Ditengah Kesulitan Masker dan Hand Sanitizer, Ada Politikus Peduli, Eka Wahyu : Kami Berempati

  • Bagikan

SAWAHLUNTO,HARIANINDONESIA.ID – Meluasnya pandemi corona covid 19 virus  hingga ke Sumatera Barat, menjadi pusat perhatian sosok politikus perempuan asal Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) yang juga Ketua DPRD Kota Sawahlunton, Sumatera Barat, Eka Wahyu,SE, berempati membagi masker dan cairan sanitizer ke masyarakat, mulai Sabtu (28/3), hingga petang ini.

Dihubungi melalui jaringan telepon selulernya Mingu petang (29/3), perempuan peraih suara terbanyak dalam Pemilu 2019 lalui itu mengatakan,  dirinya sangat berempati melihat kondisi masyarakat yang was-was terhadap perkembangan kasus covid 19 ini secara nasional dan regional, terutama di daerahnya sendiri Sawahlunto.

Secara kemanusiaan pihaknya sangat merasakan rasa ketakutan dan kekuatiran yang ada ditengah masyarakat. Terbetik persoalan itu, pihaknya lantas menghimpun dana sendiri untuk membeli masker dan bahan cairan sanitizer yang dibagikan kepada warga kota termasuk pengojek dan masyarakat yang melintas di depan Gedung Pusat Kebudayaan, dan tempat-tempat lainnya. Ada 600 lembar masker dan puluhan botol cairan desinfektan yang dibagikan

Khusus cairan sanitaizer, sebutnya, dia buat sendiri dibantu anak dan rekan-rekan lainnya yang peduli. Namun saat ini Eka Wahyu sangat kesulitan mendapatkan botol tempat kemasan cairan sanitizer yang akan dibagikan. Pembagian masker dan sanitaizer akan terus dilakukannya sejauh stok yang tersedia masih ada. Saat ini menurut dia, pesanan masker yang baru akan datang dari Jakarta pada Ahad petang ini.

“Saya akan terus bagikan masker dan cairan sanitizer ini kebernagai tempat seperti untuk petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah, kepada pengojek, pedagang di Lapsek dan posko-posko covid 19 yang ada di Talawi dan Kecamatan Silungkang. Insya Allah, dengan cara seperti ini kami dapat meringankan rasa kekuatiran warga terhadap virus ini. Yang lebih penting kita ikuti adalah prosedur protokol kesehatan dari Pemerintah” tutur Eka Wahyu.

Eka Wahyu tak perlu dipuji, tapi upayanya membantu meringankan beban psikologi masyarakat patut ditiru. Dalam pantauan media ini, hingga hari ini belum satupun terdengar tokoh Partai Politik dan Anggota DPRD yang menunjukkan empatinya berbagi alat pelindung diri seperti masker dan sanitizer untuk dibagikan ke masyarakat, apalagi untuk petugas kesehatan yang masih serba kekurangan.

SIMAK JUGA :  Wako Helldy Sujud Syukur, Berbekal KTP Warga Cilegon Dapat Berobat Gratis di Rumah Sakit

Upaya simpatik yang dilakukan Eka Wahyu, tak terbatas pembagian masker dan sanitaizer, tapi ikut merasakan nasib petugas dilapangan yang piket melayani warga di posko masing-masing. Seperti disampaikan seorang petugas, Ketua DPRD Eka Wahyu  juga membagikan makanan ringan dan minuman. “kami juga berharap, jika ada yang lain yuk berbagi juga” ungkap petugas yang enggan namanya diberitakan.  

Dari pantauan media ini, baru terlihat PKPI yang melakukan bagi-bagi masker dan sanitaizer. “Kita berharap pimpinan parpol dan Anggota Dewan yang lain juga bisa berbagi dan berempati. walau kondisi saat ini menginginkan kami harus tetap berada dirumah, tapi tidak bisa. Karena kami harus mencari nafkah untuk kebutuhan hidup keluarga, sehingga kami harus tetap ngojek. ” kata Jon Muis, pengojek yang ditemui di Pasar Sawahlunto, Minggu petang.

Rasa senang dan harap juga disampaikan Paiyo. Pedagang bakso ini mengapresiasi upaya yang dilakukan Ketua DPRD Sawahlunto ini. “Saya senang dan bangga mas, beliau cukup peduli dan Alhamdulillah, semoga beliau diberi kesehatan dan tetaplah mencintai rakyatnya.”tutur Paiyo. 

Ketua DPD PKPI Ismed,SH, menuturkan, pembagian masker dan cairan sanitaizer yang dilakukan Ketua DPRD Eka Wahyu yang juga kader PKPI tersebutr sebagai bentuk kepedulian antar sesama dalam menyikapi kondisi  Kota Sawahlunto saat ini yang bersiaga penuh agar tak tak terjangkiti corona virus 19.

Ismed berharap peristiwa ini cepat berlalu. Namu demikian, menurutnya tentu ada upaya yang harus dilakukan yakni kesaran dan kepatuhan masyarakat dalam mengikuti prosedur protokol kesehatan Pemerintah dan himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam bidang kegiatan keagamaan. (id)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *