Pemprov Sulut Jamin Ketersediaan Pangan, Ditengah Covid- 19 dan Jelang Lebaran

  • Bagikan

MANADO, harianindonesia.id – Menjelang Idul Fitri 1-2 Syawal 1441 H, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw menyatakan menjamin kesiapan komoditas utama bahan pangan. Hal ini juga sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka menjaga stok, pasokan, distribusi maupun stabilitas harga bahan pokok meskipun tengah menghadapi pandemi virus Corona.

Kepada pewarta Selasa (19/5/2020) Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulut, Ir. Sandra T.P Moniaga, M.Si memaparkan, bahan pangan hingga yaitu jagung, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, minyak goreng, cabe rawit, bawang merah, dan bawang putih jika dibandingkan dengan kebutuhan penduduk cukup tersedia. Dengan rata-rata untuk 1 sampai 2 bulan kedepan. Dan untuk stok beras yang merupakan bahan pangan pokok, ketersediannya hingga 3,39 bulan kedepan.

“18 sampai 22 bulan ini kami akan menggelar pasar murah, khusus gula pasir dan bawang merah. Perlu diketahui, harga gula di pasaran 19 ribu rupiah sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) hanya Rp. 12.500. Selain itu pula bawang merah akan dijual ke masyarakat melalui TTIC dengan potongan harga menjadi 40 ribu rupiah satu kilogramnya yang jika dari distributor mencapai Rp. 46 ribu per kilogram, beber Kadis.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun harianindonesia.id melalui Dinas Pangan Provinsi Sulut, perkembangan harga pangan pokok strategis pada minggu ke-II Mei 2020 ada beberapa bahan pangan tidak mengalami perubahan harga diantaranya beras premium dengan harga Rp.12.000,-/kg, beras medium Rp. 11.000,-/kg, beras termurah Rp. 9.483,-/kg, jagung Rp.7.000, kedelai Rp.9.500,-
daging sapi Rp.110.000,- kg dan tepung terigu Rp.7.000,-/kg.

Sementara yang mengalami kenaikan yaitu bawang merah harga Rp.51.714,-/kg, memasuki ke-II Bulan Mei Rp.55.571,-/kg atau naik Rp.3.857,-/kg.

Bahkan dikurun waktu yang sama sejumlah komoditas justru turun misalnya saja bawang putih sebelumnya Rp.40,619,-/kg menjadi Rp.38,289, harga cabe rawit merah Rp.26,857,- Rp. 26.000,-/kg atau adanya penurunan sebesar Rp.857,-/kg, cabe merah keriting Rp. 18,190, – Rp. 17,190,- /kg, daging ayam ras minggu pertama Rp. 22,857,- /kg saat memasuki minggu kedua Mei, Rp. 22,666,-/kg, gula pasir Rp. 19,071,- /kg – Rp. 18,714,- /kg, tomat Rp.8,333,-/kg – Rp. 5,047,- /kg atau turun Rp.3,286,-/kg, telur ayam ras harga Rp.25,333,- /kg turun Rp. 25,000/ kg serta minyak goreng Rp.13,000,- /kg – Rp.12,333,- /kg.

SIMAK JUGA :  Norhayati Andris Menyesalkan Kejadian Yang Berulang Terjadi, Transportasi Krayan dan Long Apung Lumpuh

Sandra menambahkan, guna mengantisipasi masalah pangan dalam situasi covid-19 pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah
sebagai berikut. Yakni terus berupaya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengakses pangan baik jumlah maupun harganya, dengan terus memfasilitasi lembaga-lembaga usaha pangan masyarakat. Apakah dalam wadah kelompok tani, ataupun gabungan kelompok tani dalam menyiapkan atau memasok pangan dimasyarakat dengan harga yang murah.

Konkrit kegiatannya yaitu, pemberian bantuan pemerintah kepada 15 gapoktan yang melakukan usaha komoditas beras, telur dan cabe. Masing-masing menerima dana operasional untuk penyediaan dan penyaluran sebesar 60 juta untuk beras, dan 100 juta untuk telur dan cabe. Demikian juga dalam upaya agar dapat menstabilkan harga pangan, pemantauan dan pengawasan terus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan
harga yang disebabkan permainan pelaku-pelaku usaha pangan.

Terkait kemampuan mengkases pangan ditingkat rumah tangga, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah memfasilitasi kelompok-kelompok masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan rumahnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

“Kegiatan yang sedang dilaksanakan saat ini yaitu pemanfaatan lahan pekarangan di 114 desa, meliputi kegiatan pemanfaatan pekarangan, pembuatan rumah bibit dan
pembuatan demplot. Serta penguatan cadangan pangan masyarakat melalui kegiatan usaha lumbung pangan di 8
kelompok dengan dana bantuan pemerintah sebesar 40 juta per
kelompok. Kami sampaikan juga, ketersediaan stok cadangan pangan pemerintah daerah sampai
dengan saat ini sebesar 205 Ton Beras yang disimpan di gudang
Bulog Divre Sulutgo”, jelasnya.

Searah dengan itu pula, Pemprov menghimbau pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan pemanfaatan pangan lokal, pemanfaatan lahan kosong yang terlantar dengan menanam pangan sumber karbohirat selain beras dan memantapkan kinerja Satgas Pangan. (Handry)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *