Serangan Terbesar, 28 Pesawat Tempur China Terobos Pertahanan Udara Taiwan

  • Bagikan

Taipeh

TAIPEH – Sedikitnya 28 pesawat militer China menerobos masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan, Selasa (15/6). Puluhan pesawat militer China itu termasuk jet tempur, bomber, dan pesawat anti-kapal selam.

Seperti dikutip dari CNN, misi China terbaru itu membawa 14 jet tempur J-16 dan enam J-11, serta empat pesawat bomber H-6 yang dapat mengangkut senjata nuklir.

“Kemudian pesawat anti-kapal selam, peperangan elektronik dan peringatan dini,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Kementerian menambahkan bahwa pesawat tempur Taiwan langsung dikerahkan untuk mencegat dan memperingatkan pesawat China.

Selain itu, Taiwan juga mengaktifkan sistem pertahanan rudal untuk memantau pergerakan puluhan pesawat militer China itu.

Kemhan Taiwan menyatakan ini merupakan serangan terbesar sejak pulau itu mulai rutin melaporkan manuver China semacam itu tahun lalu.

Sebelumnya, Taiwan melaporkan 25 pesawat tempur China memasuki wilayahnya pada 12 April lalu.

Taiwan terus mengeluhkan peningkatan aktivitas militer China di dekat wilayah mereka dalam beberapa waktu terakhir.

Namun, China juga terus meningkatkan upaya untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau yang dikelola secara demokratis itu.

Hubungan China dan Taiwan terus memburuk setelah Taipei dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-wen.

Ia merupakan Presiden Taiwan yang pro-demokrasi. Sejak memimpin pada 2016, Tsai terus berupaya mencari pengakuan internasional bagi Taiwan, termasuk dengan mendekatkan diri ke Amerika Serikat.

Namun, Presiden China Xi Jinping, berkeras tidak akan membiarkan Taiwan merdeka. Ia bahkan bersumpah akan melakukan segala cara, termasuk perang militer, demi mempertahankan Taiwan.

Sementara itu tidak ada komentar langsung dari China mengenai agresi tersebut.

Laporan ini muncul setelah para pemimpin Kelompok G7 mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu (13/6) yang memarahi China atas serangkaian masalah dan menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

SIMAK JUGA :  Profil dan Perjalanan Karir Sekda DKI Jakarta Saefullah

China langsung buka suara dan menganggap pernyataan itu sebagai fitnah. ***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *