menuturkan, banjir akibat luapan air sungai terjadi pada tiap tahun. Rumah yang ia tempati pun tak pernah luput dari melubernya air sungai. Sehingga dirinya tak merasa kaget.

“Ini terjadi tiap tahun ketika musim hujan, karena sungai tak kuat menampung besarnya air sehingga meluber ke sini. Jalan raya depan rumah saya hampir seperti sungai mas, airnya cukup deras dan kendaraan yang melintas banyak yang mogok terutama sepeda motor,” terangnya sebagaimana dilansir kabarjatim.com.

Sementara, Kasi Pencegagan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Jombang, Gunadi mengatakan, banjir yang melanda di wilayah 3 Kecamatan ini karena tingginya curah hujan pada daerah hulu sungai. Sehingga sungai tak mampu menahan besarnya air.

SIMAK JUGA :  Pasien Positif Corona di Sumbar Bertambah Satu lagi, Total keseluruhan Jadi 12 Orang

“Curah hujan yang tinggi dari sore hari menyebabkan sungai tak mampu menampung besarnya volume air. Dan Alhamdulillah air mulai surut sekitar pukul 21:00 Wib,” tuturnya.

“Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, dan warga pun tak ada yang harus mengungsi,” pungkasnya.

(Editor)

Sumber kabarjatim.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *