Pemerintah Suntik PMN untuk LRT Jabodebek dan Kereta Cepat JKT – BDG

  • Bagikan

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyalurkan penyertaan modal negara (PMN) untuk PT KAI (Persero) sebesar Rp6,9 triliun pada 2021. Dana tersebut digunakan untuk dua proyek, yaitu LRT Jabodebek dan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pemerintah sengaja menyuntikkan dana untuk KAI karena proyek LRT Jabodebek mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar Rp2,6 triliun.

Selain itu, dana sebesar Rp4,3 triliun akan digunakan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dana itu tepatnya untuk membayar kewajiban modal dasar dari konsorsium (base equity capital).

“Ini proyek (kereta cepat Jakarta-Bandung) sebelumnya business to business di mana BUMN yang seharusnya memenuhi kewajiban, tapi KAI mengalami pukulan berat dari situasi covid-19,” ungkap Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI, Senin (8/11) seperti dikutip CNNIndonesia.

Dengan kondisi seperti itu, sambung dia, jumlah penumpang KAI turun tajam. Dengan demikian, KAI tidak punya kemampuan untuk memenuhi ekuitas awal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pemberian PMN untuk kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.

Dalam aturan itu, KAI ditunjuk sebagai pemimpin (lead) konsorsium proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bernama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

Anggota konsorsium ini terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) atau PTPN VII.

Sebelumnya, Wijaya Karya menjadi pemegang saham terbesar di konsorsium proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Konsorsium BUMN bernama PSBI memiliki 60 persen saham di operator proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Lalu, 40 persen saham KCIC digenggam oleh Beijing Yawan HSR Co.Ltd.

Sebagai informasi, dalam rancangan awal, pendanaan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hanya berasal dari penerbitan obligasi oleh konsorsium BUMN atau perusahaan patungan dan pinjaman konsorsium BUMN atau perusahaan patungan dari lembaga keuangan.

Catatan Dwianto Nugroho tentang LRT

Menyusul kesuksesan moda transportasi modern Jakarta yaitu MRT, kini telah resmi dilakukan uji coba kereta LRT yang merupakan singkatan dari Light Rail Transit. Bagi sobat tiket yang berencana ingin mencoba naik transportasi ini, tunggu dulu! Ada informasi seputar rute LRT Jakarta yang harus sobat tiket tahu nih.

Seputar LRT Jakarta

Pada awalnya, kereta cepat ini sudah direncanakan beberapa tahun yang lalu bersamaan dengan proyek monorail Jakarta. LRT atau Lintas Rel Terpadu merupakan salah satu moda transportasi umum terbaru yang akan segera diluncurkan untuk masyarakat. Pembangunan LRT dibagi menjadi dua, yaitu LRT Jakarta diawasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan LRT Jabodebek yang diawasi oleh perusahaan swasta, PT Adhi Karya.

SIMAK JUGA :  Surat Gubernur Sumbar Mahyeldi adalah Permintaan Memaksa, Jatuhnya Korupsi

Peta Rute LRT Jakarta

Melintasi beberapa stasiun, rencananya rute LRT Jakarta akan memiliki 7 rute, meliputi:

Kebayoran Lama – Kelapa Gading dengan panjang rute 21,6 km
Tanah Abang – Pulomas dengan panjang 17,6 km,
Joglo – Tanah Abang dengan panjang 11 km
Puri Kembangan – Tanah Abang dengan panjang 9,3 km
Pesing – Kelapa Gading dengan panjang 20,7 km
Pesing – Bandara Soekarno-Hatta dengan panjang 18,5 km
Cempaka Putih – Ancol dengan panjang 10 km.
Stasiun LRT untuk Rutes Cawang – Harjamukti, yaitu:

Stasiun LRT Harjamukti
Stasiun LRT Ciracas
Stasiun LRT Taman Mini Indonesia Indah
Stasiun LRT Kampung Rambutan
Stasiun LRT untuk Rute Cawang – Jatimulya, yaitu:

Stasiun LRT Jati Mulya
Stasiun LRT Bekasi Barat
Stasiun LRT Cikunir-2
Stasiun LRT Cikunir-1
Stasiun LRT Jati Bening Baru
Stasiun LRT untuk Rute Cawang – Dukuh Atas, yaitu:

Stasiun LRT Cawang
Stasiun LRT Cikoko
Stasiun LRT Ciliwung
Stasiun LRT Pancoran
Stasiun LRT Kuningan
Stasiun LRT Rasuna Said
Stasiun LRT Setia Budi
Stasiun LRT Dukuh Atas

Uji coba LRT Jakarta sudah dimulai sejak 10 Agustus 2018 lalu untuk umum. Adapun, rute LRT yang sedang diuji coba merupakan koridor 1 rute Velodrome – Kelapa Gading. Masyarakat yang akan dibawa melintasi 6 stasiun, yaitu Velodrome, Pacuan Kuda, Pulomas, Kelapa Gading Boulevard, Mal Kelapa Gading, dan Depo LRT.

Kereta ini mampu menampung kurang lebih sebanyak 500 penumpang dalam sekali jalan. Selain itu, jadwal kedatangan antar kereta pun terhitung tidak terlalu lama, sekitar 5-10 menit sekali. Rute LRT Velodrome-Kelapa Gading menjadi dibangun bertujuan menjadi sarana transportasi pada saat penyelenggaraan kompetisi olahraga Asian Games 2018 Jakarta.

Tarif LRT Jakarta

Informasi yang satu ini penting sekali untuk diketahui sobat tiket, apalagi kalau bukan harga tiket LRT Jakarta. Pada awal bulan April 2019, PT LRT Jakarta telah menetapkan harga tiket bagi masyarakat yang ingin naik transportasi ini.

Tarif senilai Rp5.000,00 merupakan tarif flat atau baik rute terjauh atau terpendek, penumpang akan dikenakan biaya tersebut. Harga ini tidak termasuk dengan Transjakarta, bagi para penumpang yang ingin melanjutkan naik busway untuk menuju tempat tujuan.

Mau mencoba LRT Jakarta?
Bagaimana, apakah sobat tiket berencana untuk mencoba transportasi baru Jakarta ini? Bagi kamu yang masih bingung perbedaan antara LRT, MRT dan KRL, sobat tiket bisa mencari tahu karakteristik tiga transportasi umum itu di sini.

Jika sobat tiket yang berasal dari luar Jakarta ingin mencari hotel di Jakarta untuk menginap, pas banget! Pakai aplikasi tiket.com saja yang punya banyak promo menarik buat kamu. Ayo jelajahi kota Jakarta, sobat tiket (*)

Awaluddin Awe.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *