Diskusi Satupena, Denny JA: Ada Penyimpang Dalam Bentuk Intoleransi di Jawa Barat

  • Bagikan
Denny J. Foto: Tangkapan Layar Youtube Denny JA's World.

JAKARTA  – Jawa Barat dikenal memiliki kultur dan norma yang diidealkan. Namun, dalam kenyataannya terjadi penyimpangan, berupa sikap dan perilaku intoleran dalam kerukunan beragama dan kekerasan atas nama agama.

Hal itu ditegaskan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena dalam webinar di Jakarta, Kamis 7 April malam.

Webinar ini membahas “Dasar Filosofis Budaya Lokal Jawa Barat,” dengan narasumber pemerhati budaya Jawa Barat, Prof. Drs. Jakob Sumardjo.

Denny menjelaskan, ada kultur yang diidealkan di Jawa Barat. Seperti: saling asih, berbagi kasih. Saling asah, berbagi pengetahuan. Saling asuh, saling menjaga dan merawat.

Dengan kultur ini, katanya, akan terciptalah masyarakat Jawa Barat yang harmoni dan kekeluargaan.

Namun, hadir kultur yang menyimpang dari apa yang diidealkan itu. Ini terjadi pada sebagian masyarakat, baik minoritas ataupun mayoritasnya.

“Yang terwujud tidak seperti yang ideal, bahkan bertentangan dengan yang diidealkan,” ujar Denny.

Denny menunjuk hasil riset Setara Institute pada 2019. Riset itu menyatakan, Jawa Barat adalah daerah yang paling intoleran dalam 12 tahun terakhir.

Jawa Barat paling intoleran dalam soal agama. Ini bertentangan dengan norma ideal: saling asih, saling asah, saling asuh.

Data Setara Institute, dalam periode 2014-2019 di Jawa Barat terjadi 162 pelanggaran kebebasan beragama.

Riset Setara Institute pada 2021 menyatakan, Depok  adalah kota yang paling tidak toleran.

Riset Lembaga Bantuan Hukum Bandung juga menunjukkan, pada 2005-2011 di Jawa Barat terjadi 383 kasus kekerasan atas nama agama.

Kementerian Agama merilis pada 2019, bahwa Indeks Kerukunan Beragama (IKB) di Jawa Barat di bawah IKB nasional.

Angka IKB rata-rata nasional adalah 73,83 persen, sedangkan IKB Jawa Barat 68,5 persen, kata Denny. ***

SIMAK JUGA :  Obat Ini Sembuhkan Bayi di Muara Enim dari Virus Corona
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *