Projo Ganjar Sayangkan Sikap Gibran : Ambisius dan Mencla Mencle

  • Bagikan

Sunggul Hamonangan Sirait,SH, MH

JAKARTA – Sekretaris Dewan Penasihat Relawan Projo Ganjar, Sunggul Hamonangan Sirait,SH,MH menyoroti sikap putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang akhirnya dideklarasikan menjadi cawapres Prabowo Subianto. Apa yang dilakukan Presiden Jokowi dengan Gibran adalah bentuk dinasti politik yang haus kekuasaan.

“Saya tidak menduga, Gibran yang kami anggap akan jadi pemimpin masa depan tak lain adalah anak muda ambisius dan mencla mencle, ” kata Sunggul.

Dia menambahkan : “Apa yang dia ucapkan berbeda dengan perbuatan. Kami sungguh prihatin. Ternyata dia ambisius sekali. Dia maunya instan tidak mau berproses seperti bapaknya. Belum selesai jadi Walikota langsung loncat jadi wakil Presiden,” kata Sunggul.

Sunggul menilai putusan Mahkamah Konstitusi yang memberi ruang bagi Gibran Rakabuming Raka maju menjadi cawapres di Pilpres 2024 adalah bentuk haus kekuasaan dari Presiden Jokowi.

Sunggul yang sudah menjadi relawan Jokowi sejak Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 heran Gibran selalu mengatakan dia akan taat dengan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tapi nyatanya jangan kan tunduk malah dia seperti menantang partai yang membesarkannya.

“Sudah jelas PDIP mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres eh malah Gibran membelot ke Prabowo Subianto dan menjadi cawapresnya yang tak lain adalah rival Ganjar Pranowo. Ini yang bikin kami kecewa, ” ujar Sunggul.

Sunggul yang selama ini mendukung Jokowi mengaku telah salah, karena Jokowi ternyata bermain sandiwara murahan demi mendapat kekuasaan bagi keluarganya.

Karenanya ia juga mengaku muak dengan apa yang dilakukan Jokowi mulai dari putusan MK yang janggal karena diketuai adik iparnya hingga potensi Gibran menjadi cawapres Prabowo.

“Kami salah pak, selama ini menganggap bapak manusia setengah dewa. Ternyata hanya manusia biasa yang haus kekuasaan juga. Semoga Tuhan tidak merestui semua sandiwara murahan ini, ” ujar Sunggul sambil geleng-geleng kepala.

Menurut dia, hak tersebut memang hak politik pribadi. Namun, tindakan Gibran juga dinilai melukai hati banyak orang yang mengetahui dan merekam perjalanan karier Gibran di PDIP.

“Apakah PDI Perjuangan telah berlaku tidak adil kepada beliau? Setahu saya ini tidak pernah terjadi. Yang bersangkutan justru selama ini mendapat tempat istimewa di partai, dicalonkan, diperjuangkan, dan terpilih sebagai wali kota dalam usia karir politik yang relatif baru,” kata Sunggul

SIMAK JUGA :  Relawan Ganjar-Mahfud Tak Boleh Diam Saat Pelanggaran Di Depan Mata

Selain itu, dia juga menuturkan bahwa Gibran dalam berbagai pernyataan publik yang terekam di berbagai media, baik media elektronik, cetak maupun media sosial dengan gaya yang terkesan sangat santun selalu menyatakan sebagai kader PDIP taat pada peraturan, taat pada perintah ketua umum partai. Publik Indonesia merekam itu dalam memorinya.

“Namun, hanya dalam sekejap Gibran dengan dinginnya PDI Perjuangan, meninggalkan capres yang diusung PDI Perjuangan dan bergabung dengan capres lain karena dicalonkan wapres,” tuturnya.

Sunggul menilai, sebagai orang muda, tentu ini akan mencoreng wajah politiknya sendiri, akan menjadi catatan buruk soal karakter pemimpin soal integritas, loyalitas, dan soal kejujuran dalam berpolitik yang seharusnya ditunjukan oleh seorang calon pemimpin.

“Apakah yang selama ini diucapkan bisa dipegang? Hari ini perlakuan Gibran terhadap PDI Perjuangan, bukan tidak mungkin besok-lusa terhadap partai yang mengusungnya menjadi cawapres, bukan tidak mungkin juga terhadap rakyat yang memilihnya,” ujar Sunggul.

“Rakyat juga yang akan menilai, rakyat juga yang akan menyerahkan daulat politiknya dalam pemilu nanti. Biarkanlah, rakyat yang menentukan sikap dan rakyat juga lah yang akan memutuskan pilihannya,” lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya mengumumkan calon wakil presiden pasangannya Gibran Rakabuming Raka di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu malam (22/10/2023), bersama dengan para ketua umum parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Baru saja KIM yang terdiri dari delapan partai politik, yaitu Golkar, PAN, Demokrat, Gerindra, Gelora, PBB, Garuda, dan Prima yang dihadiri lengkap oleh ketum dan sekjen masing-masing, kami telah berembuk secara final secara konsensus,” kata Prabowo.

“Seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres KIM untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari KIM. Saya kira itu pengumuman yang sudah ditunggu-tunggu,” lanjut Prabowo. Namun Gibran tidak hadir dalam deklarasi cawapres yang dilakukan KIM (TT)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *