Fadly Amran, Gebu Minang dan Pesan Eloborasi Ranah dan Rantau

  • Bagikan

Ketua DPW Gebu Minang H.Fadly Amran Datuak Paduko Malano sedang menerima cendera mata dari Wakil Ketua Umum DPP Gebu Minang Marwan Paris, usai pelantikan Pengurus DPW Gebu Minang Sumbar di Hotel Trumtumn Grand Inna Padang, Jumat (17/9) malam.

PADANG – Pesta itu sudah usai. Ketua dan Pengurus DPW Gebu Minang Sumbar periode 2021 – 2026 telah resmi dilantik. Kini tinggal menunggu Fadly Amran Datuak Paduko Malano bersama tim -200 menerbangkan pesawat Gebu Minang setinggi apa.

Pelantikan Ketua milineal Gebu Minang , Jumat (17/9) malam memang mendedikasikan visi orang muda dalam melihat tantangan.

Sangat terlihat aura ke-Minangkabau- An pada prosesi pelantikan Fadly Amran dan teman temannya oleh Bang Marwan Paris, jenderal polisi non aktif dan seorang politisi senior, yang menjabat Wakil Ketua Umum DPP Gebu Minang.

Sementara Ketua Umum DPP Gebu Minang, Oesman Sapta Odang lebih memilih hadir secara virtual pada pelantikan Fadly Amran.

Penyerahan Pataka Gebu Minang dari Marwan Paris kepada Fadly Amran

Panitia memang menyediakan fasilitas zoom meeting bagi yang tak sempat hadir secara fisik di Hotel Trumtumn Grand Inna Padang.

Proses pelantikan Jumat malam adalah bagian dari seremoni keterpilihan anak almarhum H. Amran, pemilik Yayasan Baiturrahmah yang memiliki aset perguruan tinggi dan Rumah Sakit Siti Rahmah di kawasan Bypass Padang.

Dulu, H. Amran hanyalah seorang pemilik Yayasan TK dan SD di kawasan Damar Padang. Hampir semua orang tau dan mengenal kiprah Haji Amran dalam pendidikan. Dan Haji Amran pun punya pergaulan bagus dengan wartawan di Padang.

Kolaborasi Gebu Minang dengan Pemprov Sumbar

Sambutan Wagub Sumbar Audy Joinaldy

Sosok Fadly Amran, adalah gambaran masa muda almarhum Haji Amran. Sepertinya Fadly Amran adalah cetak biru dari sang Ayah, dari sisi pengabdian dan loyalitas terhadap kemasyarakatan, tetapi Fadly sedikit lebih cerdas dalam wawasan dan melihat perfekstif politik dan pembangunan.

Siapa menduga Fadly Amran akan terseret ke Gebu Minang padahal usianya masih sangat muda. Semua pada tahu bahwa pendiri dan dedengkot Gebu Minang itu pada umumnya sudah sangat senior dari sisi umur dan pengalaman.

“Saya sama Fadly sama milenial, usia Pak Fadly 33 tahun masih muda, tapi wajahnya lebih tua dibandingkan saya, hehehe, maaf Pak Fadly bercanda,” ujar Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengaksentuasi fakta milineal di tubuh DPW Gebu Minang dibawah kepemimpinan Fadly Amran, secara berseloroh, saat menyampaikan sambutannya pada malam pelantikan tersebut.

Gurauan Audy yang disambut tawa pengurus DPW Gebu Minang dan audiens di Ball Room Hotel Trumtumn yang kepemilikannya sudah beralih ke PT Waskita Karya Unit Hotel, secara tersirat menggambarkan dialektika yang terbentuk dari sistim pengkaderan kepemimpinan di Sumbar.

Bersama tim Pengurus Gebu Minang yang berasal dari Padang Panjang

Bahwa, pada beberapa tahun kemudian, tokoh tokoh muda ini kemudian akan menjadi pemimpin kunci di Sumbar.

Di mata Audy sendiri Gebu Minang merupakan organisasi yang sangat besar dan hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia.

Begitu juga dengan Gebu Minang Sumbar, Audy melihat tantangannya lebih berat. Sebab berada pada wilayah objek yang akan digarap yakni masyarakat Sumbar di kampung.

Tetapi Audy meyakani bahwa profil Fadly sebagai sosok yang suka berorganisasi akan mampu menjawab tantangan yang ada di pundaknya.

Apalagi, kata Audy, di kepengurusan Gebu Minang Sumbar, begitu banyak tokoh, profesor, doktor. Tinggal lagi, bagaimana ketua bisa berinovasi mensinergikan potensi besar ini menjadi sebuah kekuatan besar dalam membangun Sumbar.

SIMAK JUGA :  Gebyar Program Unggulan, Fadly Amran Salurkan Beasiswa untuk 41 Mahasiswa dan Guru Honorer Padang Panjang

Gebu Minang Sumbar, tambah Audy, bisa bekerja sama dengan pemerintah provinsi, apalagi visi misi pasangan Mahyeldi – Audy sangat banyak berkaitan dengan wadah Gebu Minang.

Pelantikan dengan prokes ketat, bermasker dan jaga jarak

“Ini tugas berat dan tangan Bung Fadly sebagai milenial. Mari kita bersama sama berdialog, berkolaborasi untuk kemajuan Sumbar ke depan,” ajak Audy.

Membangun Bersama sama

Oesman Sapta, dalam sambutan virtualnya kembali mereview sejarah kelahiran organisasi Gebu Minang sebagai sebuah gerakan moral dan budaya mengangkat ketertinggalan Sumbar.

Embrio Gebu Minang lahir setelah ada ‘jentikan kecil’ dari Presiden Soeharto saat bertemu dengan Petani Sumbar, yang mengeluhkan biaya produksi sawah mereka.

Dan Presiden Soeharto secara spontan mengatakan : kendala biaya petani tersebut bisa diatasi dengan cara menyumbang secara tek tek (kecil kecilan) tetapi karena banyak lalu akan menjadi besar.

Dari situlah kemudian lahir Gerakan Seribu Rupiah Minang dan disingkat menjadi Gebu Minang.

“Gebu Minang hadir dari keinginan untuk menghimpun perantau minang khususnya di bidang ekonomi.” jelas Oesman Sapta kemudian.

Oesman berharap dibawah kepemimpinan Fadly Amran, Gebu Minang Sumbar akan benar benar bisa menjadi lokomotif kemajuan pembangunan dan ekonomi Sumbar.

Apa kata Fadly Amran atas semua harapan yang ditujukan kepada dirinya sebagai Ketua DPW Gebu Minang Sumbar?

Fadly Amran melihat pelantikan ini sebagai momentum untuk bersama sama membangun Sumatera Barat. Akan ada banyak hal yang bisa dilakukan.

“Mari kita bersama sama bersinergi tanpa memutus silaturahmi untuk membangun Sumbar. Semoga kehadiran Gebu Minang dapat bermanfaat bagi pembangunan Sumbar, khususnya di bidang ekonomi dan budaya,” ungkap Fadly.

Malah secara spesifik, Fadly Amran menyebut bahwa Gebu Minang adalah gerakan ekonomi dan budaya untuk majukan Sumbar plus membangun kemaslahatan ummat.

Untuk itu, katanya, kolaborasi dan inovasi, Gebu Minang siap bahu membahu bersama stakeholder, terutama sekali dengan Pemprov Sumbar.

“Terlebih secara khusus buat pak Wagub, senior saya. Terima kasih sudah hadir dalam pelantikan malam ini,”ujar Fadly dengan tawa khasnya.

Selesai? Belum. Masih ada satu tugas khusus lain yang perlu dikembangkan Fadly Amran di Gebu Minang Sumbar yakni menjadi kolaborator antara ranah dan rantau.

Kedua simpul ini, menurut pandangan Anggota Dewan Pakar DPW Gebu Minang Surya Tri Harto, adalah kata kunci dalam membangun Sumbar.

Oleh sebab, kata Surya, Fadly Amran harus merajut dan menyambungkannya secara benar.

“Jika berhasil maka sudah dapat dipastikan gerakan pembangunan Sumbar akan lebih kencang,” papar Surya.

KINI Pesta itu sudah usai. Panggung sudah diturunkan dan tali mic alah dilipek.

Kini tinggal Fadly Amran dan timnya mengorat oret apa apa pekerjaan yang akan dilakukan pada masa ‘ bulan madu’ bersama kencan baru bernama, Gebu Minang.

Seperti idealnya, masa bulan madu adalah masa paling indah. Semua terlihat indah dan rancak. Kau lah bulan, kau lah bintang.

Sebentar lagi orang akan menagih, apa yang diperbuat oleh Fadly Amran di Gebu Minang. Benarkah visi ekonomi dan enterprenuernya akan mampu menjawab tantangan yang dihadapkan kepada Gebu Minang.

Jika Fadly Amran mampu mendesign dan mewudkan mimpi besar pembangunan Sumbar melalui Gebu Minang, maka langkah Fadly Amran benar benar tidak akan tertahan untuk membangun Sumbar yang sebenarnya. (Awe)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *