Tol Medan – Binjai jadi Tol Terlaris Kelolaan HK di Sumatera

  • Bagikan

PINTU Gerbang Tol Medan – Binjai (foto : kredit HK)

PENGANTAR – Wartawan Harianindonesia.id Awaluddin Awe selama dua pekan melakukan
perjalanan jurnalistik melihat hasil pembangunan jalan tol oleh PT Hutama Karya Infrastruktur
(HKi) di Palembang, Pekanbaru, dan Medan. Hasil laporannya akan diturunkan secara berseri di rubrik Jalan jalan ini :

MEDAN – Orang Medan boleh berbangga dengan kehadiran Tol Medan – Binjai yang dibangun
oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI). Mulai beroperasi sejak 14 Oktober 2017, lima tahun lalu, Tol sepanjang 17,2 Km yang menghubungkan kota Medan dan Binjai ini berhasil tumbuh
dan berkembang diatas perencanaan bisnisnya.

Seperti diakui oleh Kepala Cabang Tol Medan – Binjai – Stabat Hery Prasetyo pertumbuhan Lalulintas Harian Rata-rata (LHR) Tol Medan-Binjai mencapai 97 persen selama dua tahun terakhir.

LHR Tol Medan – Binjai – Stabat sampai akhir tahun 2022 lalu sudah mencapai 24.000 kendaraan per hari, atau tumbuh sebesar 11 persen dari bisnis plan sebesar 21.534 per hari.

“Bahkan pada saat perayaan Natal dan Tahun baru 2023, LHR Tol Medan – Binjai – Stabat naik signifikan sampai 25.000 kendaraan per hari,” jelas Hery.

Sebagian besar pertumbuhan LHR didukung oleh kendaraan kecil atau golongan I sebesar 80 persen, golongan II dan III sebesar 10 persen, sisanya golongan IV hingga VI.

Tol Medan – Binjai – Stabat dibangun oleh PT Hutama Karya Infrastruktur dengan pelebaran rencana investasi cukup besar.

Awalnya rencana investasi HK di Tol Medan Binjai hanya Rp1,8 triliun dengan panjang 17 Km dan target LHR sebanyak 21.484 kendaraan per hari.

Namun dalam perkembangannya PT Hutama Karya (Persero) sebagai pengelola tol menambah investasi menjadi Rp3,5 triliun, dengan menambah seksi lain yakni Helvetia, Semayang dan
Stabat. Tetapi untuk jalur ke Stabat, sampai hari ini seksi Stabat – Pangkalan Brandan masih dalam tahap pembangunan.

SIMAK JUGA :  Lakukan Karya Wisata Paskibraka Limapuluh Kota, Temui Rezka Oktoberia di Gedung DPR RI

Tol Medan – Binjai memiliki peran strategis dalam membentuk distribusi barang dan orang dari Tol Balmera (Belawan, Medan dan Tanjung Morawa) sampai ke Aceh sana. Tetapi ruas
sambungan dari Stabat hingga Sigli, Aceh, kabarnya masih dalam tahap konstruksi.

Namun masyarakat Aceh sangat berharap Tol Aceh dan Medan bisa menyambung secepatnya, sebelum masa jabatan Presiden Jokowi berakhir. Alasannya adalah, jarak tempuh melalui jalan
nasional sangat lama disebabkan seringnya kemacetan di jalur jalan nasional Aceh dan Medan.

“Kami berharap juga supaya Tol Medan – Binjai nyambung sampai ke Langsa, Sigli dan Banda Aceh. Sebab populasi pengendara dari semua golongan relatif besar. Itu bisa mengangkat pertumbuhan Tol Medan – Binjai kedepannya,” harap Hery

Menopang Pemerintahan dan Bisnis

Pembangunan Jalan Tol Medan – Binjai yang awalnya bertujuan mengambil limpahan pengendara dari Balmera, dalam perkembangannya menjadi sangat berperan dalam mendukung kegiatan pemerintahan di kota Medan dan Binjai.

Sebagian besar dari 24 ribu pengendara yang lalu lalang di jalan Tol Medan – Binjai setiap harinya adalah para pegawai negeri atau ASN di Medan dan kota Binjai.

Dibangunnya sejumlah gerbang tol diantara kota Medan dan Binjai sangat membantu pekerja pelat merah itu dalam
menjalankan tugas hariannya. Mereka menjadi tergantung dengan Tol Medan – Binjai, sebab jalan di kedua kota itu sudah Allahu Rabbi macetnya.

Selain itu, Tol Medan – Binjai juga memiliki peran besar dalam mendukung kegiatan di pusat bisnis di kota Medan dan Binjai. Terbukti, dengan dibukanya jalur tol Binjai pengusaha pemilik
Kawasan Industri Medan (KIM) akan membangun lagi satu kawasan industri di Binjai.

“Kami sudah memiliki rencana jalan akses ke kawasan industri Binjai. Mudah mudahan dalam waktu dekat konstruksinya sudah selesai,” ujar Heri lagi (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *