Ekspresi Data Denny JA: Inilah Penyebab Pemilih Partai Berbasis Islam Terus Menurun dari Waktu ke Waktu

  • Bagikan

JAKARTA – Jumlah pemilih partai berbasis Islam dari waktu ke waktu terus menurun. Dimulai sejak Pemilu 1955 sampai survei Agustus 2023, pemilih partai berbasis Islam tertinggal jauh dibanding partai nasionalis.

Denny JA melalui ekspresi data yang disebarkan lewat jejaring media sosial Rabu 6 September 2023, membeberkan penyebab menurunnya pemilih partai berbasis Islam di tengah-tengah mayotitas pemeluk Islam di Indonesia yang mencapai 86 persen.

Denny JA memulainya dari data Pemilu 1955 yang diikuti oleh partai berbasis Islam seperti Masyumi, NU, Perti, dan lain-lain yang suara gabungannya mencapai 43,90 persen.

Sedangkan partai berbasis nasionalis seperti PNI, PKI, PSI, dan lainnya pada waktu itu mencapai 56,10 persen.

Pada Pemilu 2019, partai berbasis Islam seperti PKB, PKS, PAN, dan PPP memperoleh dukungan pemilih 29,76 persen.

Sedangkan partai berbasis nasionalis seperti PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, Nasdem, dan Demokrat mencapai 70,24 persen.

Dan, hasil survei LSI Denny JA pada Agustus 2023, partai berbasis Islam hanya meraih dukungan 23,10 persen, sedangkan partai berbasis nasionalis meraih 76,90 persen.

Lalu apa penyebab dari partai Islam tidak banyak didukung oleh pemilih di setiap Pemilu?

Menurut analisis Denny JA, pemerintah Orde Baru telah menjalankan sosialisasi asas tunggal Pancasila serta Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila secara masif dan sistematis bertahun-tahun lamanya.

Akibatnya, terbentuklah kultur politik yang baru. Walaupun seseorang adalah pemeluk agama Islam yang taat, mayoritas politiknya sangat kental diwarnai oleh ke-Indonesiaan, nasonalisme, dan kebhinekaan.

“Platform dan kultur politik ini justru lebih banyak diberikan oleh partai-partai nasionalis.”

“Itulah sebabnya mengapa negara dengan mayoritas muslim terbesar seperti Indonesia, partai Islam justru menurun,” kata Denny JA mengakhiri video ekspresi datanya. (orbitindonesia/K) ***

SIMAK JUGA :  Puluhan Pria Berjemur, Hotman Paris Hutapea: Konglomerat Takut Mati
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *