Ganjar Dorong Teknologi dan Tingkatkan Transportasi untuk Jadikan Maluku Pusat Perikanan Nasional

  • Bagikan

Momen Capres Ganjar Pranowo bertemu dan berdialog dengan kaum milineal Ambon dalam rangkaian Safari Politiknya di Pilpres 2024, di RM 88, Jl. Y. Syaranamual, Poka, Kec. Tlk. Ambon, Kota Ambon, Maluku, Senin (29/1/2024). (Foto : TPNGM)

Ambon, Maluku – Harianindonesia.id : Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo berkomitmen untuk mendorong Maluku menjadi salah satu pusat penghasil ikan terbesar di Indonesia.

Ganjar menyampaikan visinya untuk mengembangkan sektor perikanan dengan mengimplementasikan teknologi penangkapan ikan yang canggih, peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya nelayan, serta penambahan sarana dan prasarana pendukung.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menyerap aspirasi dari anak muda di Maluku soal wilayahnya yang didominasi laut, namun produksi dan penangkapan ikannya belum optimal.

“Mereka berharap betul pembangunan perikanan di daerah ini menjadi salah satu tempat atau pusat perikanan yang ada di Indonesia. Maka saya kira teknologi penangkapan, pengolahan yang tinggi, penting diciptakan disini,” kata Ganjar saat berdiskusi dengan anak muda di Kota Ambon di RM 88, Jl. Y. Syaranamual, Poka, Kec. Tlk. Ambon, Kota Ambon, Maluku, Senin (29/1/2024).

Dalam upayanya meningkatkan sektor perikanan dan laut, Ganjar berjanji untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan seperti kampus Pattimura dalam hal riset dan pengembangan.

“Universitas Pattimura bisa kami tugaskan untuk melakukan riset sampai kemudian rencana aksi yang perlu disiapkan,” ujar Ganjar.

Ganjar mengapresiasi keterlibatan aktif anak muda yang peduli terhadap daerahnya dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung keinginan luhur anak muda tersebut.

Dengan keyakinan pada potensi generasi muda, Ganjar optimistis bahwa Indonesia dapat unggul melalui inovasi dan kreativitas anak muda.

“Anak mudanya sangat peduli pada wilayahnya, saya senang dan membanggakan. Dan kita optimis untuk Indonesia ke depan,” tegas Ganjar.

Dicecar Milenial di Maluku

Saat bertemu kaum milineal itu, Ganjar Pranowo dicecar berbagai pertanyaan mulai dari pendidikan, internet gratis hingga sulitnya akses transportasi laut di Maluku.

Terkait transfortasi laut, milenial bernama Michael menyuarakan kekhawatirannya terkait minimnya kapal laut dan frekuensi operasional yang rendah di daerahnya.

SIMAK JUGA :  Kesepakatan Pemerintah, Warga tetap Tinggal di Rempang tetapi Digeser Dikit dari Proyek Eco City

“Transportasi laut di daerah saya itu hanya ada satu kapal, kalau satu minggu itu cuma dua kali, dan kalau ada ombak itu susah untuk keluar (beroperasi), itu mohon jadi perhatian, bagaimana Pak?” tanya Michael.

Menjawab pertanyaan tersebut, Ganjar dengan tegas menanggapi hal ini dengan menawarkan solusi berupa implementasi otonomi asimetris.

Menurutnya, setiap daerah dengan kekhususan tertentu, seperti kepulauan, membutuhkan pendekatan khusus termasuk transportasi yang berbeda.

“Otonomi asimetris adalah bagaimana dari tiap daerah yang punya kekhususan-kekhususan. Kalau bercirikan khusus, misalnya bercirikan kepulauan, maka sistem transfortasi yang mesti dipikirkan bukan bis, bukan kereta api. Tapi kapal, pesawat udara karena itu yang bisa menghubungkan beberapa daerah,” tegas Ganjar.

“Itu yang mesti dipikirkan. Kan nelayan kita pelaut, jadi saya kira mengerti bagaimana caranya, tapi seandainya dalam situasi emergency, saya kira yang di udara menjadi pas,” lanjut Ganjar.

Ganjar menyadari bahwa kebijakan transportasi khusus seperti penggunaan pesawat memang memiliki biaya yang tinggi.

Namun, ia meyakinkan bahwa hal ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat, seperti membuka lapangan kerja dan meningkatkan keterampilan.

“Kalau kemudian banyak daerah ini membutuhkan sistem transfortasi. ‘Pak kalau satu kapal saja tidak cukup’. Bagaimana kalau 10 kapal. Maka kalau 10 kapal bisa menciptakan lapangan kerja dan turunannya,” ujar Ganjar.

Selain itu, Michael juga curhat soal internet yang susah, padahal di kampungnya banyak yang mengenyam pendidikan di luar daerah.

“Saya punya kampung Internetnya susah, untuk kirim pesan saja bisa satu hari atau dua hari baru bisa terbaca, bagaimana Pak,” tanya Michael kembali.

Ganjar kembali menegaskan telah mempunyai program internet gratis bagi anak sekolah, internet yang cepat, murah dan merata di seluruh Indonesia. Internet ini diharapkan bisa menyelesaikan maslaah tersebut, meningkatkan kreativitas hingga menjadi solusi atas masalah pendidikan.

Ganjar dan cawapresnya, Mahfud MD juga mempunyai program satu keluarga miskin satu sarjana. Hal ini untuk peningkatan SDM hingga berintegrasi dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)

Editor : Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *