Suasana di pintu gerbang tol Bayung Lencir (foto : Awe/HI)
JAKARTA – Pulang mudik ke Pulau Sumatera dipastikan kini jauh lebih cepat, karena sejumlah ruas tol di Sumatera kini sudah bisa dilalui pengendara yang akan mudik.
Selain sudah tersedia ruas tol operasional, PT Hutama Karya sebagai pengelola tol juga sudah menyiapkan puluhan rest area dan SPBU untuk tempat istirahat dan pengisian BBM.
Perjalanan mudik dari Jawa ke Sumatera, atau mudik di dalam pulau Sumatera kini sebagian besar sudah dapat dilayani oleh tol operasional milik PT Hutama Karya.
Saat ini, sejumlah tol di Sumatera yang sudah bisa dilalui pemudik adalah sebagai berikut :
*1.’Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km)* – Mulai dari pelabuhan Bakauheni di Lampung, jalur ini menghubungkan ke Terbanggi Besar. Rute ini melintasi daerah Lampung dan Sumatera Selatan, membantu menghubungkan Sumatera Selatan dan Tengah.
*2. Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang-Kayu Agung (189 km)*: Konversi Terbanggi Besar dengan Pematang Panggang dan Kayu Agung di Sumatera Selatan. Adanya ruas ini memberikan konektivitas antara wilayah Sumatera Selatan.
*3. Ruas Palembang – Simpang Indralaya (22 km)*- Menyediakan akses dari Palembang ke Simpang Indralaya. Yang semakin memudahkan perjalanan di wilayah Sumatera Selatan.
*4. Jalan Pekanbaru – Dumai (132 km)*- Menghubungkan Pekanbaru dengan Dumai di Provinsi Riau. Sehingga mendukung aktivitas industri dan perdagangan di kawasan tersebut.
*5. Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 Km)* – Menghubungkan kota Pekanbaru menuju Bangkinang untuk seterusnya menuju daerah Sumatera Barat melalui jalan nasional.
6. *Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar (26 Km)* – Menghubungkan daerah Bangkinang menuju Kabupaten Kampar untuk selanjutnya bisa terus ke daerah Sumbar melalui jalan nasional.
7. Tol Padang – Sicincin (36 Km)* – Menghubungkan daerah Kapalo Hilalang Kabupaten Padang Pariaman menuju jalan Bypass Padang atau sebaliknya. Jalur ini juga memiliki pintu ke luar di daerah Lubuk Alung
*8. Ruas Kisaran – Indrapura (48 km)*- Merupakan jalur tol yang menghubungkan Kisaran dengan Indrapura di Provinsi Riau. Sehingga meningkatkan konektivitas di sekitar kawasan tersebut.
*9. Ruas Medan – Binjai (17 km)*- Memberikan akses cepat dari Medan ke Binjai di Sumatera Utara. Sehingga mobilitas di daerah metropolitan Medan semakin mudah.
*10. Ruas Binjai – Langsa (38 km)*- menghubungkan Binjai dengan Langsa di Provinsi Aceh. Hal ini mendukung konektivitas lintas provinsi.
*11. Ruas Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu (27 Km)*- Mengintegrasikan Lubuk Linggau, Curup, dan Bengkulu di Sumatera Selatan dan Bengkulu. Sehingga meningkatkan aksesibilitas di wilayah tersebut.
*12. Ruas Sp. Indralaya – Prabumulih (64 Km)*- menghubungkan Simpang Indralaya dengan Prabumulih di Sumatera Selatan. Sehingga memberikan fasilitasi perjalanan antar kota di wilayah tersebut semakin cepat dan mudah.
*13. Ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (28,5 Km)*- Merupakan jalur tol yang menghubungkan pelabuhan Kuala Tanjung dengan Tebing Tinggi dan Parapat di Sumatera Utara. Adanya ruas tol ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di sekitar Danau Toba.
(*Dikelola oleh INA, **Dikelola oleh HMW).
Peringatan bagi pengendara mudik baru mudik ke Pulau Sumatera untuk tidak berkendara sampai larut malam.
Sebab kondisi cuaca, keterbatasan panas mobil dan keamanan, membatasi anda untuk mencari tempat istirahat seperti di hotel, wisma, atau SPBU.
Setidaknya ada 11 SPBU rest area Tol Trans Sumatra yang bisa disinggahi apabila melalui jalur ini. Area ini pun dapat dimanfaatkan untuk menunaikan ibadah salat, beristirahat, atau mandi sekalipun.
Perjalanan libur lebaran yang padat tentu cukup melelahkan. Untuk itu, kamu bisa beristirahat sejenak sembari mengisi bahan bakar di SPBU rest area tol trans Sumatra ini :
SPBU KM 20 B 2135518, lokasi: Jl. Tol Bakauheni – Terbanggi Besar KM 20B Kahuripan Kec. Penengahan
SPBU KM 49 A 2135319, lokasi: Jl. Terbanggi Besar KM 49A Desa Batu Liman Kec. Candi Puro
SPBU KM 87 B 2135313, lokasi: Jln. Tol Bakauheni – Terbanggi Besar Sta 87 B Kel. Branti Raya Kec. Natar, Kab, Prop. Lampung
SPBU KM 87 A 2135312, lokasi: Jln. Tol Bakauheni – Terbanggi Besar sta 87 A Kel. Branti Raya, Kec. Natar, Kab, Prop. Lampung
SPBU KM 115 A 2134114, lokasi: Jl. Tol Bakauheni – Terbanggi Besar KM 115 A Desa Bumi Harjo Kec. Bumi Ratu Nuban
SPBU KM 115 B 2134115, lokasi: Jl. Tol Bakauheni – Terbanggi Besar KM 115 B Desa Bumi Harjo Kec. Bumi Ratu Nuban
SPBU KM 215 B 2134716, lokasi: Jln. Tol Bakauheni – Terbanggi Besar Pematang Panggang Sta. 215 B Ds. Mulya Sari, Kec. Gunung Agung
SPBU KM 234 A 2134617, lokasi: Jln. Tol Bakauheni – Terbanggi Besar Pematang Panggang Sta. 234 A, Ds. Gedung Boga, Kec. Way Serdang
SPBU KM 163 A 2134120, lokasi: Jl. Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang KM 163A Desa Gunung Batin Baru Kec. Terusan Nyunyai
SPBU KM 172 B 2134121, lokasi: Jl. Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang KM 172B Desa Gunung Batin Udik Kec. Terusan Nyunyi
SPBU KM 311 A 2130622, lokasi: Jl. Tol Pematang Panggang – Kayu Agung KM 311A Cinta Jaya Kec. Pedamaran Induk
SPBU rest area Tol Trans Sumatera penting untuk diketahui pengendara yang melewati jalur ini. Tujuannya, agar nanti gak bingung saat bahan bakar kendaraan mulai habis.
Burukan Tol Padang dan Aceh
Memburukan pelayanan angkutan jalan tol menjelang lebaran 2025, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) memastikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terus dilanjutkan.
Dua proyek JTTS yang masuk dalam pembangunan Tahap I telah menunjukkan progres yang signifikan yakni Jalan Tol Ruas Padang – Sicincin (36 km) di Provinsi Sumatra Barat dan Tol Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi I Padang Tidji – Seulimum (25 km) di Provinsi Aceh.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan bahwa ketersediaan lahan untuk pembangunan kedua jalan tol ini sudah hampir selesai, sehingga proses konstruksi diharapkan dapat berjalan lancar.
“Hutama Karya menargetkan dua ruas ini dapat segera rampung di Kuartal III dan IV tahun 2024, sehingga konektivitas dan mobilitas antar provinsi akan semakin lancar,” ujar Adjib.
Adjib menjelaskan hingga akhir Juni, progres pengadaan lahan Jalan Tol Ruas Padang – Sicincin bertumbuh mencapai 96,68%, dengan progres konstruksi mencapai 67,20%.
Lalu pada periode yang sama, progres pengadaan lahan Jalan Tol Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi I Padang Tidji – Seulimum sudah mencapai 76,65%, terhadap Penetapan Lokasi (Penlok) lama dan tambahan.
Progres pengerjaan fisik jalan tol ini sudah mencapai 88,55%. Jalan Tol Padang – Sicincin akan dilengkapi sejumlah fasilitas struktur seperti 1 simpang susun, 3 gerbang tol, dan jumlah lajur 2×2 pada tahap awal.
Rencana kecepatan pada ruas ini mencapai 80 km/jam yang dapat mempersingkat waktu perjalanan dari Padang menuju Sicincin dari 1,5 jam menjadi hanya 30 menit dan berpotensi bagi pengembangan daerah sekitar.
Sementara Jalan Tol Sigli – Banda Aceh memiliki panjang keseluruhan total 74 km yang kemudian terbagi menjadi 6 Seksi.
Jika tersambung sepenuhnya, Jalan Tol Sigli – Banda Aceh akan dilengkapi dengan 6 simpang susun, 7 gerbang tol, dan jumlah lajur 2×2 pada tahap awal dengan kecepatan rencana yakni 100 km/jam.
Sementara itu, untuk kenyamanan bagi pengguna jalan tol, Hutama Karya juga tengah membangun 4 buah Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) atau Rest Area yang ditargetkan rampung pada kuartal III mendatang.
Adapun ruas yang telah beroperasi Seksi 2 hingga 6 (Seulimeum – Baitussalam) dengan ekuivalen panjang 49 km.
“Jika Seksi I rampung, maka Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung sepenuhnya dan dapat mengefisiensikan waktu tempuh dari Sigli ke Banda Aceh yang sebelumnya 2-2,5 jam menjadi 1-1,5 jam perjalanan saja,” imbuh Adjib
Adjib juga menambahkan Hutama Karya aktif untuk berkoordinasi dengan regulator terkait
percepatan proses pengadaan lahan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi I sebagai salah satu strategi percepatan.
Sebagai informasi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI, pada Selasa (02/07) lalu, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto memaparkan progres terbaru dari pembangunan, serta target konstruksi JTTS.
“Sampai dengan 25 Juni 2024, Hutama Karya telah mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 800 km serta direncanakan Tahap I dan sebagian Tahap II selesai pada tahun 2024,” ujar Budi Harto.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 230 km dan 800 km ruas tol Operasi.
Ruas Rengat – Pekanbaru
Selain itu, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) juga terus melanjutkan pengerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), termasuk Ruas Rengat-Pekanbaru seksi Lingkar Pekanbaru sepanjang 30,57 km.
Proyek yang mulai dikerjakan sejak Juni 2023 ini, ditargetkan akan rampung pada tahun 2026.
“Per September 2024, progres konstruksi tol ini telah mencapai kisaran angka 30%,” ujar Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya.
Aditya menyampaikan bahwa Jalan Tol Lingkar Pekanbaru dirancang memiliki masingmasing tiga Gerbang Tol (GT) dan Interchange (IC) yakni GT dan IC Rimbo Panjang, Siak, serta Bypass Pekanbaru.
GT dan IC Rimbo Panjang adalah akses utama masyarakat Rimbo Panjang keluar dan masuk Tol Lingkar Pekanbaru, sementara GT dan IC Siak akan menjadi akses awal daerah Sri Meranti untuk keluar masuk Tol Lingkar Pekanbaru, serta GT dan IC Bypass Pekanbaru adalah akses awal masyarakat Muara Fajar menuju Tol Lingkar Pekanbaru.
Pada tol ini, terdapat juga satu Junction yaitu Junction Rimbo atau Junction Pekanbaru yang nantinya akan menghubungkan Tol Pekanbaru –Bangkinang dengan Tol Lingkar Pekanbaru.
“Nantinya, masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya yang akan melewati Jalan Tol Pekanbaru –Bangkinang bisa menuju Jalan Tol Pekanbaru – Dumai atau sebaliknya tanpa harus keluar tol. Hal ini tentunya akan meningkatkan konektivitas langsung antar kota dan mempersingkat waktu tempuh,” imbuh Aditya.
Adapun jalan tol ini nantinya akan menghemat waktu tempuh dari exit tol Bangkinang – Pekanbaru ke gerbang tol Pekanbaru – Dumai yang semula satu jam via jalan nasional menjadi 25 menit saja melalui Jalan Tol Lingkar Pekanbaru.
HKI juga akan membangun sepasang Rest Area dengan luas total 12 hektare yang saat ini masih dalam proses perencanaan konstruksi dan rencananya akan dibangun pada tahun 2025.
Rest area ini nantinya akan terletak lima kilometer dari Gerbang Tol Siak dengan rencana bangun mengadaptasi corak budaya lokal khas Riau dengan berbagai fasilitas.
Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya lahan untuk SPBU, tempat parkir kendaraan besar dan kecil, bengkel perawatan kendaraan, minimarket, masjid, toilet umum, tenant food court, 12 Kios UMKM, taman bermain dan ruang terbuka hijau, serta fasilitas klinikbagi pengendara yang membutuhkan bantuan medis.
Sebagai informasi, lingkup pekerjaan HKI pada proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru ini yakni badan jalan tol, tiga jembatan sungai, satu pasang rest area, kantor tol, serta tiga gerbang tol.
Selain itu, jalan tol ini juga direncanakan memiliki lebar jalur 3,6 meter serta jumlah lajur 2×2 pada tahap awal dan 2×3 pada tahap akhir dengan kecepatan rencana 100 km/jam.
Salah satu jembatan ikonik yang dikerjakan HKI adalah Jembatan Sungai Siak yang memiliki total bentang sepanjang 214 meter dengan main span 97,5 meter.
Jembatan ini menggunakan metode balanced cantilever yaitu metode pembangunan bagian jembatan secara bertahap dari kedua sisi luar bentang menuju titik tengah jembatan sehingga akan terbentuk keseimbangan struktur.
Selain itu, jembatan ini juga didesain tidak menggunakan pilar di tengah sungai agar kondisi lingkungan tetap terjaga dan kapal pengangkut logistik dapat melintas di bawahnya tanpa hambatan.
HKI juga telah sepenuhnya menerapkan teknologi digital construction pada proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, diantaranya Building Information Modelling (BIM), terrestrial laser scanner (TLS), load scanner, photogrammetry, electronic density gauge (EDG), dan aplikasi HKI APPS.
Penerapan teknologi konstruksi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam setiap tahapan konstruksi.
“Dalam membangun JTTS, HKI berkomitmen memberikan hasil dan mutu terbaik walaupun menghadapi tantangan yang tidak mudah. Kami berharap pembangunan Jalan Tol Ruas Rengat Pekanbaru seksi Lingkar Pekanbaru dapat berjalan lancar dan segera dapat digunakan segera oleh masyarakat,” ujar Aditya Novendra Jaya.
Junction Palembang
Selanjutnya, untuk mendukung akselarasi jalur di ruas tol di Palembang PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) tengah menggarap proyek pembangunan simpang susun (junction) Palembang.
Memiliki total panjang 8,3 km, junction ini nantinya akan mengintegrasikan Tol Kayuagung-Palembang-Betung dan Palembang-Indralaya – Prabumulih.
“HKI membangun delapan ramp di Junction Palembang, dimana lima ramp ditargetkan rampung di akhir tahun 2024, sedangkan tiga ramp lainnya akan diselesaikan pada tahun 2025,” ujar Aditya Novendra Jaya.
Pembangunan Junction Palembang ini nantinya akan memudahkan akses masyarakat dari arah Lampung menuju Prabumulih dan sebaliknya, serta Prabumulih menuju Betung dan sebaliknya tanpa harus keluar atau exit melalui gerbang tol.
“Sebelumnya, masyarakat yang melewati tol Kayuagung -Palembang-Betung dan akan menuju ruas Palembang -Indralaya-Prabumulih dan sebaliknya harus melalui exit tol dan jalan nasional. Nantinya jika sudah beroperasi, Junction Palembang akan menghubungkan langsung kedua tol tersebut sehingga dapat memangkas waktu perjalanan,” tutur Aditya.
Dari sisi teknis, Junction Palembang terdiri atas delapan ramp, direncanakan memiliki lebar lajur sepanjang empat meter dengan konstruksi elevated structure, dan memiliki kecepatan rencana 40-60 km/jam.
Agar pembangunan Junction Palembang tidak mengganggu operasional tol aktif di sekitarnya, maka HKI melaksanakan erection PCI girder dengan menggunakan launcher.
Penyesuaian proses erection girder dilakukan dengan melakukan rekayasa dan manajemen traffic lalu lintas yang aman melalui koordinasi penuh dengan operator tol dan stakeholder terkait yang berkaitan dengan manajemen lalu lintas.
Untuk menjawab tantangan dan memaksimalkan proses konstruksi, HKI sepenuhnya telah menerapkan digital construction berupa Building Information Modelling (BIM).
Penerapan BIM
tersebut dimulai dari fase rencana teknik akhir (RTA), fase pelaksanaan shopdrawing (SD), hingga pengukuran kuantitas pekerjaan secara akurat dengan penerapan Terrestrial Laser Scanner (TLS), serta implementasi Photogrammetry untuk monitoring progres pekerjaan lapangan secara real time.
Dengan upaya maksimal di lapangan, proyek Junction Palembang nantinya diharapkan dapat mempermudah konektivitas sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Selatan.
Diskon Tarif tol 20 Persen
Sementara itu Direktur Wilayah III PT Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa tol operasional di pulau Sumatera juga mendapatkan fasilitas diskon tarif tol 20 persen, pada lebaran 2025 ini.
“Benar. Tol operasional di Sumatera akan mendapatkan potongan harga sebesar 20 persen selama musim mudik yang ditetapkan pemerintah,” ujar Koenjoro dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Minggu (15/3/2025) malam.
Sementara Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto juga mengonfirmasi pihaknya bakal memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen selama periode sama.
Berikut daftar Ruas Tol yang Mendapat Diskon 20 Persen di Tol Trans Sumatera ;
1. Tol Indrapura-Kisaran
2. Kl. Tanjung-Tb. Tinggi-Parapat
Segmen Tb. Tinggi-Sinaksak
3. Pekanbaru-Dumai
4. Indralaya-Prabumulih
5. Kayuagung-Palembang
6. Terbanggi-Besar-Pematang
Panggang-Kayuagung
7. Bakauheni-Terbanggi Besar
Dengan adanya potongan tarif ini, diharapkan perjalanan mudik dan balik Lebaran 2025 menjadi lebih lancar dan terjangkau bagi masyarakat.
Pemerintah dan operator jalan tol juga mengimbau para pengguna jalan tetap berhati-hati serta mempersiapkan perjalanan dengan baik guna menghindari kemacetan dan risiko kecelakaan di jalan tol.
Jadwal diskon tarif tol akan diberlakukan dalam dua periode, yaitu arus mudik pada 24-27 Maret 2025 dan arus balik pada 8-9 April 2025.
Pemberian potongan tarif selama enam hari tersebut yaitu empat hari sebelum lebaran dan dua hari setelah lebaran.
Diskon tarif tol ini berlaku untuk semua jenis kendaraan yang melakukan perjalanan pada arus mudik dan balik lebaran 2025
Adapun Tarif Tol Trans Sumatera 2025 terbaru yang ditetapkan pemerintah adalah sebagai berikut :
*Golongan I*
1. Bakauheni – Terbanggi Besar
Rp189.500
2. Terbanggi Besar-Pematang Panggang Rp170.500
3. Taba Penanjung-Bengkulu Rp22.000
4. Palembang Indralaya Rp20.500
5. Kayu Agung-Palembang Rp50.000
6. Pekanbaru-Bangkinang Rp33.500
7. Pekanbaru-Dumai Rp118.500
8. Medan Binjai Rp26.500
9. Binjai-Stabat (Binjai-Langsa seksi I) Rp15.000
10. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi
Rp60.000
11. Belawan-Medan-Tanjung Morawa Rp9.000
12. Jantho-Indrapuri-Blang Bintang (bagian Sigli-Banda Aceh) Rp42.500
Lama Waktu Perjalanan dan Total Tarif Tol Trans Sumatera
Waktu perjalanan dari Bakauheni hingga Blang Bintang di Aceh melalui jalur tol Trans Sumatera dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti kondisi lalu lintas, cuaca, dan kecepatan rata-rata perjalanan.
Namun, untuk memberikan perkiraan kasar, jarak tempuh dari Bakauheni ke Blang Bintang adalah sekitar 2.800 kilometer.
Tapi, jika Anda melalui trans Sumatera Lampung hingga Palembang, waktu perjalanan sekitar 3,5 sampai 4 jam.
Sementara besaran tarif tol yang harus dikeluarkan dari Bakauheni hingga Blang Bintang adalah sebesar Rp748.000.
Besaran tarif tol trans Sumatera di atas bisa berubah sewaktu-waktu.
Jadi, sebelum melakukan perjalanan silahkan update info tarif terbaru agar perjalanan lancar dan nyaman.
*Diskon 36 Persen Tarif Penyeberangan Ekspres*
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga akan menerapkan kebijakan tarif satu harga atau tarif reguler pada layanan penyeberangan express, pada arus mudik Lebaran 2025.
Kebijakan single tariff berlaku di Pelabuhan Merak mulai Rabu, 26 Maret 2025 pukul 12.00 WIB hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 20.00 WIB atau H-5 hingga H-1 Lebaran 2025.
Selama periode itu, pengguna jasa dapat menikmati diskon senilai 36 persen dari tarif kapal express.
Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan langkah ini bertujuan untuk memastikan aksesibilitas masyarakat semakin mudah dan terjangkau, serta perjalanan para pemudik dari Jawa ke Sumatera berjalan lancar, aman, nyaman dan selamat.
Penerapan tarif reguler pada layanan ekspres ini sejalan dengan Surat Keputusan Bersama yang mengatur kebijakan tarif selama arus mudik di lintasan Merak–Bakauheni.
“Kami memastikan bahwa masyarakat yang akan menyeberang dari Jawa menuju Sumatera dapat menikmati perjalanan yang lebih terjangkau. Selama periode tersebut, seluruh kendaraan penumpang akan menikmati diskon tarif hingga sebesar 36 persen,” kata Heru dalam keterangan resminya, Kamis (13/3/2025).
Penerapan single tariff berlaku untuk seluruh golongan yang dilayani di Pelabuhan Merak pada periode tersebut (Pejalan Kaki, Gol IVA, Gol IVB, Gol VA, Gol VIA).
Adapun besaran diskon tarif untuk kendaraan penumpang berkisar 21-36 persen. (*)
Awaluddin Awe
awal.batam@gmail.com