DUNIA  

Negara Harus Hadir: Pendidikan Karakter ala Dedi Mulyadi untuk Generasi Tersesat

Negara Harus Hadir: Pendidikan Karakter ala Dedi Mulyadi untuk Generasi Tersesat

Dedi Mulyadi pendidikan karakter
Inisiasi pendidikan militer ala Dedi Mulyadi langkah kongkrit

Penulis: Daddy Palgunadi, Aktivis Jawa Barat Istimewa

Ketika keluarga kehilangan daya untuk mendidik, dan lingkungan justru memperparah arah hidup seorang anak, di situlah negara harus hadir. Konsep ini bukan sekadar wacana, melainkan sudah diwujudkan secara nyata oleh sosok Dedi Mulyadi—yang akrab disapa KDM—sosok pemimpin karismatik yang kini dipercaya sebagai Gubernur Jawa Barat.

Program pendidikan karakter yang digagas KDM bukan program biasa. Ini adalah intervensi sosial yang menyentuh sisi terdalam dari krisis generasi muda hari ini. Anak-anak yang terlibat tawuran, kecanduan narkoba, hingga larut dalam dunia maya dan aplikasi permainan seperti Mobile Legends, bukan lagi dipandang sebagai beban sosial, melainkan aset bangsa yang sedang tersesat.

Dedi Mulyadi dengan tegas menyatakan bahwa ketika orang tua sudah tidak sanggup lagi memberikan pendidikan kedisiplinan dan pembentukan karakter yang baik, maka negara tidak boleh tinggal diam. Di sinilah letak kehadiran pemerintah—bukan sebagai penghukum, tapi sebagai penyelamat.

Dalam program ini, KDM secara langsung membina anak-anak bermasalah tersebut. Ia mengajak mereka tinggal bersama, membentuk rutinitas, menanamkan nilai tanggung jawab, sopan santun, cinta tanah air, dan kesadaran akan masa depan. Tidak ada kekerasan, tidak ada stigma, hanya keteladanan, pendekatan budaya, dan kasih yang tegas.

Dedi Mulyadi memberikan contoh konkret bahwa negara bisa hadir dalam bentuk yang paling nyata: merangkul, membina, dan mengarahkan. Ia menunjukkan bahwa pembinaan karakter bukan semata tugas keluarga, melainkan tanggung jawab bersama. Negara yang besar adalah negara yang tidak membiarkan anak-anaknya hancur hanya karena sistem yang lambat atau masyarakat yang abai.

Anak-anak ini adalah calon pemimpin. Jika hari ini mereka dibiarkan gagal, maka bangsa ini akan kehilangan generasi terbaiknya. Apa yang dilakukan KDM adalah suara keras bahwa negara harus bertindak—dan bertindak sekarang—untuk menyelamatkan masa depan Indonesia.

SIMAK JUGA :  SZ - Erick Peroleh Nomor Urut Satu, SZ : Siapapun yang Terbaik Adalah Nomor 1

Semoga program ini menjadi model nasional. Sebab menyelamatkan satu anak dari jalan yang salah, berarti menyelamatkan satu masa depan bangsa.