Awaluddin Awe, Penulis Buku dan Alumni SMALA Sumbangkan Karyanya untuk IKASMALA dan Sekolah

  • Bagikan

AWALUDDIN AWE

LUBUK ALUNG – Penulis buku yang juga alumni SMA Negeri Lubuk Alung, Awaluddin Awe menyerahkan buku Perginya Sang Panutan : Moechsis Moeloek kepada Ketum Alumni SMALA AKBP Delvia Derita,S.Kom,M.M dan Kepala SMAN Lubuk Alung diwakili Ibu Marlina Syam, Sabtu (29/7/2022).

“Saya sumbangkan buku ini sebagai jawaban atas komitmen saya sebagai alumni jurusan budaya SMANLA bahwa satu saat saya akan menyerahkan karya saya untuk sekolah ini, supaya para adik adik peserta didik di SMANLA saat ini juga yakin bahwa mereka juga akan bisa memberikan karya mereka untuk sekolahnya setelah tamat nanti,” kata Awaluddin Awe, dalam pengantarnya sebelum menyerahkan buku di aula SMANLA.

Awaluddin Awe masuk SMAN Lubuk Alung pada tahun 1984 dan pada saat penjurusan mengambil jurusan Budaya. Saat itu penjurusan di SMA terdiri dari empat yakni, Fisika, Biologi, Sosial dan Budaya.

Awe mengkisahkan bahwa pada saat naik ke kelas dua, nilainya bisa masuk untuk jurusan sosial dan biologi. Bahkan seorang guru pernah menawarkan dia untuk masuk ke jurusan sosial dan biologi. Tetapi Awe keukeuh mengambil jurusan budaya.

Alhasil, di dalam perjalanan, bakat Awe sebagai penulis dan sastrawan muda mulai terasah setelah belajar di kelas Budaya. Dia sering tampil menjadi pembaca puisi dan cerpen lomba sekolahan tingkat kelas, sekolah, kabupaten dan bahkan terakhir tingkat propinsi.

Puncak karirnya, Awaluddin Awe terpilih sebagai Penyair Sekolahan pada tahun 1986 dan mendapatkan hadiah dari Kakanwil Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar, waktu itu. Dia memenangkan lomba melalui sebuah puisi yang dia tulis saat pertama kali pulang ke kampungnya di Sintoga. Puisi itu bercerita tentang : Bendi.

Segera setelah tamat SMA tahun 1987, Awe kemudian menjadi wartawan Harian Semangat di Lubuk Alung, Pariaman dan Padang. Lima tahun setelah itu menjadi Wartawan Bisnis Indonesia di Padang. Disini Awe banyak mendapatkan pengalaman liputan keuangan, ekonomi dan pasar modal, sehingga membuka pula jalannya meliput ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Hongkong dan Korea Selatan.

SIMAK JUGA :  Harmen Saputra Deklarasi Bacalon Ketua Umum BPP HIPMI

Sempat berpindah pindah media yang sebagian besar sebagai pimpinan, kini Awe konsentrasi sebagai Pemimpin Umum Harianindonesia.id dan Pimpred Kabarpolisi.com, sekaligus menekuni penulisan buku. Buku Perginya Sang Panutan : Moechsis Moeloek adalah jenis buku obituary atau sejenis buku yang bercerita ikhwal seseorang yang sudah meninggal.

Buku setebal 380 halaman itu ditulis Awe selama kl. 5 bulan dengan mewawancarai puluhan narasumber di Padang dan Jakarta. Terakhir dia tinggal di Jakarta untuk konsentrasi penulisan buku tersebut. Sebelumnya Awe sudah menulis naskah novel dewasa : Jangan Panggil Aku Geisha. Namun karena sesuatu hal novel tersebut dibatalkannya untuk diterbitkan. Saat ini Awe sedang menyiapkan tiga buku terbaru dengan jenis penulisan berbeda.

Awaluddin Awe yang saat ini sudah berusia 57 tahun, tinggal bersama istri keduanya, Indranelti SPd di Padang Panjang. Anak tertuanya Devo Satrya Ichwaldi, tinggal bersama istri dan dua anaknya di Batam adalah seorang Fotografer profesional. Putri sulungnya Febyola Anggelina menikah dan tinggal dengan suaminya di Jokjakarta. Sementara putri bungsunya, Tri Utari Waldila baru lulus sebagai Pramugari Batik Air. Sebelumnya, tamat dari SMK Pariwisata Tangsel Tari sudah sempat bekerja di hotel Santika Slipi, Grand Hyatt Jakarta dan hotel Marriot Batam.

Ketua Umum IKASMALA AKBP Delvia Derita mengucapkan selamat atas pencapaian prestasi Awaluddin Awe sebagai penulis buku. Dan berharap dapat menulis buku khusus tentang sejarah SMAN Lubuk Alung dan alumninya.

“Sebab kita butuh sejarah ditulis supaya bisa dikenang oleh generasi kita selanjutnya. Setidaknya buku itu bisa dikonsumsj oleh para alumni dan siswa yang sedang belajar,” harap Wadir Samapta Polda Sumbar ini.

Sementara Marlina Syam mewakili Kepsek SMANLA mengucapkan terimakasih kepada Awaluddin Awe atas penyerahan buku dan akan menyerahkan buku itu dalam upacara di sekolah.

“Kami berharap sumbangan buku karya Alumni ini dapat menggugah para peserta didik yang memiliki bakat yang sama dengan Awaluddin saat masih menjadi siswa dulu,” ujar Marlina Syam. (*)

Doni MP

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *