Jalur Tol Pekanbaru – Dumai Dilewati 8.000 – 9.000 Kendaraan Setiap Hari

  • Bagikan

INDRAYANA

PEKANBARU – Jalan tol Pekanbaru – Dumai yang diresmikan Presiden Jokowi 25 Oktober 2020 lalu, sampai hari ini baru dilewati 8.000 – 9.000 setiap hari atau relatif rendah dibandingkan saat target lalu lintas harian yang ditetapkan pengelola jalan tol tersebut.

“Tetapi kami tidak pernah menghitung faktor lost target lalu lintas harian tersebut. Sebab target kami membuka jalur tol Pekanbaru – Dumai adalah membuka isolasi daerah sekaligus memberikan pelayanan kepada masyarakat di luar Jawa supaya mendapatkan pelayanan jalur tol seperti di Jawa,” papar Kepala Cabang Tol Pekanbaru – Dumai, Indrayana, Jumat (25/12).

Menurut Indrayana, jumlah lalulintas harian kendaraan di jalan tol Pekanbaru – Dumai ini diketahui setelah dilakukan pemberlakuan tarif berbayar sejak 10 Nopember 2020 lalu.

Sebelumnya, kata Indrayana, saat belum ditetapkan tarif berbayar, jumlah lalulintas harian kendaraan di jalur tol Pekanbaru – Dumai mencapai 18.000 – 22.000 setiap harinya.

“Tetapi setelah kita berlakukan tarif sebesar Rp900 per Km untuk golongan terendah (golongan 1) pada 10 Nopember 2020 lalu, maka jumlah lalulintas harian di jalan tol Pekanbaru Dumai anjlok sampai hanya 40 persen saja, atau sekitar 8.000 – 9.000 kendaraan setiap hari biasa dan 10.000 kendaraan pada saat liburan,” jelas Indrayana.

Meskipun jumlah lalulintas harian di jalur tol Pekanbaru – Dumai saat masih relatif rendah, namun fungsi tol secara ekonomi sudah mulai berjalan, antara lain mendorong kelancaran arus barang dan orang dari dan ke Dumai.

“Jika dulu jarak tempuh Pekanbaru Dumai mencapai 7 jam, maka sekarang sudah bisa ditempuh hanya sekitar 2,5 jam saja. Efeknya jumlah pendatang ke pusat wisata di Dumai juga meningkat, salah satunya ke Pantai Marina atau Pantai Kuok,” ujar Indrayana.

SIMAK JUGA :  DPRD Boltim Diminta Tuntaskan Lima Aspirasi Mahasiswa

Sesuai dengan arahan pemerintah, kata Indrayana, PT Hutama Karya sebagai pengelola jalan Tol Pekanbaru Dumai memang diminta membuka isolasi daerah, sekaligus menghubungkan transportasi di Pulau Sumatera.

Jalur tol Pekanbaru Dumai, menurut Indrayana, memiliki panjang 131 Km dengan jalur khusus ke kawasan kota Dumai sepanjang 25 Km.

Jalur tol ini baru memiliki empat rest area sementara dan yang permanen baru akan dimulai pembangunannya Januari 2021 mendatang.

Kecelakaan

Kacab Jalan Tol Pekanbaru – Dumai, Indrayana, juga mengakui bahwa angka kecelakaan di jalur tol baru Pekanbaru – Dumai relatif tinggi. Tetapi menariknya sebagian besar kecelakaan tersebut adalah kecelakaan tunggal.

Menurut Indrayana, salah satu penyebab terjadinya kecelakaan tunggal itu adalah karena tidak disiplinnya pengendara dalam menjalankan kendaraanya.

Salah contoh, ujar Indrayana, para pengendara cenderung memacu kendaraannya dengan kecepatan maksimal sehingga terjadi kasus pecah ban dan pengendara mengantuk.

“Sebagian besar kecelakaan di jalur tol Pekanbaru Dumai adalah disebabkan ban pecah dan karena sopir mengantuk,” tegas Indrayana.

Berkaitan dengan itu, Indrayana menyarankan pengendara atau sopir agar berhenti dan beristirahat setelah jarak tempuh 40 Km di rest area yang sudah disediakan. Tujuannya supaya ban tidak terlalu panas, mesin tidak terlalu panas dan sopir bisa terhindar dari mengantuk.

(awe)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *