Progres Pekerjaan Ruas Tol  Padang – Pekanbaru (Seksi Sicincin – Padang) Capai 34,129 Persen

  • Bagikan

MARTHEN ROBERT SINGAL

PADANG – Pekerjaan konstruksi dan pengadaan material jalan tol Padang Pekanbaru seksi Sicincin – Padang sepanjang 36 Km sampai pertengahan Desember 2020 sudah mencapai progress 34,129 persen dengan daya serap anggaran mencapai Rp1, 067 triliun lebih.

“Dan kita masih tetap berpatokan pada target awal, pembangunan ruas tol Padang Pekanbaru seksi Sincin Padang bisa selesai pada akhir 2022 mendatang,” kata Project Director Jalan Tol Padang Pekanbaru PT Hutama Karya JT, Marthen Robert Singal, Selasa (22/12) di Padang.

Menurut Marthen, target realisasi sebesar 34,129 persen tersebut berasal dari progress pekerjaan konstruksi sebesar 17,300 persen dengan bobot jalan sepanjang 4,77 Km dan pengadaan material sebesar 16,829 persen.

Proyek jalan tol Padang Pekanbaru Seksi Sicincin – Padang memiliki panjang keseluruhannya 36,6 Km dengan jumlah lajur 2 x2 lajur (tahap awal) dengan kondisi rigid (beton).

Tetapi sampai 16 Desember 2020, PT HKJT baru berhasil merampungkan pekerjaan konstruksi jalan sepanjang 4,77 Km sejak masa kerja tiga tahun lalu.

Lambatnya realisasi pekerjaan ini, menurut Marthen, terkait dengan permasalahan pembebasan lahan yang masih belum sinkron antara visi tim apraisal dengan masyarakat pemilik tanah.

“Tetapi sekarang Tim Apraisal sudah memahami dan sudah sinkron dengan visi masyarakat pemilik tanah, sehingga jumlah lahan yang akan dibebaskan lebih tinggi dibandingkan periode awal pekerjaan proyek ini, sehingga potensi percepatan pekerjaan konstruksi jalan tol tahun depan jauh akan lebih cepat,” paparnya.

Sebagai contoh, diluar ruas jalan yang sudah selesai dibangun sepanjang 4,77 Km, pihak PT HKjt juga telah berhasil mengerjakan pekerjaan konstruksi jalan tol dan jembatan di sejumlah titik lahan yang notabene masih belum selesai pembayaran ganti ruginya.

“Caranya kami membayar konpensasi sewa lahan kepada pemilik lahan, sehingga kami diberikan ijin untuk melakukan pekerjaan konstruksi jalan tol dan atau jembatan, sehingga sangat membantu progress penyelesaian jalan tol Seksi Sicincin – Padang secara keseluruhan,” ujar Marthen.

PT HKjt, menurut Marthen, mendapat dukungan masyarakat mempercepat pembangunan jalan tol dengan sistim sewa lahan itu disejumlah titik antara lain, Batang Anai, Kecamatan Enam Lingkung dan Kecamatan 2×11 Kayu Tanam.

SIMAK JUGA :  Warga Kota Payakumbuh Sumbar Resmi Tolak LGBT

“Total lahan sepanjang 4,18 Km yang sewakan itu sudah kami bangun dengan beberapa titik pekerjaan konstruksi jalan tol dan atau jembatan baru,” jelas Marthen.

Marthen menambahkan, sampai pertengahan Desember 2020 juga sudah hampir selesai proses pembebasan lahan baru sepanjang 26,03 Km, atau tinggal membayarkan biaya ganti rugi kepada masyarakat. Dan bahkan, sepanjang 7,29 Km lahan juga sudah dilakukan validasi oleh tim pembebasan lahan.

“Jika seluruh lahan tersebut selesai pembebasannya pada awal 2021 maka kami akan kebut pembangunan Tol Seksi Sicincin – Padang dan bisa selesai pada akhir 2022 mendatang,” kata Marthen.

Bagian Trans Sumatra

Dalam presentasi singkatnya, Marthen menyebutkan bahwa pembangunan jalan tol Padang Pekanbaru merupakan bagian dari pembangunan jalan tol Trans Sumatera sepanjang 2.826 Km atau feeder jalan tol trans Sumatera.

Pembangunan ruas jalan tol Padang Pekanbaru dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah Seksi Pekanbaru – Bangkinang dan Seksi Sicincin Padang.

Tahap kedua, Bangkinang – Pangkalan. Dan tahap ketiga, Pangkalan – Payakumbuh dan Kapalo Hilalang (Padang Pariaman) – Payakumbuh.

Pekerjaan tahap pertama Jalan Tol Pekanbaru, menurut Marthen diharapkan sudah akan selesai pada akhir tahun 2022.

Tetapi untuk pelaksanaan pembangunan tahap kedua dan ketiga masih menunggu perintah dari pemerintah, karena dananya masih belum dialokasikan, sehingga PT hkjt belum bisa melaksanakan pekerjaan tahap kedua dan ketiga tersebut.

“Kami sebagai pelaksana konstruksi hanya bersifat wait and see. Jika disuruh kerjakan dan selesaikan menjelang 2024 kami kerjakan. Sebab kami sesuai amanah Perpres no 100 tahun 2014 dan direvisi dengan Perpres no 117 2015 memang ditugaskan mengerjakan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) berikut sejumlah  feedernya seperti ruas jalan tol Padang Pekanbaru ini,” ujar Marthen mengakhiri.

(awe)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *