Mahfud MD Akhirnya Buktikan Memang Benar Mundur dari Kabinet Indonesia Maju, tak Ingin Ada Konflik dengan Ganjar

  • Bagikan

CAWAPRES PROF DR MAHFUD MD

Jakarta, HarianIndonesia.id ‐‐

Calon wakil presiden nomor 3 Mahfud MD akhirnya membuktikan mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin Presiden Joko Widodo, setelah selama 4,5 tahun bekerja secara baik sebagai Menkopolhukam.

“Seperti pernah saya kemukakan pada 23 Januari lalu bahwa Pak Ganjar meminta saya mundur karena sudah menjadi Cawapres dan saya katakan pasti mundur pada momen yang pas. Nah, pada hari ini saya nyatakan resmi mundur sebagai Menkopolhukam,” ujar Mahfud dari lokasi tempat dia mengumumkan pemunduran dirinya di Danau Tirta Gangga, Lampung Tengah, Lampung, Rabu (31/1).

Mahfud menjelaskan, bahwa dirinya memang sengaja memilih waktu yang tepat untuk mundur dengan alasan supaya tidak menimbulkan masalah baru.

Sebab, kata Mahfud, dirinya diangkat oleh Presiden Jokowi dengan hormat maka dia pun akan meninggalkan kabinet juga dengan secara hormat.

Kata Mahfud, dirinya sudah membuat surat pengunduran diri yang ditujukan kepada presiden secara langsung. Namun karena Presiden sedang tidak berada di Jakarta, maka Mahfud membawa terus surat itu kemana mana supaya dia bisa membawa surat tersebut saat menghadap Presiden.

Mahfud juga menjelaskan, selain berbicara dengan Capres Ganjar Pranowo, dia juga bertemu dengan partai koalisi yang mengusung dirinya untuk membahas pengunduran dirinya sebagai Menkopolhukam.

Terakhir dilaporkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan Mahfud MD sudah bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Mahfud mengaku telah meminta waktu bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya Kamis besok. Ia mengaku ingin pamit baik-baik.

“Saya akan pamit baik-baik, dan akan menyerahkan surat ini. Presiden baru ada di Jakarta Kamis,” ujarnya.

Mahfud sebelumnya telah mengungkapkan rencana mundur dari jabatan Menko Polhukam. Rencana itu ia sampaikan dalam acara ‘Tabrak Prof!’ di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1).

Mahfud menjelaskan langkah mundur dari Kabinet Indonesia Maju itu sudah jadi kesepakatannya dengan calon presiden Ganjar Pranowo.

Menurutnya, pengunduran dirinya itu juga demi menghindari konflik kepentingan di Pilpres 2024.

SIMAK JUGA :  222 Orang Meninggal, Korban Tsunami Selat Sunda Terus Bertambah

“Bahwa, saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tidak ada pertentangan dengan Pak Ganjar,” ucap Mahfud.

Dari CNNIndonesia.com diketahui Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan Mahfud telah bertemu dengannya pada Senin (29/1) malam. Mahfud, kata dia, meminta waktu untuk bertemu Presiden Jokowi.

Respons Positif AS Hikam

Menangapi kabar Mahfud akan mundur dari kabinet, Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Muhammad AS Hikam merespons positif rencana pengunduran diri Mahfud.

Hikam mengungkapkan, rencana pengunduran diri itu jelas memiliki urgensi, terutama terkait momentum dan etika politik dalam rangka mencegah terjadinya konflik kepentingan.

“Nggak ada masalah. Profesional apa pun antara Presiden dan Pak Mahfud, kalau mundur, ya mundur saja. Tapi, Pak Mahfud dan Pak Jokowi tetap harus tetap berhubungan baik,” ujar Hikam di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (30/1/2024).

Hikam menyatakan, keputusan mundur Mahfud harus dilihat dari perspektif kepentingan Capres Ganjar Pranowo, karena pencalonan Mahfud sebagai Cawapres dan jabatannya sebagai Menko Polhukam di Kabinet, bisa menjadi sasaran tudingan lawan politik.

Rencana Mahfud mundur dari Kabinet telah disampaikan di depan warga Kota Semarang Jawa Tengah pada acara ‘Tabrak Prof’ yang berlangsung pada Selasa (23/1/2024) malam.

“Saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tidak ada pertentangan antara saya dengan Pak Ganjar,” tegas Mahfud kala itu.

Tanda-tanda akan mundur dari Kabinet disampaikan Mahfud pada pernyataan penutupan debat keempat Pilpres 2024. Dia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengangkat dirinya menjadi Menko Polhukam 4,5 tahun lalu.

“Saya percaya dia punya niat baik ketika mengangkat saya sebagai Menkopolhukam dan saya membantunya,” ujarnya.

Sekarang pun, ujar mantan Ketua MK ini, dirinya bersedia bersama Ganjar untuk melanjutkan tugas-tugas karena Ganjar dinilainya adalah capres yang bentul betul prorakyat. (*)

Editor : Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *