Jakarta, 1 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Indonesia (HIMAPOLINDO) mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan momen ini sebagai refleksi kritis terhadap kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Ketua Umum HIMAPOLINDO, Thariq Rifqi Verdiyansyah, menekankan pentingnya peran mahasiswa ilmu politik sebagai mitra strategis dalam memperjuangkan keadilan sosial bagi kaum pekerja.
“Hari Buruh bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk mengkaji ulang kebijakan ketenagakerjaan dan memastikan bahwa hak-hak buruh terlindungi. Mahasiswa ilmu politik harus hadir sebagai penyeimbang pemerintah serta penyambung lidah rakyat,” ujar Thariq dalam keterangan tertulisnya. 
Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, HIMAPOLINDO menggelar diskusi nasional bertajuk “Masa Depan Ketenagakerjaan Indonesia: Tantangan dan Peluang Menuju Indonesia Emas 2045”. Diskusi ini menghadirkan akademisi, perwakilan serikat pekerja, dan pengambil kebijakan untuk membahas isu-isu strategis seperti digitalisasi industri, perlindungan sosial, dan reformasi kebijakan ketenagakerjaan. 
Thariq menambahkan bahwa HIMAPOLINDO akan terus mendorong terciptanya ruang dialog antara mahasiswa, buruh, dan pemerintah. “Kami percaya bahwa sinergi antara ketiganya adalah kunci untuk menciptakan kebijakan yang adil dan berkelanjutan,” tegasnya. 
Dengan semangat kolaboratif, HIMAPOLINDO berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu ketenagakerjaan dan memastikan bahwa suara kaum pekerja didengar dalam proses pembuatan kebijakan nasional. (Tama)