Milenial dan Gen Z Beberkan 3 Alasan Memilih Ganjar-Mahfud di Nobar dan Diskusi Debat Capres ASJBI

  • Bagikan

Ketua Umum ASJBI Nanda Abraham (tengah) berpose bersama peserta Nobar dan Diskusi Debat Capres, Minggu (7/1/2024). ASJBI memfasilitasi Nobar dan Diskusi untuk kalangan milineal dan Gen Z. Diskusi bertajuk 3 Alasan memilih Ganjar-Mahfud. (Foto : Humas ASJBI)

JAKARTA, Harianindonesia.id –

Kalangan milenial dan Gen Z mengungkap 3 alasan mereka memilih Paslon Ganjar-Mahfud sebagai Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 saat Nonton Bareng dan Diskusi Debat Capres yang digelar Alumni SMA Jaringan Bersama Indonesia (ASJBI) di Kemang Jakarta Selatan, Minggu (7/1/2024).

Diskusi menampilkan 3 pembicara yakni Brahmansyah dari Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar Mahfud, Psikolog R. A. Oryza Sativa, dan Tenaga Ahli DPR RI, Fatan Fahriady.

Diskusi mengupas secara komprehensif harapan kelompok Milenial dan Gen Z terhadap Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang akan ikut dalam kontestasi Pemilihan Presiden pada 14 Februari 2024 yang tinggal beberapa pekan lagi.

Brahmansyah pada pemaparannya, mengatakan ada 3 alasan penting yang perlu diketahui oleh generasi muda tetang kenapa pasangan Ganjar Mahfud perlu dipilih dan didukung menjadi pemimpin berikutnya di Indonesia.

“Pasangan Ganjar Mahfud ini memiliki pengalaman yang baik dalam bidang politik dan pemerintahan. Beliau berdua juga bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Baik Ganjar maupun Mahfud juga tidak pernah bermasalah ketika memimpin,” kata Brahmansyah.

Sementara Fatan melihat, sosok Ganjar Mahfud yang berangkat dari keluarga rakyat biasa, memiliki program-program yang berpihak pada kebutuhan anak muda.

21 program yang ditawarkan oleh pasangan Ganjar Mahfud ini merupakan progam-program yang realistis dan membumi.

“Dari semua paslon, misalnya, hanya Ganjar Mahfud yang menyediakan program internet cepat gratis di seluruh Indonesia yang saat ini telah menjadi kebutuhan generasi muda untuk bisa berkembang. Dari semua pasangan calon, juga hanya Ganjar Mahfud yang secara serius memiliki program memajukan pendidikan untuk memutus mata rantai kemiskinan. Ganjar yakin, bahwa pengentasan kemiskinan harus dimulai dengan memberi pendidikan melalui program satu keluarga pra sejahtera satu sarjana,” kata Fatan.

Menurut Ketua Umum ASJBI, Nanda Abraham, suara Milenial dan Gen Z menjadi amat penting untuk didengar karena kelompok ini merupakan salah satu entitas penting dalam peta politik Indonesia saat ini.

“Diskusi yang melibatkan Milenial dan Gen Z ini merupakan salah satu cara ASJBI untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbagi inspirasi dan aspirasi tentang sosok pemimpin seperti apa yang mereka harapkan dan diyakini akan bisa menjawab dinamika zaman yang akan lebih menantang di masa depan,” Nanda mengutarakan.

SIMAK JUGA :  13 Pendonor Dapat Hadiah Umroh Dari PMI Padang

Psikolog Oryza Sativa menekankan pentingnya masyarakat, khususnya kelompok Milenial dan Gen Z meningkatkan literasi digital untuk memahami rekam jejak basic personality para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

“Membaca dan mengamati media bisa membantu kita memahami atribusi sosial para paslon,” kata Oryza.

Mengukur kecerdasan emosional para paslon juga perlu dilakukan oleh para pemilih Milenial dan Gen Z. “Menonton debat bisa menjadi salah satu cara kita mengukur kecerdasan para pasangan calon,” Oryza menandaskan.

Diskusi yang dihadiri lebih dari 200 peserta ini juga ingin mengajak para Milenia dan Gen Z menjadi pemilih cerdas yang dapat menilai siapa dari semua kandidat Capres dan Cawapres yang memiliki program-program yang tajam dan dapat mengatasi berbagai tantangan dalam berbagai lini politik, ekonomi, sosial dan budaya di masa mendatang secara konkret.

Ketua panitia Diskusi Publik dan Nobar Debat Capres, Marcellus Rumagit menyatakan rasa gembira melihat animo yang sangat tinggi dari para Milenial dan Gen Z untuk mendaftar, hadir dan ikut berdiskusi bersama ASJBI.

Animo tinggi ini, menurut Marcellus merupakan sebuah indikasi membaiknya partisipasi masyarakat, khususnya para Milenial dan Gen Z.

“Milenial dan Gen Z ini, harus diberikan peluang untuk menentukan sendiri siapa presiden dan wakil presiden yang akan bisa memimpin Indonesia menjadi negara yang unggul dalam satu dekade mendatang. ASJBI juga meyakini bahwa bila diberi kesempatan, Milenial dan Gen Z akan dapat menilai dengan jernih, siapa Capres dan Cawapres yang akan mampu memajukan Indonesia hingga sejajar dengan negara lain di dunia,” kata Marcellus.

ASJBI yang merupakan komunitas dengan anggota alumni semua SMA yang ada di seluruh Indonesia ini ingin merangkul para Milenial dan Gen Z untuk bersama-sama menumbuhkan generasi muda yang tak hanya brilian dan berprestasi, tapi memiliki nasionalisme yang tinggi dan memiliki visi yang baik tentang pentingnya kecintaan terhadap tanah air serta semangat tinggi untuk membangun negeri.

Diskusi Publik bersama Milenial dan Gen Z ini dilanjutkan dengan Nonton Bareng (Nobar) Debat Capres ketiga yang membahas tentang Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.

Nobar Debat yang diadakan ASJBI ini juga dihadiri Pratama Meiditania, Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Jakarta Selatan, influencer Dwiguna Mandashiya dan Prof. Muradi, M.Si, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Bandung sebagai komentator. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *